Amerika Serikat Berhasil Pulihkan Dana Rp 115 Miliar dari Penipuan Kripto

Wakil Asisten Direktur Divisi Investigasi Kriminal FBI, James Bernacles menilai langkah pemulihan dana hasil penipuan kripto jadi suatu upaya signifikan.

oleh Agustina Melani Diperbarui 24 Mar 2025, 10:11 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 10:11 WIB
Amerika Serikat Berhasil Pulihkan Dana Rp 115 Miliar dari Penipuan Kripto
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) tercatat berhasil memulihkan dana hasil penipuan kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) tercatat berhasil memulihkan dana hasil penipuan kripto. Jumlahnya mencapai USD 7 juta atau setara Rp 115,5 miliar (asumsi kurs Rp 16.400).

Dana ini berhasil dipulihkan dari operasi pada Oktober 2023 lalu. Wakil Asisten Direktur Divisi Investigasi Kriminal FBI, James Bernacles menilai langkah pemulihan ini jadi suatu upaya signifikan.

"Ini adalah masalah yang terus berkembang, dan ini adalah masalah besar yang memengaruhi banyak orang Amerika," ujar Barnacle, mengutip Coinmarketcap, Senin (24/3/2025).

Langkah ini menunjukkan peningkatan kewaspadaan terhadap kejahatan siber yang melibatkan kripto. Dengan semakin maraknya kasus penipuan digital, pemerintah AS semakin gencar dalam mengawasi dan menindak pelaku yang mencoba menyalahgunakan teknologi blockchain untuk keuntungan pribadi.

Operasi DOJ dalam Tangani Kejahatan Kripto

Tindakan DOJ ini merupakan bagian dari strategi lebih luas dalam memberantas kejahatan keuangan berbasis teknologi.

Pemulihan USD 7 juta ini menunjukkan betapa seriusnya upaya otoritas dalam menangani penipuan di dunia kripto, mirip dengan operasi sebelumnya seperti penyitaan dalam kasus Organisasi Penipuan Siber.

Dalam operasi ini, badan penegak hukum utama AS bekerja sama untuk mengungkap jaringan penipu yang memanfaatkan celah di sistem keuangan digital. Pendekatan serupa sebelumnya juga terlihat dalam Operasi Level Up, yang berhasil mengamankan aset ilegal dan mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Promosi 1

Meningkatkan Kepercayaan Pasar Kripto

Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Para pakar industri percaya keberhasilan pemulihan dana ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem kripto. Langkah-langkah seperti ini diharapkan dapat mengurangi kasus penipuan di masa depan serta memberikan rasa aman bagi para investor dan pengguna mata uang digital.

Implikasi ekonomi dari operasi ini meliputi peningkatan pengawasan terhadap transaksi kripto dan kemungkinan adanya penyesuaian regulasi. Dengan adanya tindakan tegas dari DOJ, investor dapat lebih yakin bahwa pemerintah berkomitmen dalam menjaga stabilitas pasar mata uang digital.

Sejarah mencatat banyak kasus penipuan kripto sebelumnya menyebabkan kerugian finansial yang besar tanpa ada pemulihan dana yang signifikan. Namun, langkah terbaru DOJ ini menunjukkan adanya perkembangan dalam strategi penegakan hukum di dunia keuangan digital.

Para ahli memperkirakan tindakan ini akan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan di masa depan. Dengan ada transparansi dan peningkatan keamanan, industri kripto dapat semakin berkembang dengan regulasi yang lebih ketat dan sistem yang lebih aman bagi para penggunanya.

 

 

 

Waspada, Kerugian Akibat Modus Peretasan Kripto Ini Capai Rp 19,7 Miliar pada Maret 2025

Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, serangan address poisoning dalam dunia kripto terus meningkat, dengan total kerugian mencapai lebih dari USD 1,2 juta atau setara Rp 19,7 miliar (asumsi kurs Rp 16.480 per dolar AS)  hanya dalam bulan Maret 2025. 

Teknik ini melibatkan penyerang yang mengirim transaksi kecil menggunakan alamat dompet yang hampir identik dengan alamat tepercaya, sehingga korban tanpa sadar menyalin dan mengirim dana ke alamat yang salah.

Penipuan Address Poisoning Meningkat Tajam

Menurut laporan dari Cyvers, jumlah kerugian akibat address poisoning terus meningkat. Pada Februari 2025 saja, total kerugian yang tercatat mencapai USD 1,8 juta. 

Pakar keamanan mencatat semakin canggihnya metode penipu menjadi tantangan tersendiri, sementara langkah-langkah perlindungan pada dompet digital dan platform kripto masih belum cukup efektif untuk mengatasi ancaman ini.

CEO Cyvers, Deddy Lavid, banyak sistem transaksi kripto otomatis yang saat ini digunakan masih belum memiliki mekanisme verifikasi yang memadai.

"Ini membuat pengguna lebih rentan terhadap serangan address poisoning,” kata Lavid, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (21/3/2025).

Kurangnya Perlindungan pada Tahap Pra-Transaksi

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Salah satu alasan utama address poisoning berhasil adalah minimnya verifikasi dalam tahap pra-transaksi. Saat ini, sebagian besar sistem transaksi kripto belum dilengkapi dengan fitur penyaringan real-time untuk mencegah pengguna mengirim dana ke alamat yang salah. Kurangnya fitur ini memberi peluang besar bagi pelaku kejahatan untuk menipu pengguna.

Dalam kondisi pasar kripto yang sedang naik, volume transaksi yang meningkat justru memberi lebih banyak peluang bagi penyerang untuk menjalankan skema penipuan. Pakar keamanan menekankan bahwa penerapan sistem penyaringan alamat real-time akan sangat membantu dalam mengurangi serangan phishing serta mencegah transfer dana ke alamat yang menipu.

Ancaman Phishing dalam Dunia Kripto Semakin Besar

Penipuan phishing dalam sektor kripto terus meningkat, dengan address poisoning menjadi salah satu metode yang sering digunakan. Laporan terbaru menunjukkan bahwa pada 2024, terjadi 296 insiden phishing yang menyebabkan total kerugian mencapai USD 1 miliar. 

Skema Penipuan

Selain itu, skema penipuan pemotongan babi (pig butchering scams), yang melibatkan manipulasi psikologis terhadap korban, telah mengakibatkan kerugian miliaran dolar dengan menargetkan investor individu.

Para pakar keamanan menyarankan beberapa langkah pencegahan, seperti selalu memeriksa ulang alamat dompet sebelum melakukan transaksi serta menggunakan alat keamanan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan daftar putih untuk alamat yang telah diverifikasi. 

Dengan meningkatnya serangan phishing, pengguna kripto diimbau untuk lebih berhati-hati dan menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan guna melindungi aset mereka dari ancaman kejahatan siber.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya