Liputan6.com, Jakarta Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di kepala yang salah satunya diakibatkan penyumbatan oleh tumor. Kondisi ini membuat kepala membesar seiring berjalannya waktu.
Melansir tulisan yang ditinjau ulang Kepala Direktur Medis di WebMD, Michael W. Smith, MD, MBA, CPT, ada beberapa cara untuk merawat pasien hidrosefalus.
Baca Juga
“Jika gejalanya ringan, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan. Jika serius, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk memasang tabung plastik fleksibel yang disebut shunt di otak untuk mengarahkan cairan (serebrospinal) ke bagian lain dari tubuh, seperti perut,” mengutip Webmd Selasa (22/3/2022).
Advertisement
Shunt biasanya tidak pernah dilepas, dan pemeriksaan rutin penting untuk memastikannya berfungsi.
Dalam beberapa kasus, hidrosefalus dapat diobati tanpa menggunakan shunt. Satu jenis operasi yang disebut endoscopic third ventriculostomy dapat membuka jalur di otak sehingga cairan dapat mengalir dengan bebas.
Simak Video Berikut Ini
Terapi Pasien Hidrosefalus
Untuk perawatan hidrosefalus, para spesialis juga bisa memberikan terapi seperti:
-Terapi okupasi untuk membantu anak-anak dan orang dewasa untuk menguasai keterampilan sehari-hari.
-Terapi perkembangan untuk membantu anak-anak mempelajari perilaku sosial.
-Pendidikan khusus untuk ketidakmampuan belajar.
-Perawatan kesehatan mental atau pekerja sosial untuk memberikan dukungan emosional dan membantu keluarga menemukan layanan.
-Perawatan demensia.
Advertisement
Definisi Hidrosefalus
Secara sederhana hidrosefalus memiliki arti adanya air di otak. Sedangkan, definisi sebenarnya yakni adanya penumpukan cairan di rongga (ventrikel) jauh di dalam otak.
Cairan ini tidak mengalir atau terserap sebagaimana mestinya. Dengan demikian, cairan dapat menyebabkan cadangan dan penyumbatan yang memberi tekanan pada otak.
“Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Itu benar. Dari darah Anda ke cairan yang mengalir di dalam dan di sekitar jaringan dan organ Anda, cairan membentuk sekitar 70 persen dari tubuh Anda.”
Di kepala pun demikian, tengkorak diisi dengan cairan yang mengelilingi lipatan dan lobus otak. Ini disebut cairan serebrospinal, dan itu melindungi otak dari cedera sekaligus mengandung nutrisi dan protein yang membantu otak tetap sehat dan bekerja.
Namun, kinerja cairan serebrospinal dapat terganggu jika:
-Ada penyumbatan seperti tumor, kista, disabilitas lahir, dan benda lain di otak dapat menghalangi atau memengaruhi aliran normal cairan serebrospinal.
-Penyerapan cairan yang buruk seperti akibat peradangan, cedera, atau infeksi seperti meningitis bakteri dapat mencegah jaringan otak mengambil cairan serebrospinal.
-Terlalu banyak cairan. Dalam kasus yang jarang terjadi, tubuh membuat lebih banyak cairan serebrospinal daripada yang dapat ditangani oleh otak.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement