Liputan6.com, Jakarta Brand asal Amerika Calvin Klein dikenal dengan berbagai iklan atau kampanye yang provokatif. Begitu juga dengan pemilihan brand ambassador atau bintang iklan yang menjadi idola anak muda seluruh dunia, seperti Kendall Jenner dan Justin Bieber. Namun belakangan banyak orang mulai muak dan protes dengan kampanye musim semi 2016 di akun instagram @calvinklein. Apa murni ingin menampilkan keseksian atau mengundang pelecehan?
Baca Juga
Dengan moto kampanye "I_____in #myCalvins, para muse harus mengisi kolom kosong. Salah satu pose yang mengundang kontroversi adalah gambar milik aktris Denmark Klara Kristin. Mengambil angle dari bawah, Klara membuka kakinya lebar, dan sang fotografer Harley Weir menjepretnya. Tergambar jelas celana dalam warna cokelat motif polkadot milik Klara menjadi fokus utama.
Â
Advertisement
Pose yang tak kalah provokatif adalah milik supermodel Kendall Jenner yang sedang memeras jeruk. Ia mengisi kolom kosong dengan kata eat menjadi I eat in #myCalvins. Masih dalam bidikan kamera Harley Wire banyak yang mengumpamakan jeruk sebagai alat kelamin wanita. Terlebih dengan mimik menggoda dari kakak Kylie Jenner ini.
Di gambar lainnya, terlihat seorang wanita memasukkan tangan ke celana dalamnya. Ia menulis "I Pulse in #myCalvins."
Beberapa orang menyatakan keberatannya lewat cuitan di twitter yang me-mention Calvin Klein.
@CalvinKlein awful ad. Your concept looks predatory. This upskirt invites men to do this woman. Disrespectful. Tulis akun @lexistential menanggapi gambar Klara Kristin.
"@CalvinKlein Geez - pushing the limits of fashion does not have to include soft porn," tweer @Adventurenhog69
Pose pertama Klara Kristin untuk CK dimulai awal tahun lalu. Ia berpose duduk di sofa dengan tagline I Seduce in #myCalvins. Gambar tersebut dipasang pada billboard raksasa di kota New York.
Gambar tersebut disandingkan dengan kampanye rapper Fetty Wap yang mengatakan I make money in #myCalvins. Kala itu kampanye iklan Calvin Klein mulai menuai kritik yang memiliki arti ganda. Jika pria adalah pencetak uang sementara wanita menjadi objek seksual.