Apa Susu UHT: Pengertian, Manfaat, dan Perbedaannya dengan Susu Lain

Pelajari tentang apa itu susu UHT, manfaatnya bagi kesehatan, cara memilih dan menyimpannya, serta perbedaannya dengan jenis susu lainnya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 21 Jan 2025, 14:37 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 14:37 WIB
apa susu uht
apa susu uht ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Susu merupakan salah satu sumber nutrisi penting bagi tubuh manusia. Salah satu jenis susu yang populer adalah susu UHT. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan susu UHT? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang susu UHT, mulai dari pengertian, proses pembuatan, manfaat, hingga perbedaannya dengan jenis susu lainnya.

Pengertian Susu UHT

UHT merupakan singkatan dari Ultra High Temperature, yang mengacu pada metode pengolahan susu menggunakan suhu sangat tinggi. Susu UHT adalah susu segar yang telah melalui proses pemanasan pada suhu ekstrem, yaitu sekitar 135-150 derajat Celcius, selama waktu yang sangat singkat, biasanya hanya 2-5 detik.

Proses UHT ini bertujuan untuk mensterilkan susu dengan membunuh semua mikroorganisme dan bakteri yang mungkin terdapat di dalamnya, termasuk bakteri pembusuk dan patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Setelah proses pemanasan, susu segera didinginkan dengan cepat ke suhu sekitar 20 derajat Celcius dan dikemas dalam wadah steril yang kedap udara.

Metode pengolahan UHT memungkinkan susu memiliki daya simpan yang jauh lebih lama dibandingkan susu segar biasa, bahkan tanpa perlu disimpan dalam lemari pendingin selama kemasannya belum dibuka. Susu UHT dapat bertahan hingga 6-9 bulan pada suhu ruangan, asalkan kemasannya tetap tertutup rapat.

Proses Pembuatan Susu UHT

Proses pembuatan susu UHT melibatkan beberapa tahapan penting:

  1. Pengumpulan susu segar: Susu sapi segar dikumpulkan dari peternakan dan dikirim ke pabrik pengolahan dalam kondisi dingin untuk menjaga kesegarannya.
  2. Penyaringan dan standarisasi: Susu disaring untuk menghilangkan kotoran atau partikel asing. Kemudian dilakukan proses standarisasi untuk menyesuaikan kadar lemak sesuai dengan jenis produk yang diinginkan.
  3. Homogenisasi: Susu dihomogenisasi untuk mencegah pemisahan lemak dan menciptakan tekstur yang lebih halus dan seragam.
  4. Pemanasan UHT: Susu dipanaskan dengan cepat hingga suhu 135-150 derajat Celcius selama 2-5 detik. Proses ini biasanya menggunakan sistem pemanasan langsung (injeksi uap) atau tidak langsung (penukar panas).
  5. Pendinginan cepat: Setelah pemanasan, susu segera didinginkan dengan cepat ke suhu sekitar 20 derajat Celcius untuk menghentikan proses pemanasan dan mencegah kerusakan nutrisi.
  6. Pengemasan aseptik: Susu yang telah disterilkan dikemas dalam wadah steril yang kedap udara, biasanya menggunakan kemasan karton berlapis atau botol plastik khusus.
  7. Penyimpanan dan distribusi: Produk susu UHT dapat disimpan pada suhu ruangan dan didistribusikan tanpa memerlukan rantai pendingin.

Seluruh proses ini dilakukan dalam lingkungan yang sangat terkontrol dan higienis untuk menjamin kualitas dan keamanan produk akhir.

Manfaat Susu UHT bagi Kesehatan

Susu UHT menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang serupa dengan susu segar, namun dengan keunggulan dalam hal daya simpan dan kepraktisan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari konsumsi susu UHT secara teratur:

  1. Sumber protein berkualitas tinggi: Susu UHT kaya akan protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Protein ini penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan pembentukan enzim serta hormon.
  2. Kaya akan kalsium: Susu UHT merupakan sumber kalsium yang sangat baik, penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Konsumsi kalsium yang cukup dapat membantu mencegah osteoporosis dan menjaga kepadatan tulang.
  3. Sumber vitamin D: Banyak susu UHT difortifikasi dengan vitamin D, yang membantu penyerapan kalsium dan mendukung kesehatan tulang serta sistem kekebalan tubuh.
  4. Mengandung vitamin B kompleks: Susu UHT mengandung berbagai vitamin B, termasuk B12, riboflavin, dan niasin, yang penting untuk metabolisme energi dan kesehatan sistem saraf.
  5. Sumber mineral penting: Selain kalsium, susu UHT juga mengandung mineral penting lainnya seperti fosfor, magnesium, dan kalium, yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh.
  6. Mendukung kesehatan otot: Kombinasi protein dan nutrisi lainnya dalam susu UHT dapat membantu pemulihan dan pertumbuhan otot, terutama setelah olahraga.
  7. Membantu manajemen berat badan: Protein dalam susu dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu dalam manajemen berat badan.
  8. Mendukung kesehatan jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi produk susu dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  9. Meningkatkan kesehatan kulit: Nutrisi dalam susu, termasuk vitamin A dan protein, dapat mendukung kesehatan kulit.
  10. Praktis dan aman: Daya simpan yang lama dan tidak memerlukan refrigerasi membuat susu UHT menjadi pilihan praktis dan aman untuk konsumsi sehari-hari.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun susu UHT menawarkan banyak manfaat, konsumsinya harus tetap dalam jumlah yang seimbang sebagai bagian dari diet yang beragam dan gaya hidup sehat.

Perbedaan Susu UHT dengan Jenis Susu Lainnya

Untuk memahami lebih baik tentang susu UHT, penting untuk membandingkannya dengan jenis susu lainnya. Berikut adalah perbedaan utama antara susu UHT dan beberapa jenis susu lainnya:

1. Susu UHT vs Susu Pasteurisasi

  • Metode pengolahan: Susu UHT dipanaskan pada suhu yang jauh lebih tinggi (135-150°C) selama waktu yang sangat singkat (2-5 detik), sementara susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu yang lebih rendah (72-75°C) selama waktu yang lebih lama (15-20 detik).
  • Daya simpan: Susu UHT dapat disimpan hingga 6-9 bulan pada suhu ruangan tanpa dibuka, sedangkan susu pasteurisasi hanya bertahan 1-2 minggu dalam lemari es.
  • Rasa: Susu UHT mungkin memiliki sedikit rasa 'masak' karena proses pemanasan yang lebih intensif, sementara susu pasteurisasi memiliki rasa yang lebih mirip dengan susu segar.
  • Nutrisi: Kedua jenis susu memiliki nilai gizi yang serupa, meskipun beberapa vitamin (seperti B1, B6, dan asam folat) mungkin sedikit berkurang dalam susu UHT.

2. Susu UHT vs Susu Segar

  • Pengolahan: Susu UHT melalui proses pemanasan intensif, sementara susu segar tidak melalui proses pemanasan apapun.
  • Keamanan: Susu UHT lebih aman dari risiko kontaminasi bakteri dibandingkan susu segar yang belum diolah.
  • Daya simpan: Susu UHT memiliki daya simpan jauh lebih lama dibandingkan susu segar yang harus segera dikonsumsi atau didinginkan.
  • Rasa: Susu segar memiliki rasa yang lebih alami dan segar dibandingkan susu UHT.

3. Susu UHT vs Susu Bubuk

  • Bentuk: Susu UHT berbentuk cair, sementara susu bubuk berbentuk serbuk kering.
  • Proses produksi: Susu UHT melalui proses pemanasan, sedangkan susu bubuk melalui proses pengeringan.
  • Penggunaan: Susu UHT siap minum, sementara susu bubuk perlu dilarutkan dalam air terlebih dahulu.
  • Daya simpan: Susu bubuk umumnya memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan susu UHT.
  • Nutrisi: Keduanya memiliki nilai gizi yang serupa, meskipun proses pembuatan susu bubuk mungkin menyebabkan sedikit penurunan pada beberapa vitamin yang sensitif terhadap panas.

