Ciri-Ciri Flu: Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Kenali ciri-ciri flu, penyebabnya, dan cara mengatasinya. Pelajari perbedaan flu dengan pilek biasa serta kapan harus ke dokter.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Des 2024, 11:40 WIB
Diterbitkan 05 Des 2024, 11:40 WIB
ciri-ciri flu
ciri-ciri flu ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Flu atau influenza merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Meski seringkali dianggap sepele, flu dapat menimbulkan gejala yang cukup mengganggu dan bahkan berpotensi berbahaya bagi kelompok rentan. Penting untuk dapat mengenali ciri-ciri flu agar dapat ditangani dengan tepat. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai flu, mulai dari gejala, penyebab, cara penanganan, hingga pencegahannya.

Definisi dan Penyebab Flu

Flu adalah penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini menyerang sistem pernapasan manusia, meliputi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Terdapat tiga jenis utama virus influenza yang dapat menginfeksi manusia, yaitu influenza A, B, dan C.

Virus influenza sangat mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan dapat terjadi melalui:

  • Droplet atau percikan air liur yang dikeluarkan saat penderita flu batuk, bersin, atau berbicara
  • Kontak langsung dengan penderita flu
  • Menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi virus flu kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata

Virus flu dapat bertahan hidup di permukaan benda selama beberapa jam hingga beberapa hari. Oleh karena itu, kebersihan tangan dan lingkungan menjadi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus flu antara lain:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Usia lanjut (di atas 65 tahun) atau anak-anak di bawah 5 tahun
  • Kondisi medis kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung
  • Kehamilan
  • Obesitas
  • Tinggal atau bekerja di lingkungan yang padat seperti panti jompo atau rumah sakit

Memahami penyebab dan faktor risiko flu dapat membantu kita untuk lebih waspada dan melakukan upaya pencegahan yang tepat.

Ciri-ciri dan Gejala Flu

Mengenali ciri-ciri flu dengan tepat sangatlah penting agar dapat dibedakan dari penyakit lain seperti pilek biasa atau COVID-19. Gejala flu biasanya muncul secara tiba-tiba dan lebih parah dibandingkan dengan pilek biasa. Berikut adalah ciri-ciri dan gejala umum flu:

  • Demam tinggi (38°C atau lebih) yang berlangsung 3-4 hari
  • Menggigil dan berkeringat
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Kelelahan dan lemas yang ekstrem
  • Batuk kering
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Kehilangan nafsu makan

Gejala-gejala ini biasanya muncul 1-4 hari setelah terpapar virus flu. Intensitas gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada kondisi kesehatan individu dan jenis virus yang menginfeksi.

Pada anak-anak, gejala flu mungkin sedikit berbeda. Mereka cenderung mengalami gejala tambahan seperti:

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Nyeri perut

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi virus flu akan mengalami semua gejala tersebut. Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain bisa mengalami gejala yang lebih parah.

Durasi gejala flu umumnya berlangsung sekitar 5-7 hari. Namun, rasa lelah dan batuk bisa berlangsung lebih lama, bahkan hingga beberapa minggu. Jika gejala berlangsung lebih dari 10 hari atau semakin memburuk, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter karena bisa jadi telah terjadi komplikasi.

Perbedaan Flu dengan Pilek Biasa

Seringkali orang kesulitan membedakan antara flu dan pilek biasa karena keduanya memiliki gejala yang mirip. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar yang perlu diketahui:

  1. Onset gejala:
    • Flu: Gejala muncul secara tiba-tiba dan cepat memburuk
    • Pilek: Gejala muncul secara bertahap
  2. Demam:
    • Flu: Demam tinggi (38°C atau lebih) yang berlangsung beberapa hari
    • Pilek: Demam jarang terjadi, kalaupun ada biasanya ringan
  3. Kelelahan:
    • Flu: Kelelahan ekstrem yang bisa berlangsung hingga beberapa minggu
    • Pilek: Kelelahan ringan
  4. Nyeri otot:
    • Flu: Nyeri otot yang cukup parah
    • Pilek: Nyeri otot ringan atau tidak ada
  5. Sakit kepala:
    • Flu: Sakit kepala yang intens
    • Pilek: Sakit kepala ringan atau tidak ada
  6. Hidung tersumbat/berair:
    • Flu: Bisa terjadi tapi bukan gejala utama
    • Pilek: Gejala utama dan sangat umum
  7. Bersin:
    • Flu: Jarang
    • Pilek: Sangat umum
  8. Komplikasi:
    • Flu: Berisiko tinggi mengalami komplikasi serius seperti pneumonia
    • Pilek: Komplikasi jarang terjadi

Memahami perbedaan ini penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Flu cenderung membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan pilek biasa, terutama pada kelompok berisiko tinggi.

Diagnosis Flu

Diagnosis flu umumnya dapat dilakukan berdasarkan gejala klinis yang dialami pasien. Namun, untuk memastikan diagnosis dan menentukan jenis virus influenza yang menginfeksi, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan:

  1. Anamnesis: Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, kapan mulai muncul, dan riwayat kontak dengan penderita flu.
  2. Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah. Pemeriksaan tenggorokan, telinga, dan paru-paru juga akan dilakukan.
  3. Rapid influenza diagnostic tests (RIDTs): Tes cepat yang dapat mendeteksi antigen virus influenza dari sampel swab hidung atau tenggorokan. Hasilnya bisa didapat dalam waktu 10-15 menit.
  4. Rapid molecular assays: Tes yang lebih akurat dibandingkan RIDTs, dapat mendeteksi material genetik virus influenza. Hasilnya bisa didapat dalam waktu 15-20 menit.
  5. Kultur virus: Metode yang lebih kompleks untuk mengisolasi dan mengidentifikasi virus influenza. Hasilnya baru didapat setelah beberapa hari.
  6. Pemeriksaan darah: Meskipun tidak spesifik untuk flu, pemeriksaan darah dapat membantu menilai kondisi umum pasien dan mendeteksi adanya komplikasi.

Pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan jika dokter mencurigai adanya komplikasi, seperti:

  • Rontgen dada: Untuk memeriksa adanya pneumonia atau komplikasi paru-paru lainnya
  • CT scan: Jika dicurigai ada komplikasi yang lebih serius
  • Pemeriksaan fungsi paru: Untuk menilai seberapa baik paru-paru bekerja

Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan penanganan yang sesuai. Terutama pada kasus-kasus yang berisiko tinggi mengalami komplikasi, diagnosis dini dapat membantu mencegah perkembangan penyakit menjadi lebih parah.

Pengobatan dan Penanganan Flu

Penanganan flu bertujuan untuk meringankan gejala, mempercepat pemulihan, dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa metode pengobatan dan penanganan flu:

1. Perawatan di rumah

Untuk kasus flu ringan hingga sedang, perawatan di rumah biasanya sudah cukup:

  • Istirahat yang cukup: Memberikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri dan melawan infeksi
  • Minum banyak cairan: Mencegah dehidrasi dan membantu mengencerkan lendir
  • Makan makanan bergizi: Mendukung sistem kekebalan tubuh
  • Humidifier: Membantu melembabkan udara dan meringankan gejala hidung tersumbat
  • Kompres hangat: Dapat membantu meredakan nyeri otot dan sakit kepala

2. Obat-obatan

Beberapa obat yang dapat membantu meringankan gejala flu:

  • Analgesik dan antipiretik: Paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri
  • Dekongestan: Membantu meredakan hidung tersumbat
  • Antitusif: Untuk meredakan batuk
  • Antihistamin: Dapat membantu mengurangi bersin dan hidung berair

Penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan obat dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat-obatan, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, atau orang dengan kondisi medis tertentu.

3. Obat antivirus

Untuk kasus flu yang lebih serius atau pada pasien dengan risiko tinggi, dokter mungkin meresepkan obat antivirus seperti:

  • Oseltamivir (Tamiflu)
  • Zanamivir (Relenza)
  • Peramivir (Rapivab)
  • Baloxavir marboxil (Xofluza)

Obat-obatan ini paling efektif jika diberikan dalam 48 jam pertama sejak gejala muncul. Mereka dapat membantu mengurangi durasi penyakit dan mencegah komplikasi serius.

4. Penanganan komplikasi

Jika terjadi komplikasi seperti pneumonia, penanganan lebih intensif mungkin diperlukan, termasuk:

  • Rawat inap
  • Pemberian antibiotik (jika terjadi infeksi bakteri sekunder)
  • Terapi oksigen
  • Perawatan intensif untuk kasus yang sangat parah

5. Pengobatan tradisional dan herbal

Beberapa pengobatan tradisional yang sering digunakan untuk meringankan gejala flu:

  • Jahe: Memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan sakit tenggorokan
  • Madu: Dapat membantu meredakan batuk dan sakit tenggorokan
  • Vitamin C: Mendukung sistem kekebalan tubuh
  • Echinacea: Beberapa penelitian menunjukkan potensinya dalam mengurangi durasi dan keparahan gejala flu

Meskipun beberapa pengobatan tradisional ini mungkin membantu, penting untuk tetap berkonsultasi dengan dokter, terutama jika gejala tidak membaik atau memburuk.

Pencegahan Flu

Mencegah flu adalah langkah terbaik untuk menghindari penyakit ini dan komplikasinya. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mencegah flu:

1. Vaksinasi flu

Vaksinasi flu tahunan adalah cara terbaik untuk mencegah flu. Vaksin flu umumnya tersedia dalam dua bentuk:

  • Suntikan flu: Mengandung virus yang telah dimatikan
  • Semprotan hidung: Mengandung virus hidup yang dilemahkan (tidak direkomendasikan untuk semua orang)

Vaksin flu direkomendasikan untuk semua orang berusia 6 bulan ke atas, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan kondisi medis kronis.

2. Kebersihan tangan

Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik adalah cara efektif untuk mencegah penyebaran virus. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol.

3. Etika batuk dan bersin

Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, lalu buang tisu ke tempat sampah. Jika tidak ada tisu, gunakan siku bagian dalam.

4. Hindari kontak dekat

Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit. Jika Anda sendiri yang sakit, sebaiknya tinggal di rumah untuk mencegah penularan ke orang lain.

5. Jaga kebersihan lingkungan

Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, keyboard, dan telepon.

6. Gaya hidup sehat

Menjaga gaya hidup sehat dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh:

  • Tidur yang cukup
  • Makan makanan bergizi seimbang
  • Olahraga teratur
  • Kelola stres
  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan

7. Suplemen pendukung sistem imun

Beberapa suplemen yang mungkin membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh:

  • Vitamin C
  • Vitamin D
  • Zinc
  • Probiotik

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Komplikasi Flu

Meskipun sebagian besar orang pulih dari flu tanpa komplikasi serius, beberapa individu, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, dapat mengalami komplikasi yang berbahaya. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat flu:

1. Pneumonia

Pneumonia adalah komplikasi paling umum dan serius dari flu. Ini dapat disebabkan oleh virus flu itu sendiri (pneumonia viral) atau oleh infeksi bakteri sekunder (pneumonia bakterial). Gejala pneumonia meliputi:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Batuk dengan dahak berwarna atau berdarah
  • Demam tinggi yang tidak kunjung turun

2. Peradangan jantung (miokarditis)

Virus flu dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung, yang dapat mengakibatkan:

  • Nyeri dada
  • Detak jantung tidak teratur
  • Sesak napas
  • Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki

3. Peradangan otak (ensefalitis)

Meskipun jarang, flu dapat menyebabkan peradangan pada otak. Gejala ensefalitis meliputi:

  • Kebingungan atau perubahan perilaku
  • Sakit kepala parah
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran

4. Sindrom syok toksik

Kondisi ini dapat terjadi ketika bakteri menghasilkan toksin yang menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis dan kegagalan organ. Gejala meliputi:

  • Demam tinggi tiba-tiba
  • Tekanan darah rendah
  • Ruam seperti terbakar matahari
  • Muntah dan diare

5. Eksaserbasi penyakit kronis

Flu dapat memperburuk kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti:

  • Asma
  • Penyakit jantung kronis
  • Diabetes

6. Komplikasi pada kehamilan

Ibu hamil yang terinfeksi flu berisiko mengalami komplikasi seperti:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah pada bayi
  • Peningkatan risiko keguguran atau lahir mati

7. Sindrom Reye

Kondisi langka namun serius ini dapat terjadi pada anak-anak dan remaja yang mengonsumsi aspirin saat menderita flu. Gejalanya meliputi:

  • Muntah terus-menerus
  • Kebingungan dan perilaku tidak biasa
  • Kehilangan kesadaran

Penting untuk mengenali tanda-tanda komplikasi flu dan segera mencari bantuan medis jika gejala memburuk atau tidak membaik setelah beberapa hari. Pencegahan dan penanganan dini adalah kunci untuk menghindari komplikasi serius akibat flu.

Kapan Harus ke Dokter

Meskipun sebagian besar kasus flu dapat ditangani dengan perawatan di rumah, ada situasi di mana Anda perlu segera mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa kondisi yang mengindikasikan Anda harus segera ke dokter:

1. Gejala yang memburuk atau tidak membaik

  • Demam tinggi (di atas 39°C) yang tidak turun setelah 3-4 hari
  • Gejala flu yang berlangsung lebih dari 10 hari
  • Gejala yang awalnya membaik tapi kemudian memburuk kembali

2. Gejala pernapasan yang parah

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Nyeri dada saat bernapas
  • Batuk yang tidak kunjung reda atau disertai dahak berdarah

3. Tanda-tanda dehidrasi

  • Penurunan produksi urin
  • Mulut dan bibir kering
  • Pusing atau merasa akan pingsan saat berdiri

