Liputan6.com, Jakarta - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara mengevakuasi sembilan pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut.
"Satu pohon tumbang di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading jenis flamboyan dengan diameter 40 sentimeter (cm)," ujar Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara, Christian Tamora, dikutip dari Antara, Kamis (29/1/2025).
Baca Juga
Selain itu, pohon jenis mahoni dengan diameter 30 cm tumbang di Jalan Manggar, Kecamatan Koja, dan telah ditangani petugas. Sementara di Jalan Akasia, Kelapa Gading, satu pohon akasia dengan diameter 40 cm juga dilaporkan tumbang.
Advertisement
Lalu, satu pohon pete cina dengan diameter 35 cm sudah ditangani petugas dan tidak ada korban jiwa saat tumbang di Jalan Boulevard Timur.
Pohon jenis mahoni dengan diameter batang 30 cm juga tumbang di Komplek Blok M, Tanjung Priok. Selanjutnya, pohon pete cina dengan diameter 20 cm tumbang di Jalan Swasembada Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Selain itu, satu batang pohon tumbang jenis akasia di Jalan Sunter Karya Timur, Tanjung Priok dengan diameter 35 cm. Pohon jenis karet kebo dengan diameter batang 60 cm tumbang di pos kehutanan Sunda Kelapa, Penjaringan dan pohon beringin laut juga tumbang di SDN Kamal Muara Penjaringan.
"Seluruh pohon tumbang sudah tertangani dengan baik dan tidak ada korban jiwa," kata Christian.
Atasi Banjir, Sudin SDA Jakarta Barat Kerahkan Pompa
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat mengerahkan pompa untuk mengatasi genangan yang terjadi di 43 RT wilayah setempat pada Rabu (29/1/2025).
"Kita sudah mengerahkan pompa-pompa mobile (bergerak) dan juga pompa lain di wilayah yang tergenang," ujar Kasudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari saat dihubungi di Jakarta, Rabu, seperti dilansir dari Antara.
Namun demikian, kata Purwanti, sebagian lokasi banjir yang tidak dapat diatasi dengan pompa mobile lantaran air sungai atau kalinya sudah meluap.
"Ada beberapa lokasi yang kemarin belum bisa dipompa karena air kalinya sudah limpas (keluar tanggul)," ucap Purwanti.
Menurutnya, banjir yang terjadi di wilayah Jakarta Barat diakibatkan oleh hujan ekstrem yang terjadi dalam durasi yang singkat, sehingga saluran air di wilayah tersebut tidak dapat mengalirkan genangan yang ada.
"Kemarin hujan memang sangat deras yang terjadi dalam durasi singkat. Jadi saluran-saluran kita enggak bisa menampung curah hujan seperti itu," ungkap Purwanti.
Advertisement
Bersihkan Sampah
Hingga kini, Sudin SDA Jakbar terus membersihkan sampah-sampah di saringan pompa untuk memastikan semua pompa bekerja optimal.
"Satgas dan operator Sudin SDA sejak semalam terus bekerja antara lain membersihkan sampah-sampah di saringan menuju pompa dan memastikan pompa dapat beroperasi semua," tutur dia.
Sudin SDA Jakbar menyiagakan 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak, serta 50 pompa apung untuk mengatasi banjir.
"Semuanya berfungsi," kata Purwanti.