IVF Alias In Vitro Fertilization, Perbesar Kesempatan Punya Keturunan Sekaligus Turunkan Risiko Kelainan Genetik

IVF adalah teknik reproduksi berbantu yang dirancang untuk membantu pasangan menghadapi masalah kesuburan sekaligus turunkan risiko anak lahir dengan kelainan genetik.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Sep 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 07:00 WIB
In Vitro Fertilization Bantu Pasangan Dapat Keturunan Sekaligus Turunkan Risiko Anak Lahir dengan Kelainan Genetik
In Vitro Fertilization Bantu Pasangan Dapat Keturunan Sekaligus Turunkan Risiko Anak Lahir dengan Kelainan Genetik. Foto: Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Dokter kandungan dan ahli fertilitas endokrinologi reproduksi di Siloam Sriwijaya Palembang, Moh Airul Chakra Alibasya menjelaskan teknik perawatan kesuburan yang bisa menurunkan risiko anak lahir dengan kelainan genetik.

Teknik itu disebut In Vitro Fertilization atau IVF yang merupakan teknik reproduksi berbantu yang dirancang untuk membantu pasangan menghadapi masalah kesuburan.

Dalam prosedur ini, sel telur diambil dari ovarium wanita dan dipertemukan dengan sperma di laboratorium untuk membentuk embrio.

Embrio yang berhasil berkembang kemudian ditanamkan ke dalam rahim wanita dengan harapan bahwa embrio tersebut akan menempel dan berkembang menjadi kehamilan yang sehat.

In Vitro Fertilization biasanya menjadi pilihan ketika metode kesuburan lainnya tidak berhasil.

Lalu, IVF bukan sekadar membantu pasangan mendapat keturunan. Metode ini juga bisa mengurangi risiko anak lahir dengan kelainan genetik.

“IVF memungkinkan penggunaan teknologi mutakhir, seperti Preimplantation Genetic Testing (PGT), yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kelainan genetik,” kata Airul dalam keterangan pers, Jumat (30/8/2024).

IVF juga jadi pilihan jika ada kondisi kesuburan yang lebih serius, seperti saluran telur yang tersumbat atau masalah genetik.

“Dengan kata lain, IVF menawarkan solusi lebih menyeluruh dengan teknologi laboratorium untuk membantu proses pembuahan dan implantasi,” kata Airul.

IVF juga memungkinkan dokter untuk mengendalikan dan memantau setiap tahap pembuahan dan perkembangan embrio di laboratorium, meningkatkan peluang sukses.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Teknologi Terbaru dalam Prosedur IVF

Moh Airul Chakra Alibasya
Dokter kandungan dan ahli fertilitas endokrinologi reproduksi di Siloam Sriwijaya Palembang, Moh Airul Chakra Alibasya soal IVF. Foto: Siloam Hospitals.

Ada berbagai teknologi canggih untuk meningkatkan keberhasilan IVF antara lain:

Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

Teknologi ini melibatkan penyuntikan sperma tunggal langsung ke dalam sel telur yang meningkatkan kemungkinan pembuahan, terutama dalam kasus masalah kesuburan pria.

Preimplantation Genetic Testing (PGT)

Teknologi ini memungkinkan pemeriksaan genetik pada embrio sebelum ditanamkan ke dalam rahim. PGT dapat mendeteksi kelainan genetik dan meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat.

Pembekuan Embrio

Embrio yang tidak digunakan dalam siklus IVF dapat dibekukan untuk digunakan di masa depan, sehingga memberikan fleksibilitas tambahan bagi pasangan.


Perlu Kolaborasi Berbagai Ahli

Christofani Ekapatria
Dokter kandungan ahli fertilitas RS Siloam Lippo Village Karawaci Christofani Ekapatria soal In Vitro Fertilization. Foto: Siloam Hospitals.

Dalam keterangan yang sama, dokter kandungan ahli fertilitas RS Siloam Lippo Village Karawaci Christofani Ekapatria mengatakan, kehamilan memerlukan perhatian dari berbagai spesialis medis untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.

Pertama adalah dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau obstetri dan ginekologi (obgin) sebagai dokter utama yang memantau perkembangan kehamilan, melakukan pemeriksaan rutin, dan menangani persalinan serta komplikasi.

Selanjutnya, ada pula dokter spesialis andrologi yang menangani masalah kesuburan pria dan dokter spesialis urologi yang berfokus pada kesehatan sistem kemih dan reproduksi pria, yang bisa memengaruhi fertilitas.

Selain itu, ada embriologis yang bekerja di laboratorium fertilitas mulai dari memantau perkembangan embrio dalam prosedur seperti IVF hingga memastikan kualitas embrio sebelum transfer.


Pendukung Lainnya

Pendukung lainnya yang juga berperan penting antara lain:

  • dokter spesialis akupunktur medik membantu mengelola gejala kehamilan;
  • ahli gizi berperan dalam memberikan panduan nutrisi;
  • perawat untuk mendukung perawatan sehari-hari;
  • laboran melakukan tes laboratorium;
  • radiolog yang melakukan pemeriksaan pencitraan seperti USG untuk memantau perkembangan janin; serta
  • anestesiolog yang berperan mengelola rasa sakit selama persalinan untuk memastikan kenyamanan ibu.

“Tim inti, termasuk Obgin dan perawat spesialis kehamilan memberikan perawatan langsung dan memantau kesehatan ibu dan bayi. Kolaborasi antara semua tenaga medis yang kompeten ini sangat penting untuk optimalisasi perawatan kehamilan serta memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi,” kata Christofani.

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya