Liputan6.com, Jakarta - Institut Akuntan Publik di Inggris dan Wales (ICAEW) telah bermitra dengan Federasi Bank Uni Emirat Arab (UEA) untuk membantu bisnis memahami dan beradaptasi dengan lanskap aset digital.
Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung posisi Uni Emirat Arab sebagai pemimpin global dalam keuangan digital. Namun, tantangan seperti kurangnya akuntansi standar untuk aset digital dan kebutuhan akan keamanan siber yang kuat menjadi sorotan.
Advertisement
Baca Juga
Kolaborasi ini terjadi saat mata uang digital bank sentral UEA (CBDC) mencapai fase uji coba lanjutan. Kepala ICAEW Timur Tengah Hanadi Khalife mengatakan kemitraan ini menegaskan kepemimpinan UEA dalam adopsi CBDC.
Advertisement
“UEA menetapkan standar global dengan adopsi CBDC secara proaktif. Kemitraan kami dengan Federasi Bank UEA merupakan bukti komitmen kami untuk memandu transformasi ini. Akuntan memainkan peran penting dalam memastikan kepatuhan dan keberhasilan organisasi di era digital baru ini,” kata Khalife, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (15/8/2024).
Sebuah acara virtual sebelum pengumuman ICAEW dan Federasi Bank UEA dilaporkan menyoroti potensi CBDC untuk mengubah operasi perbankan dan menekankan keniscayaan digitalisasi keuangan.
Direktur Jenderal Federasi Bank UEA Jamal Saleh, yang juga seorang panelis, mengatakan UEA membuat kemajuan dalam CBDC dan kecerdasan buatan (AI).
Namun, ia memperingatkan bahwa merangkul aset digital memerlukan keamanan siber yang kuat dan kolaborasi antar departemen.
“Melalui upaya bersama, seperti kerja sama kami dengan ICAEW, dan peningkatan keterampilan yang konstan, perusahaan dapat mencapai integrasi aset digital yang aman dan patuh,” kata Saleh.
Sementara itu, panelis juga membahas tidak adanya kerangka akuntansi standar untuk aset digital dan dampaknya terhadap kepercayaan investor. Mereka mendesak organisasi untuk mengembangkan praktik akuntansi yang kuat dan menetapkan kerangka kerja yang jelas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Cardano (ADA) Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Tapi Bukan Soal Harga
Cardano (ADA) mata uang kripto terbesar ke-10 berdasarkan kapitalisasi pasar, telah mencapai tonggak penting yaitu mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Namun, rekor yang dicetak oleh Cardano ini bukan terkait dengan harga.
Rekor yang dicetak ini adalah mengenai persentase jumlah investor. ADA yang dipegang oleh pemegang kripto jangka panjang telah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, mencakup hampir 40% dari total pasokan. Proporsi pemegang jangka panjang juga mencapai puncaknya.
Dikutip dari UToday, Kamis (15/8/2024), menurut data dari IntoTheBlock, 72% pemegang ADA tergolong hodler, yang telah memegang ADA mereka selama lebih dari setahun.
Sebanyak 25% adalah cruiser, merujuk pada alamat dengan periode holding antara satu hingga dua belas bulan. Sisanya sebesar 3% adalah trader yang telah memegang ADA mereka kurang dari satu bulan.
Hodler merujuk pada investor jangka panjang; cruiser adalah trader jangka menengah atau yang disebut swing trader, sementara trader adalah spekulator jangka pendek.
Meningkatnya kasus penggunaan baru di seluruh blockchain Cardano kemungkinan memainkan peran penting dalam pertumbuhan berkelanjutan para hodler, karena mereka yang memegang jangka panjang ini mungkin ingin mempertahankan kepemilikan mereka agar dapat memperoleh manfaat yang lebih maksimal.
Advertisement
Apa Artinya bagi Cardano?
Persentase pemegang jangka panjang yang tinggi merupakan indikator positif bagi Cardano, yang menunjukkan bahwa komunitas pemegang Cardano memiliki keyakinan kuat terhadap masa depan proyek yang dijalankan.
Seperti yang ditunjukkan dalam analisis terbaru oleh IntoTheBlock, Cardano menyelesaikan sekitar USD 7,2 miliar setiap hari dalam volume on-chain, mengungguli beberapa jaringan lain. Ini menghasilkan rasio NVT yang sangat rendah, hanya 2,62, yang mungkin menunjukkan bahwa ADA dinilai terlalu rendah.
Jika demikian halnya, jumlah pemegang jangka panjang yang signifikan mungkin menunjukkan bahwa pemegang ADA bersedia menunggu hingga potensinya terwujud sepenuhnya.