4. Gejala neurologis

  • Kebingungan atau perubahan perilaku yang tiba-tiba
  • Kejang
  • Sakit kepala yang parah dan terus-menerus

5. Gejala pada anak-anak

  • Demam tinggi disertai ruam
  • Kulit berwarna kebiruan
  • Tidak mau minum cairan
  • Tidak berinteraksi atau bangun
  • Gejala flu yang membaik tapi kemudian kembali disertai demam dan batuk yang lebih parah

6. Kondisi khusus

Jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, sebaiknya segera konsultasi ke dokter saat mengalami gejala flu, terutama jika Anda:

  • Berusia di atas 65 tahun
  • Memiliki penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Sedang hamil

7. Gejala yang muncul setelah kontak dengan unggas

Jika Anda mengalami gejala flu setelah melakukan kontak langsung dengan unggas, segera hubungi dokter. Ini penting untuk mendeteksi kemungkinan flu burung.

Ingat, lebih baik berhati-hati dan mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir tentang gejala yang Anda alami. Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah komplikasi serius dan mempercepat pemulihan.

Mitos dan Fakta Seputar Flu

Banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang flu. Mari kita luruskan beberapa mitos umum dengan fakta yang benar:

Mitos 1: Flu hanya menyerang saat cuaca dingin

Fakta: Meskipun flu lebih umum terjadi saat musim dingin, virus flu dapat menyerang kapan saja sepanjang tahun. Di daerah tropis, flu dapat terjadi sepanjang tahun tanpa pola musiman yang jelas.

Mitos 2: Vaksin flu dapat menyebabkan flu

Fakta: Vaksin flu tidak dapat menyebabkan flu. Vaksin mengandung virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan seperti nyeri di tempat suntikan atau demam ringan, tapi ini bukan flu.

Mitos 3: Antibiotik efektif untuk mengobati flu

Fakta: Flu disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Oleh karena itu, antibiotik tidak efektif untuk mengobati flu. Antibiotik hanya digunakan jika terjadi infeksi bakteri sekunder sebagai komplikasi flu.

Mitos 4: Makan ayam sup dapat menyembuhkan fluFakta: Meskipun ayam sup dapat membantu meringankan gejala flu seperti hidung tersumbat dan memberikan nutrisi, sup tidak dapat menyembuhkan flu. Namun, makan sup hangat memang dapat membantu hidrasi dan memberikan kenyamanan.

Mitos 5: Flu hanya berbahaya bagi lansia

Fakta: Meskipun lansia memang termasuk kelompok berisiko tinggi, flu dapat menyebabkan komplikasi serius pada siapa saja, termasuk orang dewasa yang sehat dan anak-anak.

Mitos 6: Jika Anda sudah divaksinasi tahun lalu, Anda tidak perlu vaksin lagi tahun ini

Fakta: Virus flu terus bermutasi, sehingga vaksin flu perlu diperbarui setiap tahun untuk melindungi dari strain virus yang paling umum pada tahun tersebut. Selain itu, kekebalan yang diberikan oleh vaksin flu menurun seiring waktu.

Mitos 7: Vitamin C dalam dosis tinggi dapat mencegah flu

Fakta: Meskipun vitamin C penting untuk sistem kekebalan tubuh, tidak ada bukti kuat bahwa mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi dapat mencegah flu. Namun, vitamin C mungkin dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan gejala flu.

Mitos 8: Flu dan pilek adalah hal yang sama

Fakta: Meskipun flu dan pilek memiliki beberapa gejala yang mirip, keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda. Flu cenderung lebih parah dan dapat menyebabkan komplikasi serius, sementara pilek biasanya lebih ringan.

Mitos 9: Anda tidak bisa menularkan flu jika tidak merasa sakit

Fakta: Orang yang terinfeksi virus flu dapat menularkannya ke orang lain 1 hari sebelum gejala muncul dan hingga 5-7 hari setelah menjadi sakit. Beberapa orang, terutama anak-anak dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, mungkin dapat menularkan virus untuk waktu yang lebih lama.

Mitos 10: Flu selalu disertai dengan demam

Fakta: Meskipun demam adalah gejala umum flu, tidak semua orang yang terinfeksi flu akan mengalami demam. Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala lain seperti batuk, sakit tenggorokan, atau kelelahan.

Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan penanganan yang tepat saat menghadapi flu. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk informasi yang akurat dan terkini tentang flu.

Kesimpulan

Flu atau influenza adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Meskipun seringkali dianggap sepele, flu dapat menimbulkan gejala yang cukup mengganggu dan bahkan berpotensi berbahaya bagi kelompok rentan. Penting untuk dapat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya