Tak Boleh Sembarangan, Alat Bantu Dengar Harus Disesuaikan dengan Kondisi Pendengaran Pengguna

Alat bantu dengar (ABD) dapat membantu mengoptimalkan pendengaran yang tersisa dari penyandang gangguan pendengaran.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 19 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi alat bantu dengar
Ilustrasi alat bantu dengar. Photo by Mark Paton on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Alat bantu dengar (ABD) dapat membantu mengoptimalkan pendengaran yang tersisa dari penyandang gangguan pendengaran.

Alat bantu ini tak dapat dibeli begitu saja tanpa mempertimbangkan kondisi pemakainya. Alat bantu dengar perlu disesuaikan dengan bentuk telinga dan tingkat gangguan pendengaran yang disandang. Seperti kacamata, orang yang minus 1 tidak cocok jika menggunakan kacamata minus 5.

Selain itu, cara penggunaan dan cara merawat alat bantu dengar juga perlu disosialisasikan kepada pengguna agar ABD dapat berfungsi secara optimal dan awet.

Hal ini dilakukan pula saat pemberian bantuan alat bantu dengar pada 29 penyandang disabilitas yang membutuhkan di Kabupaten Bogor. ABD ini merupakan bantuan dari Kementerian Sosial yang didukung oleh Pusat Alat Bantu Dengar (ABDI).

Menurut petugas ABDI, Eti, sebelum menerima alat bantu, satu per satu penerima diperiksa terlebih dahulu kondisi pendengarannya.

Setelah diperiksa mereka kemudian mendapatkan alat bantu dengar yang sesuai dengan kondisi pendengarannya masing-masing. Pada kesempatan ini, petugas juga memberikan edukasi kepada para penerima manfaat yang terdiri dari para lansia dan disabilitas, tentang penggunaan alat bantu dengar ini.

“Pemasangan alat bantu dengar ini harus disesuaikan dengan kondisi dari pendengaran si penggunanya, jadi di sini kami harus memastikan alat bantu dengar mana yang sesuai untuk mereka” ungkap Eti saat menyalurkan ABD di Bogor, 11 November 2022 seperti dikutip dari keterangan pers.

Pelajari Alat Bantu Dengar

Meski membantu, penggunaan ABD acap kali membawa beberapa keluhan.

Menurut, dr. Fikri Mirza Putranto, Sp. THT-KL (K) dari Ruang Mendengar, pengguna ABD baru bisa saja membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dan membiasakan diri dengan alat tersebut.

Untuk itu, Fikri membagikan dua kiat bagi pengguna ABD agar dapat membiasakan diri dengan cara berikut:

Mempelajari Alat

Dokter spesialis telinga hidung tangan (THT) atau audiolog yang memberikan ABD akan mengajarkan cara menggunakannya, mulai dari cara memasang, melepas, membersihkan serta mengganti baterai.

“Mereka juga akan memberitahu Anda durasi pemakaian alat bantu dengar dalam sehari ketika Anda masih menyesuaikan diri,” tulis Fikri mengutip Ruang Mendengar Selasa (12/1/2021). 

Pasien dapat melakukan setiap instruksi yang diarahkan. Jika ada kesulitan atau tidak yakin terhadap apa yang dilakukan, maka pasien dapat hubungi dokter atau ahli untuk berkonsultasi dan meminta bantuan.

Ketahui yang Wajar dan Tidak

Rasa tak nyaman saat menggunakan ABD adalah hal yang wajar, terlebih jika pasien baru menyesuaikan pemakaian di hari atau minggu pertama. Maka dari itu, mengetahui tentang apa yang normal dan apa yang tidak normal dapat sangat membantu.

Ketika ABD tidak nyaman saat digunakan, itu adalah hal wajar. Namun, jika disertai rasa sakit segeralah beritahu audiolog atau dokter. Audiolog akan menyarankan untuk menggunakannya secara bertahap hingga pasien terbiasa.

Jika suara sendiri terdengar terlalu keras (okulasi), mungkin pasien masih membutuhkan waktu untuk membiasakan diri menggunakan alat itu, kata Fikri. Tetapi jika hal tersebut terasa sangat mengganggu, cobalah bicarakan pada audiolog.

Pada alat bantu dengar digital, biasanya audiolog dapat melakukan pengaturan pengurangan efek oklusi melalui komputer yang terhubung dengan perangkat lunak pemrograman alat bantu dengar.

Hal normal lainnya adalah ketika pasien mendengar suara latar belakang yang tak ingin didengar. Pada dasarnya alat bantu dengar bekerja untuk menangkap suara yang ingin pasien dengar bersamaan dengan suara yang tidak ingin didengar.

“Hal ini sangat normal terjadi, namun Anda juga bisa berkonsultasi dengan audiolog jika suara latar belakang terlalu keras atau mengganggu.”

Tanda ABD Rusak

Pengguna ABD juga perlu tahu tanda-tanda ketika ABD rusak. Setidaknya ada 7 tanda yang menunjukkan bahwa ABD harus segera diperbaiki, ketujuh tanda itu adalah:

-Ada komponen alat bantu dengar yang retak atau hilang

-Terdengar suara feedback dari alat bantu dengar tanpa sebab

-Alat bantu dengar tidak ada suara atau mic mati

-Volume tiba-tiba berubah

-Alat bantu dengar kemasukan air

-Suara terdengar seperti angin saja, distorsi atau bergemuruh

-Ada kerak menumpuk di dalam kontak baterai.

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya