CEO Ripple Mengolok-olok Penganut Bitcoin, Ini Katanya

Chief Executive Officer (CEO) Ripple Brad Garlinghouse membenarkan bahwa perusahaan tersebut mendorong alternatif multi-token, yang merupakan sesuatu yang dijamin akan membuat para penganut Bitcoin sangat marah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Jan 2025, 10:05 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 10:05 WIB
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Pendiri Strike Jack Mallers berpendapat bahwa Ripple mencoba merusak kemakmuran dan kebebasan di AS dengan upaya lobinya. Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Ripple Brad Garlinghouse bereaksi di media sosial mengenai perseteruan yang makin meruncing antara para penganut Bitcoin dan penggemar XRP.

Mengutip U Today, Senin (27/1/2025), sebelumnya, kedua penggemar aset kripto ini memang terlihat bersatu meskipun banyak pihak penyebutkan persatuan tersebut cuma berpura-pura. Persatuan tersebut terlihat sebelum kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Namun saat ini, persatuan berpura-pura antara kedua komunitas besar tersebut terpecah dan meletus tak terkendali.

Perseteruan tersebut dimulai setelah Pierre Rochard dari Riot Platforms menuduh Ripple melobi untuk menentang pembentukan cadangan Bitcoin yang sebelumnya digembar-gemborkan oleh Donald Trump dan sejumlah pendukungnya.

Garlinghouse tampaknya membenarkan bahwa perusahaan tersebut mendorong alternatif multi-token, yang merupakan sesuatu yang dijamin akan membuat para penganut Bitcoin sangat marah.

Pendiri Strike Jack Mallers berpendapat bahwa Ripple mencoba merusak kemakmuran dan kebebasan di AS dengan upaya lobinya.

Brady Swenson dari Swan Bitcoin mengecam XRP sebagai "penipuan terpusat" yang hanya disamarkan sebagai aset digital.

Penganut Bitcoin yang sangat vokal Samson Mow mengatakan bahwa Ripple masih belum cukup dibenci. "Anda masih belum cukup membenci mereka dan masih banyak alasan mengapa Anda harus membenci mereka," katanya.

"Ripple adalah perusahaan Amerika seperti halnya Enron adalah perusahaan Amerika. Pembayar pajak tidak ingin mendukung penipuan Anda," kata Alexander Leishman, CEO dan CTO di River, berkomentar di media sosial.

Kedua komunitas besar tampaknya belum mau berdamai.

"Anda ingin pemerintah membeli XRP, tetapi Ripple adalah penjual massal XRP? Dengan segala hormat, lakukan apa yang Anda katakan jika Anda ingin memiliki kredibilitas," kata Rochard menanggapi unggahan sarkastik Garlinghouse.

Ia juga menuduh Ripple memindahkan "miliaran XRP" ke bursa untuk mempersiapkan "pembuangan sampah" setelah harga token melonjak.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Bos BlackRock Ramal Harga Bitcoin Sentuh Rp 11,3 Miliar

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, CEO manajer aset dan investasi ternama di AS BlackRock, Larry Fink mengungkapkan perkiraannya pada masa depan kripto dan harga Bitcoin ke depan.

Dalam sebuah wawancara di konferensi Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Fink mengungkapkan bahwa ia meramal harga Bitcoin dapat naik hingga USD 700.000 (Rp 11,3 miliar) per koin di tengah kekhawatiran penurunan nilai mata uang.

CEO Blackrock bilang, alokasi kecil kolektif dari manajer aset antara 2%–5% dapat menjadi pendorong kenaikan harga Bitcoin.

“Jika Anda takut dengan penurunan nilai mata uang Anda atau Anda takut dengan stabilitas ekonomi atau politik negara Anda, Anda dapat memiliki instrumen berbasis internasional yang disebut Bitcoin yang akan mengatasi ketakutan lokal tersebut,” ujar Fink kepada Bloomberg.

“Jadi, saya sangat percaya pada pemanfaatan itu sebagai instrumen,” lanjutnya.

Selain itu, Fink juga menegaskan pernyataannya dengan menambahkan bahwa ia tidak mempromosikan kripto Bitcoin.

Fink juga mengatakan bahwa ia khawatir tentang kemungkinan inflasi Amerika Serikat yang meningkat selama 12 bulan ke depan.

Ia memperingatkan ada bahaya joka mengasumsikan tingkat inflasi puncak AS sudah tercapai.

Data Inflasi AS

Data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan AS untuk tahun 2024 sedikit lebih rendah dari yang diharapkan, yakni sebesar 3,2%. Analis memperkirakan 3,3%.

Namun, beberapa investor dan analis berpendapat bahwa IHK, yang mengukur inflasi berdasarkan keranjang barang-barang rumah tangga umum yang berputar, merupakan ukuran inflasi yang buruk.

Proposal pemegang saham yang diajukan ke Meta pada Januari 2025 menunjukkan, yang meminta perusahaan untuk mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan, menunjukkan bahwa tingkat inflasi sebenarnya bisa dua kali lipat dari angka IHK yang dilaporkan.

Menurut lembaga pemikir tersebut, inflasi IHK rata-rata selama empat tahun terakhir mencapai sekitar 4,95% dan mencapai puncaknya pada 9,1% pada bulan Juni 2022.

“Pada kenyataannya, tingkat inflasi sebenarnya jauh lebih tinggi, dengan beberapa penelitian memperkirakannya hampir dua kali lipat IHK pada saat-saat tertentu. Jadi aset perusahaan perlu meningkat nilainya pada tingkat tersebut agar bisa mencapai titik impas,” tulis penulis proposal tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya