Kemeriahan Puncak Jember Fashion Carnaval Ke-15

Jember Fashion Carnaval ke-15 usung beragam tema memukau yang spektakuler.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Agu 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2016, 09:00 WIB
Kemeriahan Puncak Jember Fashion Carnaval Ke-15
Jember Fashion Carnaval ke-15 usung beragam tema memukau yang spektakuler.

Liputan6.com, Jakarta Puncak pagelaran Jember Fashion Carnival (JFC) ke 15 dengan tema Revival di alun-alun Jember berlangsung pada hari Minggu 28 Agustus 2016.

Diawali dengan penampilan Anang Hermansyah bersama Ashanti, Aurel dan juga putranya Azriel Hermansyah, yang mengenakan kostum serba hitam lengkap dengan mahkota burung garuda. Pada bagian pundak dan pergelangan tangan keluarga harmonis ini juga terdapat pernak pernik berwarna emas yang membuat penampilan mereka kian meriah.

Dari panggung utama, Anang Hermansyah menyapa seluruh penonton yang berada di alun-alun Kota Jember, Jawa Timur melalui lagu berjudul Cinta yang pernah dipopulerkan Almarhum Chrisye.

Kehadiran Anggota Komisi X DPR RI, Anang Hermansyah ini cukup menyita perhatian penonton yang memenuhi Alun Alun Jember dalam rangka menonton pagelaran Jember Fashion Carnaval.

Kostum dan aksesoris yang dikenakan politisi asli Jember ini adalah Garuda. Garuda sendiri merupakan satu diantara dari sepuluh tema besar Revival (Kebangkitan) Jember Fashion Carnaval. Kostum ini merupakan lambang negara Indonesia yang menunjukan semangat nasionalisme tinggi.

Foto: Dhimas Prasaja

Dalam puncak acara pagelaran ini juga hadir dua sosok wanita, yang berhasil membuat penonton penasaran. Mereka adalah Bupati Jember Hj. Dr Faida dan Menteri Kelautan dan Kemaritiman Indonesia Susi Pudjiastuti.

"Ini Adalah kebanggaan sekali bagi Kabupaten Jember. Saya sangat bangga karena Jember Fashion Carnaval kali ini banyak mengangkat budaya lokal dan nasional Dengan seni budaya, hidup akan lebih indah. Saya ucapkan sukses untuk mas Dynand Fariz, mudah-mudahan selalu sukses," tutur Bupati Jember Hj Dr Faida, dalam sambutannya di acara puncak JFC 2016, di alun-alun Kota Jember, Minggu (28/8/2016).

Faida menegaskan, pagelaran Jember Fashion Carnaval ke-15 semakin lengkap.

"karena dengan kehadiran para peserta yang berkebutuhan khusus dan kaum dhuafa, serta anak-anak yang telah menjalani operasi bibir sumbing. Di tangan Dynand Fariz mereka menjadi kreatif dan percaya diri," tegasnya di podium, Mingu 28 Agustus 2016.

Tak hanya itu, Bupati Jember Hj dr Faida, serta Presiden JFC Dynan Fariz dengan sukarela berjalan di runaway bersama Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti. Ketiganya menyapa, penonton dan awak media di sisi kiri dan kanan jalan.

Selain itu Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti juga mengeluarkan kamera pocket dan mengabadikan sejumlah fotografer di area tribun sebelah barat alun-alun Jember.

 

Pada acara JFC ke 15 ini, SMK Kelautan dan Perikanan, Puger, Jember, Jawa Timur juga ikut berunjuk gigi. Mereka adalah siswa siswi yang tergabung dalam pasukan Paskibraka dan juga marching band. Saat defile di runaway sejumlah lagu kemerdekaan dibawakan. Seperti Indonesia Merdeka, Maju tak gentar, halo-halo bandung.

Para peserta karnaval berjalan di runaway alun-alun jember dengan menempuh jarak sejauh 3,6 Kilometer, hingga Gelanggang Olahraga di Stadion Kota Jember.

Pagelaran Jember Fashion Carnaval yang sudah terselenggara 15 kali ini juga didukung penuh oleh Sariayu Martha Tilaar yang menjadi make-up official Jember Fashion Carnaval.

Foto: Dhimas Prasaja

Selain itu tema hutan atau woods juga dipilih dalam JFC kali ini. Dynan menjelaskan bahwa hutan memegang peranan sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.

"Hutan diibaratkan sebagai paru paru dunia di Indonesia, yang masuk dalam peringkat 10 dunia harus jadi sumber kesejahteraan dan keseimbangan. Bukan dijadikan sumber keserakahan dengan melakukan penebangan kayu. Inilah upaya kami mengagungkan pelestarian hutan dan bangkit melawan pembakaran hutan," ujar Dynan.

Ada juga peragaan busana Chandelier, dimana Indonesia sedang menuju era keterbukaan informasi sebagai hal utama dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada negara.

Foto: Dhimas Prasaja

Menariknya ada juga tema Refugees yang menggambarkan berbagai peristiwa bencana alam, dan permusuhan antar kelompok yang secara tragis telah membawa begitu banyak korban kemanusiaan. "Refugees ini kami tampilkan sebagai simbol kebangkitan nilai nilai kemanusiaan secara global," jelas Dynan.

Foto: Dhimas Prasaja

Kebangkitan kelestarian satwa langka juga diusung melalui tema Paradisaea. "Salah satu kekayaan Indonesia kan mendapat limpahan dari Sang Pencipta dengan memiliki ribuan pulau dan juga memiliki ribuan satwa langka, di sini hadir juga burung dari Surga atau cenderawasih yang mewakili bangkitnya pelestarian satwa langka," papar Dynan.

Foto: Dhimas Prasaja

Foto: Dhimas Prasaja

Indonesia yang pada tahun 2018, mendatang akan menjadi tuan rumah Asian Games menjadi salah satu inspirasi busana karnaval. Selain itu tema Techno Cyber juga jadi pilihan JFC. Berbagai karya busana bertemakan teknologi hadir dalam busana yang menyerupai robot, tak ketinggalan kesenian budaya Indonesia dari Bali juga hadir dalam wujud Barong bali yang dikemas dalam kostum kreatif dan menjadi pamungkas acara Jember Fashion Carnaval.

Foto: Dhimas Prasaja

 

(Dhimas Prasaja)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya