Arti Buah Bibir: Pengertian, Penggunaan, dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Pelajari arti buah bibir, penggunaannya dalam berbagai konteks, dan contoh-contoh kalimatnya. Pahami makna ungkapan populer ini secara mendalam.

oleh Laudia Tysara diperbarui 12 Feb 2025, 11:23 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 11:23 WIB
arti buah bibir
arti buah bibir ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam khasanah bahasa Indonesia, terdapat beragam ungkapan yang memperkaya cara kita berkomunikasi. Salah satu ungkapan yang sering kita dengar adalah "buah bibir". Ungkapan ini memiliki makna yang unik dan menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Mari kita telusuri bersama arti, penggunaan, dan berbagai aspek menarik dari ungkapan buah bibir ini.

Pengertian Buah Bibir

Ungkapan "buah bibir" merupakan gabungan dari dua kata, yaitu "buah" dan "bibir". Namun, makna ungkapan ini tidak bisa diartikan secara harfiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buah bibir didefinisikan sebagai sesuatu yang selalu menjadi bahan sebutan atau pembicaraan orang.

Dengan kata lain, buah bibir merujuk pada topik, subjek, atau hal yang menjadi pusat perhatian dan perbincangan dalam suatu kelompok atau masyarakat. Seseorang atau sesuatu yang menjadi buah bibir berarti sedang menjadi bahan pembicaraan yang hangat dan menarik perhatian banyak orang.

Penting untuk dicatat bahwa ungkapan ini bersifat netral, artinya dapat digunakan dalam konteks positif maupun negatif, tergantung pada situasi dan subjek yang dibicarakan. Buah bibir bisa merujuk pada seseorang yang sedang dipuji karena prestasinya, atau sebaliknya, seseorang yang menjadi bahan gosip karena skandal yang melibatkannya.

Sejarah dan Asal-usul Ungkapan Buah Bibir

Ungkapan "buah bibir" telah lama menjadi bagian dari kekayaan bahasa Indonesia. Meskipun sulit untuk menentukan kapan tepatnya ungkapan ini mulai digunakan, kita dapat menelusuri asal-usul dan perkembangannya dalam konteks budaya dan linguistik Indonesia.

Penggunaan kata "buah" dalam ungkapan ini menarik untuk diperhatikan. Dalam banyak ungkapan bahasa Indonesia, "buah" sering digunakan sebagai kiasan untuk sesuatu yang dihasilkan atau menjadi fokus. Misalnya, "buah pikiran" untuk merujuk pada hasil pemikiran, atau "buah hati" untuk menyebut anak kesayangan.

Sementara itu, "bibir" dalam konteks ini bisa dipahami sebagai representasi dari mulut atau ucapan. Jadi, ketika digabungkan, "buah bibir" bisa diartikan sebagai hasil atau fokus dari apa yang diucapkan atau dibicarakan orang.

Seiring waktu, ungkapan ini semakin populer dan menjadi bagian tak terpisahkan dari percakapan sehari-hari masyarakat Indonesia. Penggunaannya yang fleksibel, baik dalam konteks formal maupun informal, membuat ungkapan ini bertahan dan terus digunakan hingga saat ini.

Penggunaan Ungkapan Buah Bibir

Ungkapan buah bibir memiliki keunikan tersendiri dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait penggunaan ungkapan ini:

  1. Konteks Sosial: Buah bibir sering digunakan dalam konteks sosial untuk menggambarkan topik yang sedang hangat dibicarakan dalam suatu komunitas atau masyarakat.
  2. Media dan Berita: Dalam dunia jurnalistik, ungkapan ini sering dipakai untuk mendeskripsikan isu atau peristiwa yang menjadi sorotan publik.
  3. Percakapan Sehari-hari: Dalam percakapan informal, buah bibir bisa digunakan untuk membahas gosip atau berita terkini yang menarik perhatian.
  4. Dunia Hiburan: Selebriti atau tokoh publik sering menjadi buah bibir karena berbagai alasan, baik prestasi maupun kontroversi.
  5. Bisnis dan Ekonomi: Produk atau perusahaan yang sedang naik daun juga bisa disebut sebagai buah bibir di kalangan tertentu.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan ungkapan ini harus disesuaikan dengan konteks dan situasi. Dalam situasi formal, mungkin lebih baik menggunakan istilah yang lebih netral seperti "topik pembicaraan" atau "pusat perhatian".

Buah Bibir dalam Konteks Positif

Meskipun ungkapan buah bibir sering diasosiasikan dengan gosip atau berita negatif, sebenarnya ungkapan ini juga sering digunakan dalam konteks positif. Berikut beberapa situasi di mana buah bibir memiliki konotasi positif:

  1. Prestasi Gemilang: Seseorang yang berhasil meraih prestasi luar biasa bisa menjadi buah bibir karena keberhasilannya yang menginspirasi.
  2. Inovasi dan Penemuan: Penemuan ilmiah atau inovasi teknologi yang revolusioner sering menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan dan masyarakat umum.
  3. Aksi Kemanusiaan: Tindakan heroik atau aksi kemanusiaan yang luar biasa bisa membuat seseorang menjadi buah bibir yang positif.
  4. Karya Seni yang Mengesankan: Seniman yang menciptakan karya luar biasa bisa menjadi buah bibir di dunia seni dan budaya.
  5. Kebijakan Publik yang Berdampak Positif: Kebijakan pemerintah yang membawa perubahan positif signifikan bisa menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.

Dalam konteks positif, menjadi buah bibir berarti mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari masyarakat luas. Ini bisa menjadi indikator bahwa seseorang atau sesuatu telah memberikan dampak positif yang signifikan.

Buah Bibir dalam Konteks Negatif

Meskipun ungkapan buah bibir dapat digunakan dalam konteks positif, tidak jarang ungkapan ini juga muncul dalam situasi yang kurang menyenangkan. Berikut beberapa contoh penggunaan buah bibir dalam konteks negatif:

  1. Skandal dan Kontroversi: Seseorang yang terlibat dalam skandal atau kontroversi sering kali menjadi buah bibir karena tindakan yang dianggap tidak pantas atau melanggar norma.
  2. Gosip dan Rumor: Berita tidak berdasar atau gosip yang menyebar cepat di masyarakat bisa membuat seseorang menjadi buah bibir yang negatif.
  3. Kegagalan atau Kesalahan: Kesalahan fatal atau kegagalan besar yang dilakukan seseorang atau organisasi bisa membuatnya menjadi buah bibir yang negatif.
  4. Perilaku Kontroversial: Tindakan atau pernyataan kontroversial dari tokoh publik sering kali menjadikan mereka buah bibir yang negatif.
  5. Masalah Sosial yang Berlarut-larut: Isu sosial yang tidak kunjung terselesaikan, seperti kemacetan atau banjir di kota besar, bisa menjadi buah bibir negatif yang terus-menerus dibicarakan.

Dalam konteks negatif, menjadi buah bibir bisa membawa dampak buruk bagi reputasi seseorang atau suatu entitas. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama bagi tokoh publik atau mereka yang memiliki pengaruh di masyarakat.

Contoh Kalimat Menggunakan Ungkapan Buah Bibir

Untuk lebih memahami penggunaan ungkapan buah bibir dalam berbagai konteks, berikut beberapa contoh kalimat:

  1. "Prestasi atlet muda itu dalam Olimpiade Tokyo menjadikannya buah bibir di kalangan pecinta olahraga tanah air."
  2. "Film terbaru sutradara ternama itu menjadi buah bibir di festival film internasional karena keunikan cerita dan sinematografinya."
  3. "Kebijakan baru pemerintah tentang pendidikan gratis menjadi buah bibir di kalangan orang tua dan pendidik."
  4. "Skandal korupsi yang melibatkan pejabat tinggi itu telah menjadi buah bibir masyarakat selama berbulan-bulan."
  5. "Inovasi teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan oleh startup lokal itu kini menjadi buah bibir di kalangan environmentalis."
  6. "Penampilan kontroversial penyanyi itu di acara musik tahunan menjadikannya buah bibir di media sosial."
  7. "Keberhasilan Indonesia dalam mengatasi pandemi menjadi buah bibir di forum internasional."
  8. "Rumor tentang hubungan asmara dua selebriti ternama itu telah menjadi buah bibir di kalangan penggemar hiburan."
  9. "Penemuan obat baru untuk penyakit langka itu menjadi buah bibir di komunitas medis internasional."
  10. "Kegagalan proyek infrastruktur besar itu menjadi buah bibir yang negatif di kalangan masyarakat dan pengamat ekonomi."

