Memahami Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila, Konsep, Prinsip, dan Implementasinya

Pelajari ciri-ciri utama demokrasi Pancasila sebagai sistem pemerintahan Indonesia. Pahami konsep, prinsip, dan penerapannya dalam kehidupan berbangsa.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Des 2024, 11:49 WIB
Diterbitkan 20 Des 2024, 11:48 WIB
ciri ciri demokrasi pancasila
ciri ciri demokrasi pancasila ©Ilustrasi dibuat AI

Pengertian Demokrasi Pancasila

Liputan6.com, Jakarta Demokrasi Pancasila merupakan sistem pemerintahan yang dianut oleh Indonesia, yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi negara. Konsep ini menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi universal dengan kearifan lokal dan budaya bangsa Indonesia.

Secara harfiah, demokrasi berasal dari kata "demos" yang berarti rakyat dan "kratos" yang berarti pemerintahan. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sementara Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila atau prinsip dasar.

Dengan demikian, demokrasi Pancasila dapat didefinisikan sebagai sistem pemerintahan yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dengan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Sistem ini bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam kerangka nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Beberapa pengertian demokrasi Pancasila menurut para ahli:

  • Menurut Prof. Notonegoro, demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Drs. C.S.T. Kansil, SH mendefinisikan demokrasi Pancasila sebagai suatu kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.
  • Prof. Dardji Darmo Diharjo menyatakan bahwa demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa demokrasi Pancasila merupakan sistem demokrasi khas Indonesia yang menggabungkan nilai-nilai universal demokrasi dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila. Sistem ini menekankan musyawarah mufakat, gotong royong, serta keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ciri-Ciri Utama Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sistem demokrasi di negara lain. Ciri-ciri utama tersebut mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila. Berikut ini adalah ciri-ciri pokok demokrasi Pancasila:

1. Kedaulatan di Tangan Rakyat

Salah satu ciri utama demokrasi Pancasila adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Hal ini sesuai dengan sila keempat Pancasila yaitu "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik, baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang dipilih.

Implementasi kedaulatan rakyat ini diwujudkan melalui berbagai mekanisme, antara lain:

  • Pemilihan umum yang bebas, jujur dan adil untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin pemerintahan
  • Kebebasan berpendapat dan berekspresi
  • Kebebasan berserikat dan berkumpul
  • Partisipasi masyarakat dalam pengawasan jalannya pemerintahan

Dengan kedaulatan di tangan rakyat, pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat dan harus menjalankan kekuasaan sesuai dengan kehendak rakyat. Rakyat juga memiliki hak untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan aspirasi mereka.

2. Musyawarah Mufakat

Ciri khas lain dari demokrasi Pancasila adalah pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Prinsip ini mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia yang mengutamakan kebersamaan dan gotong royong. Musyawarah mufakat bertujuan untuk mengakomodasi berbagai kepentingan dan mencapai kesepakatan bersama, bukan sekedar menang-kalah berdasarkan suara terbanyak.

Beberapa aspek penting dalam penerapan musyawarah mufakat:

  • Menghargai pendapat orang lain
  • Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan
  • Mencari titik temu dari berbagai perbedaan pendapat
  • Mengedepankan semangat kekeluargaan dan persatuan

Meski demikian, jika mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui suara terbanyak. Namun hal ini tetap dilakukan dengan semangat kekeluargaan dan menghormati pihak yang kalah suara.

3. Kebebasan yang Bertanggung Jawab

Demokrasi Pancasila menjamin kebebasan warga negara, namun kebebasan tersebut harus dijalankan secara bertanggung jawab. Artinya, kebebasan individu dibatasi oleh hak asasi orang lain, nilai-nilai agama, moral, dan etika. Kebebasan yang bertanggung jawab ini mencerminkan keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara.

Beberapa contoh penerapan kebebasan yang bertanggung jawab:

  • Kebebasan berpendapat dengan tetap menghormati pendapat orang lain
  • Kebebasan beragama dengan menghormati pemeluk agama lain
  • Kebebasan berorganisasi tanpa mengganggu ketertiban umum
  • Kebebasan pers yang diimbangi dengan tanggung jawab sosial

Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan mencegah terjadinya konflik akibat penyalahgunaan kebebasan.

4. Supremasi Hukum

Ciri penting lainnya dari demokrasi Pancasila adalah penegakan supremasi hukum. Artinya, hukum ditempatkan sebagai panglima tertinggi dalam penyelenggaraan negara. Semua warga negara, termasuk pejabat pemerintah, tunduk pada hukum yang berlaku. Tidak ada yang kebal hukum atau mendapat perlakuan istimewa di hadapan hukum.

Beberapa aspek penting dalam penegakan supremasi hukum:

  • Persamaan kedudukan di hadapan hukum (equality before the law)
  • Peradilan yang bebas dan tidak memihak
  • Penegakan hak asasi manusia
  • Pembatasan kekuasaan pemerintah melalui konstitusi

Supremasi hukum bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kepastian hukum bagi seluruh warga negara. Hal ini juga mencegah terjadinya kesewenang-wenangan penguasa dan melindungi hak-hak warga negara.

5. Keadilan Sosial

Demokrasi Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat.

Beberapa aspek penting dalam mewujudkan keadilan sosial:

  • Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
  • Pengentasan kemiskinan dan pengangguran
  • Akses yang merata terhadap pendidikan dan kesehatan
  • Perlindungan terhadap kelompok rentan dan minoritas

Keadilan sosial menjadi landasan penting dalam demokrasi Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila dibangun di atas beberapa prinsip dasar yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah prinsip-prinsip utama demokrasi Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan spiritual demokrasi Pancasila. Prinsip ini mengakui keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan sumber nilai moral. Dalam konteks bernegara, prinsip ini diwujudkan melalui:

  • Jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan
  • Penyelenggaraan negara yang dilandasi nilai-nilai moral dan etika
  • Toleransi antar umat beragama
  • Peran agama dalam pembangunan karakter bangsa

Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi pembeda utama demokrasi Pancasila dengan demokrasi sekuler di negara-negara Barat. Meski bukan negara agama, Indonesia mengakui peran penting agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab menekankan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Prinsip ini menjadi dasar perlindungan hak asasi manusia dalam demokrasi Pancasila. Implementasi prinsip ini meliputi:

  • Perlindungan hak-hak dasar warga negara
  • Penegakan keadilan tanpa diskriminasi
  • Penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal
  • Perlakuan yang manusiawi terhadap setiap orang

Prinsip kemanusiaan menjadi landasan penting dalam mewujudkan demokrasi yang menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

3. Persatuan Indonesia

Prinsip persatuan Indonesia menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan golongan. Prinsip ini diwujudkan melalui:

  • Pengakuan terhadap Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu)
  • Penguatan semangat nasionalisme dan cinta tanah air
  • Pengembangan budaya gotong royong dan kebersamaan
  • Penyelesaian konflik secara damai dan kekeluargaan

Prinsip persatuan menjadi penting dalam konteks Indonesia yang memiliki keberagaman etnis, budaya, dan agama. Demokrasi Pancasila berupaya menyatukan berbagai perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Prinsip ini merupakan inti dari demokrasi Pancasila yang menekankan kedaulatan rakyat dan pengambilan keputusan melalui musyawarah. Implementasi prinsip ini meliputi:

  • Pemilihan umum yang jujur dan adil
  • Sistem perwakilan rakyat melalui lembaga legislatif
  • Pengambilan keputusan yang mengutamakan musyawarah mufakat
  • Partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik

Prinsip ini menjadi landasan sistem demokrasi perwakilan di Indonesia, di mana rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk di lembaga perwakilan rakyat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Prinsip keadilan sosial menekankan pemerataan kesejahteraan dan pengurangan kesenjangan sosial ekonomi. Implementasi prinsip ini meliputi:

  • Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia
  • Sistem ekonomi yang berkeadilan
  • Perlindungan sosial bagi kelompok rentan
  • Akses yang merata terhadap sumber daya ekonomi

Prinsip keadilan sosial menjadi tujuan akhir dari penerapan demokrasi Pancasila, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Implementasi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa

Penerapan demokrasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia diwujudkan melalui berbagai aspek. Berikut adalah beberapa contoh implementasi demokrasi Pancasila:

1. Sistem Pemilihan Umum

Salah satu wujud nyata demokrasi Pancasila adalah penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pemilu diselenggarakan untuk memilih:

  • Presiden dan Wakil Presiden
  • Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  • Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
  • Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota
  • Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota)

Melalui pemilu, rakyat dapat secara langsung menentukan pemimpin dan wakil-wakilnya di lembaga perwakilan. Hal ini mencerminkan prinsip kedaulatan rakyat dalam demokrasi Pancasila.

2. Lembaga-lembaga Negara

Struktur kelembagaan negara Indonesia mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila, antara lain:

  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi negara
  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif
  • Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
  • Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga yudikatif tertinggi
  • Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai pengawal konstitusi
  • Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga independen pemberantas korupsi

Lembaga-lembaga ini menjalankan fungsi checks and balances untuk mencegah pemusatan kekuasaan dan menjamin berjalannya prinsip demokrasi.

3. Kebebasan Pers

Demokrasi Pancasila menjamin kebebasan pers sebagai pilar keempat demokrasi. Pers bebas menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah dan menyuarakan aspirasi masyarakat. Beberapa aspek kebebasan pers di Indonesia:

  • Jaminan kebebasan pers dalam UU Pers
  • Penghapusan sensor dan pembredelan media
  • Kebebasan mendirikan media massa
  • Perlindungan hukum bagi jurnalis

Meski demikian, kebebasan pers juga diimbangi dengan tanggung jawab sosial untuk menjaga persatuan bangsa dan menghormati nilai-nilai kesusilaan.

4. Partisipasi Masyarakat

Demokrasi Pancasila mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beberapa bentuk partisipasi masyarakat antara lain:

  • Keterlibatan dalam organisasi kemasyarakatan dan partai politik
  • Pengawasan jalannya pemerintahan melalui LSM dan media sosial
  • Penyampaian aspirasi melalui demonstrasi damai
  • Partisipasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang)

Partisipasi masyarakat menjadi kunci penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

5. Penegakan Hukum dan HAM

Implementasi demokrasi Pancasila juga tercermin dalam upaya penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia (HAM). Beberapa aspek penting dalam hal ini:

  • Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
  • Ratifikasi berbagai konvensi internasional tentang HAM
  • Penguatan lembaga peradilan yang independen
  • Pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

Penegakan hukum dan HAM menjadi fondasi penting dalam mewujudkan demokrasi yang berkeadilan dan menghormati harkat martabat manusia.

Tantangan dan Prospek Demokrasi Pancasila

Meski telah berjalan selama puluhan tahun, demokrasi Pancasila masih menghadapi berbagai tantangan dalam implementasinya. Beberapa tantangan utama antara lain:

  • Praktik politik uang dalam pemilu yang mencederai prinsip kedaulatan rakyat
  • Menguatnya politik identitas yang mengancam persatuan bangsa
  • Kesenjangan sosial ekonomi yang masih tinggi
  • Penegakan hukum yang belum optimal
  • Ancaman radikalisme dan intoleransi

Namun demikian, demokrasi Pancasila tetap memiliki prospek yang cerah sebagai sistem yang paling sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Beberapa faktor yang mendukung prospek demokrasi Pancasila:

  • Kuatnya tradisi musyawarah dan gotong royong dalam masyarakat Indonesia
  • Pengalaman sejarah yang panjang dalam mengelola keberagaman
  • Sistem pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila
  • Peningkatan kesadaran politik masyarakat
  • Penguatan lembaga-lembaga demokrasi

Dengan terus memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila dan mengatasi berbagai tantangan, demokrasi Pancasila diharapkan dapat semakin mengakar kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Kesimpulan

Demokrasi Pancasila merupakan sistem pemerintahan khas Indonesia yang menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi universal dengan nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Pancasila. Ciri-ciri utamanya meliputi kedaulatan rakyat, musyawarah mufakat, kebebasan yang bertanggung jawab, supremasi hukum, dan keadilan sosial.

Implementasi demokrasi Pancasila tercermin dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa, mulai dari sistem pemilu, struktur kelembagaan negara, kebebasan pers, hingga partisipasi masyarakat. Meski masih menghadapi tantangan, demokrasi Pancasila tetap menjadi pilihan terbaik bagi Indonesia karena sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan bangsa.

Ke depan, penguatan nilai-nilai Pancasila dan peningkatan kualitas demokrasi menjadi kunci penting untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang demokratis, adil dan sejahtera. Dengan komitmen seluruh elemen bangsa, demokrasi Pancasila diharapkan dapat terus berkembang menjadi sistem yang kokoh dan mampu menjawab berbagai tantangan zaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya