Pengertian Cerpen
Liputan6.com, Jakarta Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa fiksi. Sebagai karya fiksi, cerpen mengisahkan cerita rekaan atau imajinasi penulisnya yang dikemas secara singkat dan padat. Umumnya cerpen hanya berfokus pada satu konflik utama dengan jumlah tokoh yang terbatas.
Beberapa pengertian cerpen menurut para ahli:
- Menurut KBBI, cerpen adalah kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi.
- H.B. Jassin mendefinisikan cerpen sebagai cerita yang pendek yang hanya menceritakan satu kejadian atau satu peristiwa dalam kehidupan seseorang.
- Nugroho Notosusanto menyatakan cerpen adalah cerita yang panjangnya sekitar 5.000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.
Advertisement
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerpen merupakan karya sastra fiksi berbentuk prosa yang relatif pendek, berfokus pada satu peristiwa utama, dengan tokoh dan latar yang terbatas. Cerpen bertujuan memberikan kesan tunggal yang kuat pada pembaca melalui cerita yang singkat dan padat.
Advertisement
Ciri-Ciri Cerpen
Untuk dapat mengidentifikasi sebuah karya sebagai cerpen, perlu diketahui ciri-ciri khasnya. Berikut ini adalah ciri-ciri utama cerpen:
1. Ceritanya Singkat dan Padat
Sesuai namanya, cerpen memiliki cerita yang singkat dan padat. Umumnya cerpen hanya terdiri dari 500-10.000 kata atau sekitar 3-10 halaman. Ceritanya dapat dibaca sekali duduk dan selesai dalam waktu 10-30 menit saja. Meski singkat, cerpen tetap memiliki unsur-unsur pembangun cerita yang lengkap.
2. Alur Cerita Sederhana
Cerpen biasanya hanya memiliki satu alur cerita yang sederhana. Tidak ada subplot atau cerita sampingan yang rumit. Alur berfokus pada satu konflik utama dari awal hingga akhir cerita. Hal ini membuat cerpen mudah dipahami dalam sekali baca.
3. Tokoh dan Latar Terbatas
Karena ceritanya yang singkat, cerpen hanya menampilkan sedikit tokoh, biasanya 1-3 tokoh saja. Latar tempat dan waktu juga terbatas, tidak berpindah-pindah. Penggambaran tokoh dan latar pun tidak detail, hanya seperlunya saja untuk mendukung jalannya cerita.
4. Tema Tunggal
Cerpen umumnya hanya mengangkat satu tema atau gagasan pokok. Tema ini dijabarkan melalui satu konflik utama yang dialami tokoh. Tidak ada tema-tema sampingan yang kompleks seperti dalam novel.
5. Bahasa Padat dan Suggestif
Penggunaan bahasa dalam cerpen cenderung padat, efektif dan suggestif. Setiap kata dipilih dengan cermat untuk membangun suasana dan menyampaikan pesan. Gaya bahasa yang digunakan juga kerap kali kias dan penuh makna.
6. Kesan Tunggal
Cerpen bertujuan memberikan satu kesan yang kuat dan mendalam pada pembaca. Seluruh unsur cerita diarahkan untuk menciptakan efek tunggal tersebut, baik itu kesan sedih, gembira, atau menegangkan.
7. Konflik Tunggal
Cerpen hanya mengangkat satu konflik utama. Konflik ini menjadi fokus cerita dari awal hingga akhir. Penyelesaian konflik biasanya terjadi di bagian akhir cerita sebagai klimaks.
8. Pesan Moral Tersirat
Meski singkat, cerpen tetap mengandung pesan moral atau amanat. Namun pesan ini biasanya disampaikan secara tersirat melalui jalan cerita, bukan secara eksplisit. Pembaca diajak untuk memaknai sendiri pesan yang ingin disampaikan.
Dengan memahami ciri-ciri khas tersebut, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi suatu karya sebagai cerpen. Ciri-ciri ini membedakan cerpen dari karya sastra lain seperti novel atau puisi.
Advertisement
Unsur-Unsur Cerpen
Seperti karya sastra lainnya, cerpen juga memiliki unsur-unsur pembangun cerita. Unsur-unsur ini terbagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Mari kita bahas satu per satu:
Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur ini meliputi:
1. Tema
Tema adalah gagasan utama atau ide pokok yang mendasari keseluruhan cerita. Tema menjadi inti persoalan yang diangkat dalam cerpen. Contohnya tema persahabatan, cinta, perjuangan hidup, dan sebagainya.
2. Alur/Plot
Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita. Alur cerpen biasanya sederhana, terdiri dari pengenalan, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Alur dapat maju, mundur, atau campuran.
3. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak tokoh. Dalam cerpen, jumlah tokoh terbatas dan penggambaran wataknya tidak terlalu mendalam.
4. Latar/Setting
Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana terjadinya cerita. Latar berfungsi memberikan kesan realistis pada cerita. Dalam cerpen, latar biasanya tidak digambarkan secara detail.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam menceritakan kisahnya. Bisa menggunakan sudut pandang orang pertama (aku/saya) atau orang ketiga (dia/mereka).
6. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang melalui ceritanya. Dalam cerpen, amanat biasanya disampaikan secara tersirat.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas pengarang dalam menggunakan bahasa untuk menyampaikan cerita. Meliputi pilihan kata, struktur kalimat, majas, dan sebagainya.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang mempengaruhi penciptaan cerpen dari luar. Meliputi:
1. Latar Belakang Pengarang
Latar belakang kehidupan dan pengalaman pengarang sering kali mempengaruhi tema dan isi cerpen yang ditulisnya.
2. Kondisi Sosial Budaya
Keadaan sosial dan budaya masyarakat pada masa cerpen ditulis dapat tercermin dalam cerita.
3. Nilai-nilai
Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti nilai moral, agama, atau sosial sering menjadi pesan dalam cerpen.
4. Situasi Politik
Keadaan politik pada masa cerpen ditulis dapat mempengaruhi tema atau latar cerita.
Pemahaman terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik ini penting untuk dapat menganalisis dan mengapresiasi sebuah cerpen secara utuh.
Struktur Cerpen
Meski singkat, cerpen tetap memiliki struktur yang lengkap sebagai sebuah karya sastra. Struktur cerpen terdiri dari:
1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita. Bagian ini bersifat opsional, tidak selalu ada dalam setiap cerpen. Jika ada, biasanya diletakkan di awal sebagai pengantar cerita.
2. Orientasi
Orientasi adalah bagian pembuka cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar, dan situasi awal. Bagian ini memberikan informasi dasar yang diperlukan pembaca untuk memahami cerita.
3. Komplikasi
Komplikasi merupakan bagian yang menceritakan munculnya konflik atau masalah yang dihadapi tokoh. Konflik ini kemudian berkembang dan mencapai puncaknya.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap di mana konflik mencapai titik puncak atau klimaks. Pada bagian ini, ketegangan cerita berada pada level tertinggi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan tahap penyelesaian konflik. Pada bagian ini, masalah yang dihadapi tokoh mulai menemui jalan keluar.
6. Koda
Koda adalah bagian penutup cerita yang berisi kesimpulan atau pesan moral. Tidak semua cerpen memiliki koda, tergantung gaya penulisan pengarangnya.
Struktur ini membentuk kerangka cerpen dari awal hingga akhir. Meski tidak selalu kaku, umumnya cerpen mengikuti alur struktur tersebut dalam penyajian ceritanya.
Advertisement
Jenis-Jenis Cerpen
Cerpen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan panjang cerita dan tema. Berikut adalah jenis-jenis cerpen:
1. Berdasarkan Panjang Cerita
a. Cerpen Mini (Flash Fiction)
Cerpen yang sangat pendek, biasanya kurang dari 1000 kata. Bisa dibaca dalam hitungan menit.
b. Cerpen Pendek
Cerpen dengan panjang 1000-3000 kata. Dapat dibaca dalam waktu 10-30 menit.
c. Cerpen Menengah
Cerpen dengan panjang 3000-7000 kata. Membutuhkan waktu baca sekitar 30 menit - 1 jam.
d. Cerpen Panjang
Cerpen dengan panjang 7000-20.000 kata. Biasa disebut juga novelet.
2. Berdasarkan Tema
a. Cerpen Romantis
Cerpen yang mengangkat tema percintaan atau hubungan romantis antar tokoh.
b. Cerpen Misteri
Cerpen yang berisi kisah penuh teka-teki dan membuat pembaca penasaran.
c. Cerpen Horor
Cerpen yang bertujuan menimbulkan rasa takut atau seram pada pembaca.
d. Cerpen Inspiratif
Cerpen yang mengandung pesan moral dan motivasi bagi pembaca.
e. Cerpen Humor
Cerpen yang bertujuan menghibur dan membuat pembaca tertawa.
Pemahaman tentang jenis-jenis cerpen ini dapat membantu dalam memilih bacaan sesuai selera dan kebutuhan. Juga berguna bagi penulis dalam menentukan gaya penulisan cerpen yang akan dibuat.
Contoh Cerpen
Berikut adalah contoh cerpen singkat untuk memberikan gambaran nyata tentang struktur dan ciri-ciri cerpen yang telah dibahas:
Judul: Sepotong Kue untuk Ibu
Matahari belum sepenuhnya terbit ketika Dani membuka matanya. Bocah berusia 10 tahun itu bergegas bangun dan merapikan tempat tidurnya yang hanya berupa tikar usang di sudut ruangan sempit yang menjadi rumahnya. Hari ini adalah hari ulang tahun ibunya, dan Dani bertekad untuk memberikan kejutan.
Dengan langkah hati-hati agar tidak membangunkan ibunya yang masih terlelap, Dani keluar rumah. Di tangannya tergenggam erat beberapa keping uang logam hasil tabungannya selama berbulan-bulan. Ia berlari kecil menuju warung Pak Somad di ujung gang.
"Pak Somad, ada kue yang harganya 5000 rupiah?" tanya Dani dengan nafas terengah-engah.
Pak Somad tersenyum melihat pelanggan ciliknya. "Ada, Dani. Ini kue bolu kecil. Harganya pas 5000 rupiah."
Mata Dani berbinar melihat kue bolu mungil berhiaskan krim dan buah ceri di atasnya. Dengan tangan gemetar karena gembira, ia menyerahkan uang tabungannya dan menerima kue itu dengan hati-hati.
Setiba di rumah, Dani mendapati ibunya sudah bangun dan sedang menyiapkan sarapan sederhana - sepiring nasi dengan telur dadar.
"Selamat ulang tahun, Bu!" seru Dani sambil menyodorkan kue bolu kecil itu.
Ibu Dani terkejut. Air mata menggenang di pelupuk matanya. "Dani... ini..."
"Aku nabung lama untuk beli kue ini, Bu. Ayo kita makan sama-sama!"
Ibu Dani memeluk putranya erat. "Terima kasih, Nak. Ini kado terindah untuk Ibu."
Mereka duduk bersama, menikmati sepotong kue bolu kecil itu dengan penuh syukur. Bagi Dani dan ibunya, kue sederhana itu terasa lebih manis dari kue-kue mewah di toko. Karena kue itu dibeli dengan cinta dan pengorbanan.
Cerpen di atas menunjukkan ciri-ciri cerpen yang telah dibahas:
- Cerita singkat dan dapat dibaca sekali duduk
- Tokoh terbatas (hanya Dani dan ibunya sebagai tokoh utama)
- Latar sederhana (rumah sederhana dan warung)
- Konflik tunggal (usaha Dani memberi kejutan untuk ibunya)
- Alur sederhana (pengenalan - munculnya ide - usaha mewujudkan ide - klimaks - penyelesaian)
- Tema tunggal (kasih sayang anak kepada ibu)
- Amanat tersirat (pentingnya menghargai pengorbanan orang tua)
Contoh cerpen ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana sebuah cerpen disusun dan bagaimana ciri-cirinya diterapkan dalam praktik penulisan.
Advertisement
Kesimpulan
Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki ciri khas tersendiri. Dengan ceritanya yang singkat namun padat, cerpen mampu menyampaikan pesan dan kesan yang kuat kepada pembaca. Ciri-ciri utama cerpen meliputi cerita yang singkat dan padat, alur sederhana, tokoh dan latar terbatas, tema tunggal, bahasa yang efektif, serta konflik yang terfokus.
Meski singkat, cerpen tetap memiliki unsur-unsur pembangun cerita yang lengkap, baik unsur intrinsik maupun ekstrinsik. Struktur cerpen juga terorganisir dengan baik, mulai dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, hingga koda. Pemahaman terhadap ciri-ciri, unsur, dan struktur cerpen ini penting tidak hanya bagi penulis cerpen, tetapi juga bagi pembaca untuk dapat mengapresiasi karya sastra ini dengan lebih baik.
Dengan berbagai jenisnya, cerpen menawarkan fleksibilitas bagi penulis untuk mengekspresikan ide dan kreativitasnya. Bagi pembaca, cerpen menjadi pilihan bacaan yang menarik karena dapat dinikmati dalam waktu singkat namun tetap memberikan pengalaman membaca yang memuaskan. Melalui cerpen, kita dapat melihat potret kehidupan, merenungkan nilai-nilai, dan memaknai pesan moral dalam kemasan cerita yang ringkas namun berkesan.