Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penambangan bitcoin memperoleh pendapatan bulanan tertinggi tahun ini pada Desember 2023, mengumpulkan USD 1,51 miliar atau setara Rp 23,2 triliun (asumsi kurs Rp 15.853 per dolar AS).
Dilansir dari Bitcoin.com, Kamis (25/1/2024), selain itu, Desember juga menandai rekor pengumpulan biaya, dengan penambang mendapatkan USD 324,83 juta atau setara Rp 4,9 triliun dalam biaya transaksi onchain.
Baca Juga
Ini melampaui rekor pendapatan bulanan sebelumnya yang dicapai pada Mei 2023, di mana para penambang mengumpulkan total USD 919,22 juta atau setara Rp 14,1 triliun, dengan USD 125,92 juta atau setara Rp 1,9 triliun dari biaya onchain.
Advertisement
Pada Juli, para penambang mengumpulkan total USD 865 juta atau setara Rp 13,3 triliun, dengan USD 19,21 juta atau setara Rp 295,6 miliar dari biaya.
Namun, Desember mencatat peningkatan yang signifikan, 1,64 kali lebih besar dari rekor Mei, mewakili pertumbuhan sebesar 64,27% atau tambahan USD 590,78 juta atau setara Rp 9 triliun.
Saat ini, menurut bitcoininfochart, tingkat transaksi onchain Desember melonjak, dengan biaya rata-rata sebesar 231 satoshi per byte virtual (sats/vB) atau USD 20,86 atau setara Rp 321.035 per transaksi.
Saham perusahaan bitcoin juga turut menguat sepanjang tahun ini akibat harga bitcoin yang juga naik sekitar 150 persen sepanjang 2023.
Ada 11 dari 13 perusahaan pertambangan bitcoin yang terdaftar di Nasdaq mengalami kenaikan yang sama yaitu peningkatan tiga digit yang lebih besar pada tahun ini. Bahkan, Marathon Digital Holdings mengalami kenaikan signifikan sebesar 767% sejak awal tahun.
Sebagian besar perusahaan penambang publik yang terdaftar di Nasdaq ini mengungguli bitcoin (BTC) tahun ini. Ini karena momentum menjelang halving bitcoin yang diperkirakan akan berlangsung sekitar 116 hari. Selain itu 2024 akan menjadi tahun yang sangat penting bagi perusahaan dan pengamat pertambangan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bit Mining Jual Operasi Penambangan Bitcoin Rp 76,9 Miliar
Sebelumnya diberitakan, Bit Mining (NYSE: BTCM) telah mengungkapkan mereka mendivestasikan divisi kumpulan penambangan bitcoin kepada Btc.com dengan jumlah USD 5 juta atau setara Rp 76,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.390 per dolar AS).
Penjualan tersebut dilakukan kepada Esport-Win Limited, sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong. Transaksi ini diharapkan dapat meningkatkan total ekuitas pemegang saham Bit Mining, bergantung pada kondisi akhir tertentu.
Bit Mining melaporkan meskipun kumpulan penambangan bitcoin tersebut menghasilkan pendapatan tahunan sebesar USD 593,2 juta atau setara Rp 9,1 triliun, perusahaan tersebut mengalami kerugian operasional bersih sebesar USD 2,6 juta atau setara Rp 40 miliar selama setahun penuh.
BTCM menyatakan antisipasinya divestasi ini akan meningkatkan profitabilitas dan posisi kas yang lebih kuat. Awalnya dikenal sebagai 500.com Ltd dan beroperasi sebagai perusahaan lotere olahraga, BTCM mengalihkan fokus ke penambangan bitcoin pada 2021, mengakuisisi Btc.com dari Bitmain.
Kepala BTCM, Xianfeng Yang, optimis pelepasan tersebut akan meningkatkan operasi perusahaan yang sudah ada.