4. Susu UHT vs Susu Kental Manis

  • Kandungan gula: Susu UHT tidak mengandung tambahan gula, sementara susu kental manis mengandung gula dalam jumlah yang signifikan.
  • Konsistensi: Susu UHT memiliki konsistensi cair, sedangkan susu kental manis memiliki konsistensi yang lebih kental.
  • Penggunaan: Susu UHT umumnya dikonsumsi langsung sebagai minuman, sementara susu kental manis lebih sering digunakan sebagai bahan dalam memasak atau membuat minuman.
  • Nilai gizi: Susu UHT memiliki profil nutrisi yang lebih seimbang, sementara susu kental manis memiliki kandungan kalori dan gula yang jauh lebih tinggi.

Pemahaman tentang perbedaan ini dapat membantu konsumen dalam memilih jenis susu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Cara Memilih dan Menyimpan Susu UHT

Memilih dan menyimpan susu UHT dengan benar sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanan produk. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih dan menyimpan susu UHT:

Cara Memilih Susu UHT:

  1. Periksa tanggal kadaluarsa: Pastikan untuk memilih produk yang masih jauh dari tanggal kadaluarsanya.
  2. Periksa kemasan: Pilih susu UHT dengan kemasan yang utuh, tidak penyok, atau rusak. Kemasan yang rusak dapat mengkompromikan sterilitas produk.
  3. Perhatikan label nutrisi: Pilih susu UHT yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi Anda. Misalnya, jika Anda sedang menjalani diet rendah lemak, pilih varian susu UHT rendah lemak.
  4. Pertimbangkan merek terpercaya: Pilih merek yang telah terbukti kualitasnya dan memiliki reputasi baik dalam produksi susu UHT.
  5. Perhatikan sertifikasi: Pastikan produk telah mendapatkan sertifikasi dari badan yang berwenang, seperti BPOM di Indonesia.
  6. Pertimbangkan fortifikasi: Beberapa susu UHT difortifikasi dengan vitamin dan mineral tambahan. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Cara Menyimpan Susu UHT:

  1. Simpan di tempat sejuk dan kering: Susu UHT yang belum dibuka dapat disimpan pada suhu ruangan, tetapi hindari tempat yang terlalu panas atau terkena sinar matahari langsung.
  2. Hindari fluktuasi suhu: Usahakan untuk menyimpan susu UHT di tempat dengan suhu yang stabil untuk menjaga kualitasnya.
  3. Simpan dalam posisi tegak: Ini akan membantu mencegah kebocoran dan menjaga integritas segel kemasan.
  4. Setelah dibuka, simpan di kulkas: Begitu kemasan dibuka, susu UHT harus disimpan dalam lemari es dan dikonsumsi dalam waktu 3-5 hari.
  5. Gunakan wadah tertutup: Jika memindahkan susu ke wadah lain, pastikan wadah tersebut bersih dan dapat ditutup rapat.
  6. Perhatikan bau dan rasa: Jika susu berbau tidak sedap atau rasanya berubah, sebaiknya tidak dikonsumsi meskipun belum melewati tanggal kadaluarsa.
  7. Jangan membekukan: Susu UHT tidak dirancang untuk dibekukan, karena dapat mengubah tekstur dan rasanya.
  8. Rotasi stok: Jika membeli dalam jumlah banyak, gunakan sistem "pertama masuk, pertama keluar" untuk memastikan konsumsi sebelum tanggal kadaluarsa.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa susu UHT yang Anda konsumsi tetap segar dan aman, serta memaksimalkan manfaat kesehatannya.

Mitos dan Fakta Seputar Susu UHT

Seiring dengan popularitasnya, berbagai mitos seputar susu UHT juga beredar di masyarakat. Penting untuk memisahkan mitos dari fakta agar konsumen dapat membuat keputusan yang tepat. Berikut adalah beberapa mitos umum tentang susu UHT beserta faktanya:

Mitos 1: Susu UHT tidak bergizi karena telah melalui proses pemanasan tinggi

Fakta: Meskipun susu UHT memang melalui proses pemanasan tinggi, sebagian besar nutrisi tetap terjaga. Proses UHT yang sangat cepat membantu meminimalkan kerusakan nutrisi. Protein, kalsium, dan sebagian besar vitamin tetap ada dalam jumlah yang signifikan. Beberapa vitamin yang sensitif terhadap panas, seperti vitamin C, mungkin berkurang sedikit, tetapi secara keseluruhan, nilai gizi susu UHT tetap tinggi.

Mitos 2: Susu UHT mengandung bahan pengawet

Fakta: Susu UHT tidak mengandung bahan pengawet tambahan. Daya tahan lama susu UHT murni hasil dari proses sterilisasi suhu tinggi dan pengemasan aseptik. Proses ini menghilangkan semua mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan, sehingga tidak diperlukan pengawet kimia.

Mitos 3: Susu UHT tidak aman untuk bayi dan anak-anak

Fakta: Susu UHT aman dikonsumsi oleh anak-anak di atas usia satu tahun. Namun, untuk bayi di bawah satu tahun, ASI atau susu formula yang dirancang khusus tetap menjadi pilihan terbaik. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak sebelum memperkenalkan susu UHT ke dalam diet anak.

Mitos 4: Susu UHT menyebabkan alergi lebih sering daripada susu segar

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa susu UHT lebih sering menyebabkan alergi dibandingkan susu segar. Alergi susu biasanya disebabkan oleh protein susu, yang tetap ada baik dalam susu UHT maupun susu segar. Orang yang alergi terhadap susu sapi akan bereaksi terhadap kedua jenis susu tersebut.

Mitos 5: Susu UHT harus disimpan di lemari es

Fakta: Susu UHT yang belum dibuka dapat disimpan pada suhu ruangan selama berbulan-bulan. Namun, setelah dibuka, susu UHT harus disimpan di lemari es dan dikonsumsi dalam waktu 3-5 hari, sama seperti susu pasteurisasi yang telah dibuka.

Mitos 6: Susu UHT memiliki rasa yang sangat berbeda dari susu segar

Fakta: Meskipun beberapa orang mungkin mendeteksi sedikit perbedaan rasa, banyak konsumen tidak dapat membedakan antara susu UHT dan susu pasteurisasi dalam uji rasa buta. Perbedaan rasa, jika ada, biasanya sangat minimal.

Mitos 7: Susu UHT tidak cocok untuk memasak

Fakta: Susu UHT sangat cocok untuk memasak dan memanggang. Bahkan, karena stabilitasnya yang lebih tinggi, susu UHT sering lebih baik dalam beberapa aplikasi memasak dibandingkan susu segar.

Mitos 8: Susu UHT menyebabkan intoleransi laktosa

Fakta: Proses UHT tidak mengubah kandungan laktosa dalam susu. Orang dengan intoleransi laktosa akan mengalami gejala yang sama baik mengonsumsi susu UHT maupun susu segar. Namun, beberapa produsen menawarkan susu UHT rendah laktosa atau bebas laktosa untuk konsumen dengan intoleransi laktosa.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu konsumen membuat keputusan yang lebih informasi tentang konsumsi susu UHT dan menghilangkan kekhawatiran yang tidak berdasar.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Meskipun susu UHT umumnya aman dikonsumsi oleh sebagian besar orang, ada beberapa situasi di mana berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi menjadi penting. Berikut adalah beberapa kondisi ketika Anda sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi atau melanjutkan konsumsi susu UHT:

