Bitcoin Menuju USD 32.000, Altcoin Ikut Melesat

Sepanjang paruh pertama tahun ini, Bitcoin naik lebih dari 80 persen, dari USD 16.000 hingga mencapai USD 31.000 dalam periode 1 Januari - 31 Juni 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Jul 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 15:30 WIB
Bitcoin
melonjaknya harga Bitcoin pada akhir Juni disebabkan sentimen positif dari sejumlah perusahaan manajer aset skala besar seperti BlackRock, Fidelity dan WisdomTree yang telah mengajukan permohonan lisensi. Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Aset Bitcoin telah mengalami reli harga yang pesat. Sepanjang paruh pertama tahun ini, Bitcoin naik lebih dari 80 persen, dari USD 16.000 hingga mencapai USD 31.000 dalam periode 1 Januari - 31 Juni 2023.

Total kapitalisasi pasar aset kripto juga melesat lebih dari 50 persen pada semester 1-2023, dari sekitar USD 760 miliar menjadi USD 1.178 triliun pada 30 Juni 2023.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan, melonjaknya harga Bitcoin pada akhir Juni disebabkan sentimen positif dari sejumlah perusahaan manajer aset skala besar seperti BlackRock, Fidelity dan WisdomTree yang telah mengajukan permohonan lisensi untuk menawarkan produk investasi ETF Bitcoin spot.

“Hal ini berdampak positif hingga mendorong reli Bitcoin lebih dari 20 persen sepanjang Juni 2023. Selain itu, data Coinglass menunjukkan rata-rata harga Bitcoin di bulan Juli sejak 2013 hingga 2022 naik sekitar 9,18 persen. Hal ini menandakan adanya peluang Bitcoin lanjut menguat di Juli 2023 berdasarkan data tersebut,” kata Panji dalam keterangan resmi, Selasa (4/7/2023).

Selama 11 hari terakhir, Bitcoin masih kokoh bertengger di atas USD 30.000 dengan pergerakan cenderung sideways di kisaran USD 29.500 - USD 31.400. Harga BTC sempat turun ke USD 29.500 pada Sabtu pekan lalu, didorong oleh pernyataan Securities Exchange Commision (SEC) yang menyatakan aplikasi pengajuan ETF Bitcoin Spot oleh sejumlah perusahaan manajer aset pendaftaran kurang lengkap dan memerlukan informasi lebih lanjut sebelum dipertimbangkan untuk disetujui.

“Pernyataan itu disambut oleh investor untuk melakukan aksi take profit sehingga membuat harga BTC sempat turun. Namun pada akhirnya kembali naik ke angka USD 31.129 pada perdagangan hari ini,” imbuh Panji.

Secara teknikal, jika dilihat pada Senin, 3 Juli 2023 malam BTC sempat mencapai area resistance di USD 31.400 namun gagal breakout dan pada Selasa, 4 Juli 2023 pukul 08:00 WIB, BTC bergerak kisaran USD 31.129. Panji mencermati, BTC berupaya untuk breakout area resistance saat ini dan menuju ke harga USD 32.000.

"Jika dalam jangka pendek mampu bertahan diatas harga USD 30.800. Sebaliknya, jika breakdown di bawah USD 30.800 maka BTC berpotensi akan kembali ke area support di USD 29.500,” beber Panji.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.  

 

Alternative Coin

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Menguatnya Bitcoin juga mendorong kenaikan harga altcoin (alternative coin) atau aset kripto selain Bitcoin. Beberapa altcoin telah mencuri perhatian dengan kenaikan yang impulsif dalam periode tujuh hari terakhir.

Beberapa altcoin seperti Bitcoin Cash (BCH) naik 29,55 persen dan Litecoin menguat 21,16 persen. Beberapa token Decentralized Finance (DeFi) juga bertengger di zona hijau seperti Compound (COMP) melesat 64,24 persen dan Maker (MKR) naik 39,24 persen.

Dari sisi industri kripto, ada beberapa kabar positif yang berpotensi mendorong kenaikan harga aset kripto di bulan ini. MicroStrategy mengumumkan, kembali membeli 12.333 bitcoin dengan harga rata-rata USD 28.136 per BTC, dengan total kepemilikan saat ini menjadi sebanyak 152.333 BTC.

“Pembelian terbaru ini memperkuat posisi Microstrategy sebagai perusahaan yang memiliki total simpanan BTC terbanyak melampaui Tesla dan Marathon Digital. Aksi akumulasi Microstrategy diharapkan dapat menjadi dorongan bullish di bulan Juli,” ujar Panji.

Dari Inggris, dilaporkan industri kripto Inggris berpotensi akan berkembang positif setelah regulator meresmikan Rancangan Undang-undang Layanan dan Pasar Keuangan tahun 2023 menjadi Undang-Undang negara. Undang-undang baru ini akan menjadi batu loncatan dalam pengembangan peraturan keuangan independen Inggris setelah berhasil keluar dari Uni Eropa.

 

Waspada Volatilitas

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Panji menjelaskan, investor aset kripto diharapkan mengikuti perkembangan berita tentang langkah selanjutnya SEC pada ETF bitcoin. Investor juga harus mencermati beberapa peristiwa ekonomi dari AS, seperti The Federal reserve yang akan melakukan rapat FOMC Minutes pada hari Rabu, 5 Juli besok, untuk melihat bagaimana arah kebijakan moneter selanjutnya.

Lalu, pekan ini juga akan ada data terbaru di pasar tenaga kerja dengan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) dan Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang akan dijadwalkan keluar pada hari Kamis. Selanjutnya, laporan nonfarm payrolls (NFP) terbaru pada hari Jumat pekan ini dapat memberikan informasi pertumbuhan pekerjaan pada bulan Juni 2023.

“Laporan NFP berkontribusi hingga 80 persen bagi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) AS sehingga sering dijadikan acuan oleh bank sentral AS, the Fed, untuk menentukan arah kebijakan moneter. NFP bulan Juni diprediksi menjadi 225 ribu, lebih rendah dari bulan Mei sebesar 339 ribu. Jika hasil NFP sesuai prediksi atau lebih rendah dari ekspektasi pasar maka akan berdampak positif ke BTC. Namun, jika melebihi ekspektasi pasar maka akan memicu penguatan nilai mata uang Dolar AS dan menekan harga BTC,” jelas Panji.

Melihat harga Bitcoin saat di kisaran level tertinggi dalam setahun terakhir, investor disarankan untuk waspada terhadap risiko dan volatilitas yang terjadi ke depan. Investor diharapkan berinvestasi dengan uang dingin dan sesuaikan manajemen risiko dengan target investasi yang telah ditentukan.

 

 

Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum Minggu ini

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

BTC/USDT

Support: USD 30.800Resistance: USD 31.400

BTC kemarin malam sempat mencapai area resistance di USD 31.400 namun gagal breakout dan pada Selasa (4/7) pukul 08:00 WIB, BTC bergerak kisaran USD 31.129. Selanjutnya, BTC berupaya untuk breakout di area resistance saat ini dan menuju ke harga USD 32.000 jika dalam jangka pendek mampu bertahan diatas harga USD 30.800. Sebaliknya, jika breakdown dibawah USD 30.800 maka BTC berpotensi akan kembali ke area support.

Indikator stochastic bergerak naik dibawah area jenuh beli (overbought) dan MACD histogram bar dalam momentum bullish terbatas.

ETH/USDT

Support : USD 1.890Resistance : USD 2.000

Pekan lalu ETH berhasil retest area descending trendline dari pola bullish flag dan pada Selasa (7/4) pagi 08:00 WIB ETH bergerak di kisaran USD 1.965. Saat ini ETH telah bergerak bullish di atas MA-20 hingga MA-200, selanjutnya ETH berpotensi akan menguji area psikologis resistance USD 2.000, jika mampu bertahan di atas USD 1.890.

Indikator stochastic naik menuju area jenuh beli (overbought) dan MACD histogram dalam momentum bullish.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya