Liputan6.com, Jakarta - Trump Media & Technology Group (TMTG) mengumumkan rencana untuk memasuki sektor layanan keuangan dengan melakukan investasi awal senilai USD 250 juta atau setara Rp 4 triliun (asumsi kurs Rp 16.245 per dolar AS) ke platform baru berbasis ETF dan mata uang kripto, yang dinamakan Truth.Fi.
Rumor mengenai ketertarikan TMTG terhadap sektor layanan keuangan akhirnya terbukti benar. Pada Rabu, perusahaan mengungkapkan dewan direksi telah menyetujui ekspansi bisnis ke industri fintech melalui Truth.Fi.
Dalam pernyataan resminya, Trump Media & Technology Group mengonfirmasi dari total dana tunai sebesar USD 680 juta, sekitar USD 250 juta akan dialokasikan untuk proyek baru ini. Manajemen dana tersebut akan berada di bawah hak asuh Charles Schwab, menurut keterangan dari perusahaan.
Advertisement
Investasi ini akan difokuskan pada berbagai instrumen keuangan tradisional, termasuk ETF yang disesuaikan dan mata uang kripto seperti Bitcoin. Setelah pengumuman tersebut, harga saham TMTG melonjak 10% pada Rabu pagi.
Dari Media Sosial ke Dunia Fintech
Truth.Fi menjadi bagian terbaru dalam ekosistem digital TMTG, yang sebelumnya sudah memiliki platform media sosial Truth Social. Tahun lalu, perusahaan juga meluncurkan layanan streaming video gratis bernama Truth+.
Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat indikasi kuat TMTG tengah mempertimbangkan ekspansi ke sektor fintech.
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa TMTG sempat berdiskusi mengenai kemungkinan merger dengan platform fintech Bakkt, yang pernah dipimpin oleh mantan senator Partai Republik dari Georgia, Kelly Loeffler. Tak lama setelah itu, perusahaan mengajukan pendaftaran merek dagang untuk "dompet digital" bernama Truth.Fi.
CEO TMTG, Devin Nunes, menyatakan ekspansi ini adalah langkah alami dalam perkembangan perusahaan serta bagian dari visi yang telah lama dirancang.
“Membangun wahana investasi dengan semangat America First adalah bagian dari misi kami untuk menciptakan ekosistem yang melindungi patriot Amerika dari ancaman pembatalan, penyensoran, diskriminasi layanan perbankan, serta pelanggaran privasi yang dilakukan oleh Big Tech dan perusahaan-perusahaan besar lainnya,” ujar Nunes dalam pernyataan resmi, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (30/1/2025).
Kembangkan Ekosistem Teknologi
TMTG berupaya untuk mengembangkan ekosistem teknologi yang mandiri agar tidak bergantung pada penyedia pihak ketiga. Sebagai contoh, dalam pengembangan layanan streamingnya, perusahaan membangun jaringan pengiriman konten sendiri, alih-alih melisensikan teknologi dari vendor eksternal.
Trump Kritik Bank-Bank Besar
Langkah TMTG ke sektor keuangan muncul setelah Donald Trump melontarkan kritik terhadap dua bank raksasa Amerika Serikat, Bank of America dan JPMorgan Chase.
Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trump menuduh CEO Bank of America, Brian Moynihan, dan CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, membatasi akses layanan perbankan bagi kelompok konservatif.
"Banyak konservatif yang mengeluh bahwa mereka tidak diizinkan untuk berbisnis dengan bank. Saya berharap Anda membuka bank Anda untuk kaum konservatif, karena apa yang Anda lakukan itu salah,” ujar Trump saat itu.
Namun, baik Bank of America maupun JPMorgan Chase membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak mendiskriminasi pelanggan berdasarkan afiliasi politik.
Sementara itu, penasihat investasi terdaftar untuk Truth.Fi akan menjadi afiliasi dari Yorkville Advisors, yang telah lama menjadi mitra keuangan TMTG. Perusahaan ini memiliki perjanjian pembelian ekuitas siaga dengan Yorkville.
Hal ini memungkinkan TMTG untuk menjual hingga USD 2,5 miliar saham ke Yorkville, yang kemudian dapat dijual kembali di pasar dengan harga penuh setelah dibeli dengan diskon 97,25%.
TMTG juga mengungkapkan sebagian besar investasi yang dilakukan akan diarahkan ke "Patriot Economy" sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk pada perusahaan dengan afiliasi konservatif terutama di sektor manufaktur dan energi. Truth.Fi dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2025.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Robert Kiyosaki Skeptis terhadap Kripto Trump, Ini Alasannya
Sebelumnya, penulis ternama, Robert Kiyosaki menyampaikan penilaiannya terhadap kripto resmi Donald Trump (TRUMP).
Buku Rich Dar Poor Dad karya Kiyosaki, yang ditulis bersama Sharon Lechter, telah meraih pengakuan global dengan terjual lebih dari 40 juta kopi, diterjemahkan ke dalam 51 bahasa, dan menjangkau pembaca di 109 negara.
Selama bertahun-tahun, Kiyosaki telah menganjurkan Bitcoin sebagai perlindungan terhadap inflasi dan penyimpanan nilai yang andal. Ia sering menyebutnya sebagai "uang rakyat."
Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, Kiyosaki merenungkan debut koin resmi Trump. Ia mengakui skeptis pada koin tersebut.
"Apa pendapat saya tentang TRUMP COIN? Tidak banyak. Sayangnya, seluruh dunia kripto berubah dari 'masa depan' menjadi 'lelucon',” ucap Kiyosaki, dikutip dari News.bitcoin.com, Sabtu (25/1/2025).
Kiyosaki menggarisbawahi preferensinya untuk investasi yang telah teruji waktu daripada usaha spekulatif. Dalam posting yang sama, ia menegaskan kembali pendirian yang telah lama dipertahankannya.
"Saya berpegang teguh pada tujuan saya dengan membeli emas asli, perak asli, dan Bitcoin asli,” tulisnya.
Koin TRUMP diperkenalkan Presiden AS Donald Trump pada 17 Januari 2025 sesaat sebelum pelantikannya. Beberapa hari kemudian, pada 19 Januari 2025 Ibu Negara AS Melania Trump meluncurkan meme coin resminya sendiri, MELANIA.
Awalnya, kedua token tersebut mengalami lonjakan nilai yang signifikan, meskipun daya tariknya segera memudar hingga menyebabkan penurunan kinerja pasar berikutnya.
Harga Kripto 30 Januari 2025
Sebelumnya, berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 2,72 persen dalam 24 jam dan 0,06 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 103.839 per koin atau setara Rp 1,67 miliar (asumsi kurs Rp 16.245 per dolar AS).
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 1,54 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 4,02 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 50,6 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,14 persen, tetapi masih melemah 4,05 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,8 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat 3,45 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 4,04 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 15.350 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik tipis 0,87 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 10,98 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,71 juta per koin.
XRP kembali berada di zona hijau. XRP menguat 0,54 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 3,18 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 49.926 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 1,94 persen, tetapi masih melemah 10,85 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 5.275 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,06 dan 0,01 persen. Ini membuat harga keduanya sama yaitu USD 0,9999.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,51 triliun atau setara Rp 57.019 triliun, menguat sekitar 2,73 persen dalam sehari terakhir.
Advertisement