"Dengan menjual bisnis kumpulan penambangan yang merugi, kami akan lebih tangguh dengan sumber daya inti kami yang berfokus pada memajukan penelitian dan pengembangan bisnis kami yang sudah ada,” kata Yang dikutip dari Bitcoin.com, Senin (1/1/2024).
Ketika pertama kali diakuisisi, Btc.com adalah pemain penting dalam industri penambangan bitcoin, menguasai lebih dari 10% total hashrate pada saat itu dan berada di peringkat lima besar secara global.
Namun, pada 30 Desember 2023, pangsa hashrate-nya telah menyusut menjadi hanya 1% dari hashrate jaringan, menjadikannya sebagai kumpulan penambangan terbesar ke-15. Meskipun BTCM menjual usaha kumpulan Btc.com, BTCM tidak menjual domain internet btc.com atau layanan penjelajah blockchain.
Advertisement
Bitcoin Miner Marathon Akuisisi 2 Fasilitas Penambangan Berkapasitas Tinggi Senilai USD 178,6 Juta
Sebelumnya diberitakan, Marathon Digital Holdings, perusahaan penambangan bitcoin terkemuka yang terdaftar di pasar publik mengungkapkan telah melakukan akuisisi dua fasilitas penambangan bitcoin yang beroperasi penuh, mewakili kapasitas gabungan sebesar 390 megawatt (MW) pada Selasa. Untuk fasilitas ini, Marathon menginvestasikan total USD 178,6 juta tunai, dengan rata-rata USD 458,000 per MW.
Melansir Bitcoin, Rabu (20/12/2023), ekspansi strategis Marathon (Nasdaq: MARA) mencakup akuisisi dua lokasi penambangan bitcoin di Texas dan Nebraska, yang sebelumnya dimiliki oleh anak perusahaan Generate Capital.
Langkah ini menandai transisi Marathon dari organisasi yang tidak memiliki banyak aset menjadi organisasi yang memiliki portofolio operasi penambangan yang besar. Lokasi yang di-akuisisi menyediakan listrik sebesar 390 MW, dengan pembelian sebesar USD 178,6 juta, dibayar seluruhnya secara tunai.
Marathon mengantisipasi bahwa akuisisi ini akan menurunkan biaya penemuan bitcoin sebesar 30% seiring berjalannya waktu. Pengumuman pada Selasa mengatakan strategi perusahaan melibatkan pemanfaatan kapasitas yang ada untuk infrastruktur penambangannya, meningkatkan hashrate, dan menyederhanakan efisiensi operasional.
Saat ini, Marathon telah berkomitmen untuk mengakuisisi penambang dengan total kapasitas 7 exahash per detik (EH/s), dengan angsuran pertama diharapkan akan dikirimkan dan dipasang pada Januari 2024.
Kurangi Biaya Produksi Bitcoin
"Dengan mengakuisisi situs di Granbury, Texas dan Kearney, Nebraska dari Generate, kami memiliki peluang untuk mengurangi biaya produksi bitcoin di situs ini, memanfaatkan peluang lindung nilai energi, dan memperluas kapasitas operasional kami,” kata CEO Marathon Fred Thiel.
Menurut ia, transaksi ini meningkatkan ukuran portofolio penambangan bitcoin pihaknya sebesar 56% dari kapasitas 584 megawatt menjadi 910 megawatt, dan transaksi ini juga memberi peta jalan untuk menggandakan tingkat hash operasional perusahaan saat ini menjadi sekitar 50 exahash selama 18-24 bulan ke depan
Pada semester II 2023 telah menyaksikan pertumbuhan substansial dalam industri pertambangan, seiring para penambang bersiap menghadapi peristiwa halving Bitcoin yang diantisipasi pada 2024.
Perusahaan pertambangan besar pun telah secara aktif membeli atau memesan di muka ribuan mesin penambangan bitcoin sirkuit terintegrasi khusus aplikasi (ASIC) generasi berikutnya dari produsen terkemuka seperti Microbt dan Bitmain.
Advertisement