  1. Alergi susu: Jika Anda atau anak Anda memiliki riwayat alergi susu sapi, konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba susu UHT. Gejala alergi susu dapat mencakup gatal-gatal, ruam, mual, atau kesulitan bernapas.
  2. Intoleransi laktosa: Meskipun beberapa orang dengan intoleransi laktosa ringan mungkin masih bisa mengonsumsi susu UHT dalam jumlah kecil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan tingkat toleransi dan alternatif yang mungkin.
  3. Kondisi medis tertentu: Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal, osteoporosis, atau gangguan penyerapan nutrisi, konsultasikan dengan dokter tentang peran susu UHT dalam diet Anda.
  4. Perubahan diet: Jika Anda berencana untuk melakukan perubahan signifikan dalam asupan susu atau produk susu Anda, terutama jika terkait dengan manajemen berat badan atau kondisi kesehatan tertentu, berkonsultasilah dengan ahli gizi atau dokter.
  5. Reaksi yang tidak biasa: Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa setelah mengonsumsi susu UHT, seperti sakit perut, diare, atau gejala alergi, segera konsultasikan dengan dokter.
  6. Kehamilan dan menyusui: Wanita hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau bidan mereka tentang konsumsi susu UHT yang aman dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka.
  7. Anak-anak di bawah usia satu tahun: Orang tua harus selalu berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memperkenalkan susu sapi, termasuk susu UHT, ke dalam diet bayi mereka.
  8. Penggunaan suplemen kalsium: Jika Anda mengonsumsi suplemen kalsium, berkonsultasilah dengan dokter tentang jumlah susu UHT yang aman untuk dikonsumsi untuk menghindari kelebihan asupan kalsium.
  9. Interaksi obat: Beberapa obat mungkin berinteraksi dengan kalsium atau komponen lain dalam susu. Jika Anda sedang dalam pengobatan, tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda tentang kemungkinan interaksi dengan konsumsi susu UHT.
  10. Kekhawatiran tentang asupan nutrisi: Jika Anda khawatir apakah asupan susu UHT Anda sudah cukup atau terlalu banyak, berkonsultasilah dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu Anda.

Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, dan apa yang baik untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk yang lain. Konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang konsumsi susu UHT berdasarkan kondisi kesehatan, gaya hidup, dan kebutuhan nutrisi Anda secara spesifik.

Kesimpulan

Susu UHT merupakan inovasi penting dalam industri susu yang menawarkan kombinasi unik antara nutrisi, keamanan pangan, dan kepraktisan. Melalui proses pemanasan ultra-tinggi yang singkat, susu UHT mampu mempertahankan sebagian besar nilai gizinya sambil memperpanjang masa simpannya secara signifikan.

Kelebihan utama susu UHT terletak pada daya tahannya yang lama tanpa perlu refrigerasi sebelum dibuka, membuatnya sangat praktis untuk penyimpanan dan distribusi. Ini membuat susu UHT menjadi pilihan yang baik untuk daerah-daerah dengan akses terbatas ke fasilitas pendingin atau untuk situasi di mana penyimpanan jangka panjang diperlukan.

Dari segi nutrisi, susu UHT tetap menjadi sumber protein berkualitas tinggi, kalsium, dan berbagai vitamin serta mineral penting lainnya. Meskipun ada sedikit penurunan pada beberapa vitamin yang sensitif terhadap panas, secara keseluruhan profil nutrisinya tetap kuat dan bermanfaat bagi kesehatan.

Penting untuk diingat bahwa meskipun susu UHT memiliki banyak keunggulan, ia bukanlah satu-satunya pilihan susu yang baik. Susu segar, susu pasteurisasi, dan bahkan alternatif susu nabati masing-masing memiliki kelebihan dan peran dalam diet yang seimbang. Pilihan jenis susu sebaiknya didasarkan pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan praktis.

Seperti halnya dengan semua produk makanan, konsumsi susu UHT sebaiknya menjadi bagian dari diet yang beragam dan seimbang. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan khusus atau kekhawatiran tertentu, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum melakukan perubahan signifikan dalam pola makan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa itu susu UHT, proses produksinya, manfaatnya, dan cara memilih serta menyimpannya dengan benar, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih informasi tentang peran susu UHT dalam diet mereka. Pada akhirnya, susu UHT menawarkan solusi praktis dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan susu dalam kehidupan modern yang serba cepat, sambil tetap mempertahankan manfaat nutrisi yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya