Mercedes-Benz Bakal Luncurkan Koleksi NFT Baru

Koleksi ini akan menampilkan NFT dari enam mobil ikonik yang diproduksi dari tahun 2000 hingga 2017.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Mei 2024, 14:19 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 14:19 WIB
NFT. Foto: Freepik
NFT. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Mercedes-Benz NXT, cabang Web3 raksasa otomotif Jerman, meluncurkan koleksi non-fungible token (NFT) baru dalam kemitraan dengan Mojito. Langkah ini merupakan sebuah rangkaian untuk menciptakan pasar NFT.

Dilansir dari Cryptonews, Selasa (21//2024), koleksi ini diberi nama The Era of Technology atau era teknologi dan merupakan era kedua dari tujuh era dalam seri Ikon perusahaan. Persediaan terbatas sebanyak 780 koleksi eksklusif akan diluncurkan pada 21 Mei 2024. Pencetakan NFT tersebut akan dilakukan selama 7 hari hingga 28 Mei 2024.

Koleksi ini akan menampilkan NFT dari enam mobil ikonik yang diproduksi dari tahun 2000 hingga 2017.

Mereka adalah Maybach Landaulet, Mercedes-Benz S 560 Cabriolet, Mercedes-Benz CLS 500, Mercedes-Benz G 63 AMG 6×6, Mercedes-Benz SL 65 AMG Black Series, dan Mercedes-Benz SLS AMG Coupé.

Tim proyek tersebut mengatakan karena persyaratan peraturan dan perpajakan, hanya kolektor dari UE, Australia, Brasil, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Swiss, Inggris, AS, dan Taiwan yang dapat berpartisipasi.

Koleksi ini adalah proyek kedua dari 7 proyek yang direncanakan. Proyek pertama dinamai dengan The Era of Luxury atau Era Kemewahan. Ini menampilkan produksi mobil terkini dan merayakan warisan desain merek di era digital.

Nantinya, Mojito berfokus pada pembuatan portal yang akan memudahkan tugas-tugas seperti pembuatan token yang disederhanakan, penerapan kontrak pintar yang disesuaikan, distribusi token otomatis, diskon berjenjang menggunakan tokenating, serta manajemen dan pelaporan pelanggan.

Koleksi inti perdana Mercedes-Benz NXT adalah Maschine yang bermitra dengan seniman terkenal Harm van den Dorpel dan kolektif seni Fingerprints DAO.

Hal ini ditindaklanjuti dengan Eternities untuk sejumlah kecil pelanggan Mercedes-Benz terpilih, serta Superdackel, sebuah penghormatan kepada mainan dasbor anjing yang ikonik, Wackeldackel.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Swiss Bakal Keluarkan Standar Global Pelaporan Pajak Kripto

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)

Sebelumnya, Otoritas tertinggi di Swiss mengeluarkan konsultasi publik mengenai rencana untuk mengadopsi standar global pelaporan pajak kripto untuk memastikan perlakuan yang sama sebagai aset tradisional.

Dewan Federal sebuah kelompok yang terdiri dari tujuh anggota yang secara kolektif memimpin pemerintahan Swiss bermaksud untuk menerapkan Kerangka Pelaporan Aset Kripto (CARF) untuk meningkatkan transparansi pajak.

Pada 15 Mei, Dewan Federal meluncurkan makalah konsultasi untuk mengukur sentimen publik seputar bergabung dengan Pertukaran Informasi Otomatis (AEOI), sebuah kerja sama antara administrasi pajak internasional untuk melawan penghindaran pajak. Perpanjangan Swiss ke dalam AEOI saat ini dijadwalkan pada 1 Januari 2026.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) membentuk AEOI dan inisiatif lainnya untuk negara-negara Kelompok 20 (G20), yang kemudian diperluas hingga mencakup negara-negara lain.

Swiss sebelumnya mengadopsi Standar Pelaporan Umum (CRS) OECD pada 2014, tetapi mengabaikan CARF, yang mengatur penanganan aset kripto dan penyedianya. 

“Implementasi CARF akan memperluas regulasi pasar kripto progresif Swiss dan membantu menjaga kredibilitas dan reputasi pusat keuangan Swiss,” kata Fewan Federal, dikutip dari Cointelegraph, Senin (20/5/2024).

Namun, penerapan CARF memerlukan persetujuan parlemen dan tidak dapat hanya didasarkan pada tanggapan terhadap dokumen konsultasi. Pada 2027, hampir 50 negara diperkirakan akan sepenuhnya mengadopsi peraturan CARF untuk saling membantu memerangi pencucian uang.

Otoritas federal Swiss bermaksud untuk menjembatani kesenjangan dalam mekanisme transparansi pajak dan memastikan perlakuan yang sama terhadap aset tradisional dan lembaga keuangan.

 

Fintech Singapura Luncurkan Kartu Visa Kripto dengan Bank Swiss

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Fintech Singapura SafePal telah melakukan investasi di bank Swiss Fiat24, dan bersama-sama meluncurkan kartu visa kripto dan layanan perbankan dalam aplikasi dengan kurs default USDC 1.

Menurut pengumuman per 7 Maret 2024, fitur tersebut akan tersedia di dompet seluler SafePal versi 4.5.0, tergantung pada persetujuan dari App Store Apple dan Google Play.

"Tidak seperti kartu visa pada umumnya, transaksi on-chain di (USDC) Arbitrum menyediakan transparansi, immutable ledger dengan kesalahan transfer yang dapat dibatalkan. Kesalahan transfer dapat dibatalkan dengan sistem perbankan kami," ujar co-Founder Fiat24 Yang Lan dikutip dari Cointelegraph, Jumat (8/3/2024).

Sementara CEO dan co-Founder SafePal Veronica Wong menjelaskan, setelah pengguna membuat dompet seluler USDC, dana kemudian dapat dikirinkan ke rekening kepada rekening di lembaga keuangan tradisional.

Selain itu, pengguna dapat menukar kripto di lebih dari 40 blockchain ke rekening bank mereka dan menggunakan uang fiat, semisal dolar AS atau euro untuk transaksi dan pengeluaran.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya