Sun Jifa, Pembuat Tangan Palsu yang Bantu 25 Juta Difabel di Cina

Sun Jifa adalah seorang penyandang disabilitas fisik asal negeri tirai bambu. Ia kehilangan kedua tangannya saat usia 27 tahun akibat kecelakaan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Jan 2020, 15:04 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2020, 15:04 WIB
Kaki dan Tangan Palsu Buatan Si Tangan Besi
Ini tangan besi buatan Sun. (via: shanghaiist.com)

Liputan6.com, Jakarta Sun Jifa adalah seorang penyandang disabilitas fisik asal negeri tirai bambu. Ia kehilangan kedua tangannya dan menjadi tuna daksa saat usia 27 tahun akibat kecelakaan.

Seperti tamapak pada tayangan South China Morning Post, Sun bercerita, kala itu, ia kesulitan melakukan berbagai hal seperti makan, mandi, dan urusan sehari-hari lainnya. Pria tua ini tak memiliki uang yang cukup untuk membeli tangan palsu.

Hal ini mendorongnya untuk melakukan sesuatu untuk menolong diri sendiri. Akhirnya, ia membuat tangan palsunya sendiri dengan menggunakan bahan seadanya.

“Tangan palsu pertama dibuat untuk membantu saya makan,” kata Sun pada South China Morning Post.

Terus Berkembang dan Membantu Sesama

Tangan buatan generasi pertama itu dibuat dari sebuah tabung dengan menempelkan satu sendok di ujungnya. Ia terus berinvasi dan memperbaiki tangan buatannya.

Hingga lahir karya lainnya, tangan generasi kedua yang dapat membawa barang. Kemudian tangan generasi ketiga dengan kemampuan mekani yang dapat ditekuk sesuai kebutuhan. Saat mengembangkan lengan buatannya, ia juga membuat lengan buatan bagi penyandang difabel lainnya.

Di usia yang menginjak 66 tahun, ia masih terus membuat dan memperbaharui lengan buatan tersebut. Kerja kerasnya telah membantu sekitar 25 juta penduduk difabel china.

“Tangan buatan yang saya buat sekarang terlihat lebih bagus. Mereka dibuat berdasarkan gerak mekanik untuk membantu para difabel. Jadi mereka bisa digunakan oleh orang yang berbeda tergantung pada kebutuhan mereka,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, usaha pembuatan tangan palsunya mulai dikenal banyak orang. Berdasar pada nasihat kerabat, akhirnya kini ia membuka toko online.

 “Jadi saya dapat menjangkau lebih banyak orang dengan disabilitas," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya