Liputan6.com, Jember Peragaan busana atraktif Jember Fashion Carnaval (JFC) tahun 2016 kembali digelar untuk ke-15 kalinya. Mengusung spirit kebangkitan Indonesia, gelaran Jember Fashion Carnaval kali ini dipusatkan di alun-alun Jember.
Baca Juga
Advertisement
"Pembukaan JFC sendiri dipusatkan di alun-alun Kota Jember pada Jumat siang tadi," kata Dynand Fariz Presiden JFC kepada Liputan6.com, saat ditemui di sela-sela defile 10 busana, Jumat malam (26/8/2016). Ke-10 defile menggambarkan kebangkitan Indonesia dalam berbagai bidang.
"Mulai dari Garuda, yang merupakan lambang negara Indonesia. "Didefile. Ini sendiri menunjukkan bahwa kebangkitan nilai dan semangat nasionalisme Indonesia," ujar Dynan Fariz.
Selain itu tema hutan juga dipilih dalam JFC ke-15 yakni Woods. Ditanya mengapa memilih tema hutan, Dynan menjelaskan bahwa hutan memegang peranan sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.
"Hutan diibaratkan sebagai paru paru dunia di Indonesia yang masuk dalam peringkat 10 dunia harus jadi sumber kesejahteraan dan keseimbangan. Bukan dijadikan sumber keserakahan dengan melakukan penenbamgan kayu. Inilah upaya kami mengagungkan pelestarian hutan dan bangkit melawan pembakaran hutan," Dynan Fariz menjelaskan.
Ada juga Peragaan Busana Chandelier dimana Indonesia sedang menuju era keterbukaan informasi sebagai hal utama dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada negara. "Dikostum ini ibarat lampu hias yang juga mewakili kebangkitan transparansi informasi.
Menariknya ada juga Refugees berbagai peristiwa bencana alam dan permusuhan kelompok secara tragis telah membawa begitu banyak korban kemanusiaan. "Refugees ini kami tampilkan sebagai simbol kebangkitan nilai nilai kemanusiaan secara global," kata Dynan lagi.
Kebangkitan kelestarian satwa langka juga diusung melalui Paradisaea. "Salah satu kekayaan Indonesia kan mendapat limpahan dari Sang Pencipta dengan memiliki ribuan pulau dan juga memiliki ribuan satwa langka, disini hadir juga burung dari Surga atau cendrawasih yang mewakili bangkitnya pelestarian satwa langka," kata nya.
Bangkitnya bahari indonesia juga dikemas dalam JFC ini. Salah satunya Indonesia dalam kepemimpinan saat ini memprioritaskan untuk jadi bangsa yang tangguh sebagai negara maritim," tegas Dynan.
Indonesia yang pada tahun 2018, mendatang juga akan menjadi tuan rumah Asian Games jadi salah satu busana pilihan.
Selain itu tema Techno Cyber juga jadi pilihan Presiden JFC ini.
Kostum robot yang dikenakan Nadya mahasiswa asal Bandung ini salah satu buktinya bahwa generasi muda Indonesia saat ini bukan generasi kelas bawah dalam teknologi.
"Berbagai karya temuan teknologi telah masuk ajang kompetisi di berbagai bidang dan menjadi juara di pertandingan Internasional inilah Inspirasi kami menghadirkan karya busana robot," tutur mahasiswa semester 7 jurusan seni rupa asal Bandung ini pada liputan6.com.
Kesenian budaya Indonesia juga merupakan proses kreatif yang dimunculkan generasi pendahulu. Salah satunya Barong bali dikemas dalam kostum kreatif yang jadi simbol semangat kebangkitan seni budaya Indonesia," ucap Dynan Fariz.
(Dhimas Prasaja)