Contoh-contoh ini menunjukkan bagaimana ungkapan buah bibir dapat digunakan dalam berbagai situasi, baik positif maupun negatif, dan dalam berbagai bidang kehidupan.

Padanan Ungkapan Buah Bibir dalam Bahasa Inggris

Ketika berkomunikasi dalam bahasa Inggris, penting untuk mengetahui padanan yang tepat untuk ungkapan buah bibir. Meskipun tidak ada terjemahan langsung yang sempurna, ada beberapa istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki makna serupa:

  1. Talk of the town: Istilah ini paling sering digunakan sebagai padanan buah bibir. Contoh: "The new restaurant has become the talk of the town." (Restoran baru itu telah menjadi buah bibir kota.)
  2. Hot topic: Digunakan untuk menggambarkan topik yang sedang hangat dibicarakan. Contoh: "Climate change is a hot topic in scientific circles." (Perubahan iklim menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan.)
  3. Buzz: Menggambarkan pembicaraan atau kegembiraan tentang sesuatu. Contoh: "There's a lot of buzz around the new smartphone release." (Ada banyak buah bibir seputar peluncuran smartphone baru.)
  4. Center of attention: Mirip dengan buah bibir, menggambarkan sesuatu yang menjadi fokus perhatian. Contoh: "The scandal made him the center of attention." (Skandal itu menjadikannya buah bibir.)
  5. All the rage: Digunakan untuk sesuatu yang sangat populer. Contoh: "That new dance move is all the rage among teenagers." (Gerakan tari baru itu menjadi buah bibir di kalangan remaja.)

Pemilihan padanan yang tepat tergantung pada konteks dan nuansa yang ingin disampaikan. Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan penjelasan tambahan untuk menyampaikan makna buah bibir dengan tepat kepada pembaca atau pendengar berbahasa Inggris.

Perbedaan Buah Bibir dan Buah Mulut

Dalam bahasa Indonesia, selain ungkapan "buah bibir", kita juga mengenal ungkapan "buah mulut". Meskipun keduanya menggunakan kata "buah" dan berkaitan dengan organ bicara, kedua ungkapan ini memiliki makna dan penggunaan yang berbeda:

  1. Buah Bibir:
    • Makna: Sesuatu atau seseorang yang menjadi bahan pembicaraan atau topik yang hangat dibicarakan.
    • Penggunaan: Bisa positif atau negatif, tergantung konteks.
    • Contoh: "Prestasi atlet muda itu menjadi buah bibir di kalangan pecinta olahraga."
  2. Buah Mulut:
    • Makna: Perkataan atau ucapan seseorang, terutama yang berupa janji atau kesanggupan.
    • Penggunaan: Sering digunakan dalam konteks janji atau komitmen.
    • Contoh: "Jangan hanya menjadi buah mulut saja, tapi buktikan dengan tindakan."

Perbedaan utama antara keduanya adalah:

  • Buah bibir merujuk pada topik pembicaraan, sedangkan buah mulut merujuk pada perkataan atau janji seseorang.
  • Buah bibir melibatkan banyak orang yang membicarakan suatu hal, sementara buah mulut fokus pada perkataan satu individu.
  • Buah bibir bisa bersifat positif atau negatif, sedangkan buah mulut sering memiliki konotasi skeptis terhadap janji atau perkataan seseorang.

Memahami perbedaan ini penting untuk menggunakan kedua ungkapan tersebut dengan tepat dalam komunikasi sehari-hari.

Tips Penggunaan Ungkapan Buah Bibir yang Tepat

Menggunakan ungkapan buah bibir dengan tepat dapat meningkatkan efektivitas komunikasi Anda. Berikut beberapa tips untuk menggunakan ungkapan ini dengan baik:

  1. Perhatikan Konteks: Pastikan penggunaan ungkapan ini sesuai dengan situasi dan audiens Anda. Dalam situasi formal, mungkin lebih baik menggunakan istilah yang lebih netral.
  2. Hindari Penggunaan Berlebihan: Terlalu sering menggunakan ungkapan ini bisa membuat pesan Anda terkesan monoton. Gunakan secara bijak dan variasikan dengan ungkapan lain.
  3. Jelaskan jika Perlu: Jika berbicara dengan orang yang mungkin tidak familiar dengan ungkapan ini, berikan penjelasan singkat tentang maknanya.
  4. Perhatikan Tone: Ungkapan ini bisa memiliki tone positif atau negatif. Pastikan tone yang Anda gunakan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
  5. Gunakan dalam Konteks yang Tepat: Buah bibir paling cocok digunakan untuk menggambarkan topik yang benar-benar menjadi pembicaraan luas, bukan sekadar isu kecil.
  6. Kombinasikan dengan Penjelasan: Untuk memperjelas maksud, Anda bisa mengkombinasikan ungkapan ini dengan penjelasan tambahan. Misalnya, "Menjadi buah bibir karena prestasinya yang luar biasa."
  7. Perhatikan Sensitivitas: Hati-hati menggunakan ungkapan ini untuk topik yang sensitif atau kontroversial, terutama jika bisa menyinggung perasaan orang lain.
  8. Gunakan sebagai Pembuka Diskusi: Ungkapan ini bisa menjadi cara yang baik untuk membuka diskusi tentang topik yang sedang hangat dibicarakan.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menggunakan ungkapan buah bibir secara efektif dan tepat dalam berbagai situasi komunikasi.

Manfaat Memahami Ungkapan Buah Bibir

Memahami dan mampu menggunakan ungkapan buah bibir dengan tepat membawa beberapa manfaat penting:

  1. Peningkatan Kemampuan Berbahasa: Menguasai ungkapan seperti ini memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia Anda.
  2. Komunikasi yang Lebih Efektif: Penggunaan ungkapan yang tepat membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif dan menarik.
  3. Pemahaman Konteks Sosial: Ungkapan ini sering mencerminkan isu-isu yang sedang hangat dalam masyarakat, membantu Anda tetap up-to-date dengan tren sosial.
  4. Kemampuan Analisis Media: Memahami ungkapan ini membantu dalam menganalisis berita dan media, terutama dalam mengidentifikasi topik-topik yang sedang menjadi perhatian publik.
  5. Peningkatan Kemampuan Menulis: Bagi penulis, penggunaan ungkapan seperti ini dapat membuat tulisan lebih hidup dan menarik.
  6. Pemahaman Budaya: Ungkapan ini mencerminkan aspek budaya dalam bahasa Indonesia, membantu pemahaman yang lebih dalam tentang cara berpikir dan berkomunikasi masyarakat Indonesia.
  7. Keterampilan Presentasi: Dalam presentasi atau pidato, penggunaan ungkapan ini bisa membuat penyampaian lebih menarik dan mudah diingat.
  8. Networking: Kemampuan menggunakan ungkapan ini dengan tepat bisa membantu dalam membangun hubungan sosial dan profesional.

Dengan memahami dan menggunakan ungkapan buah bibir secara tepat, Anda tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa, tetapi juga memperkaya pemahaman tentang dinamika sosial dan budaya dalam masyarakat Indonesia.

Ungkapan Serupa dengan Buah Bibir

Selain "buah bibir", bahasa Indonesia memiliki beberapa ungkapan lain yang memiliki makna serupa atau berkaitan. Memahami ungkapan-ungkapan ini dapat memperkaya kosakata dan membantu dalam variasi penggunaan bahasa. Berikut beberapa ungkapan yang serupa:

  1. Jadi Omongan: Mirip dengan buah bibir, ungkapan ini menunjukkan bahwa seseorang atau sesuatu menjadi bahan pembicaraan. Contoh: "Tingkah lakunya yang aneh itu jadi omongan di kantor."
  2. Ramai Diperbincangkan: Ungkapan ini lebih formal dan sering digunakan dalam konteks berita atau media. Contoh: "Kebijakan baru pemerintah ramai diperbincangkan di media sosial."
  3. Menjadi Sorotan: Menunjukkan bahwa sesuatu menjadi pusat perhatian, biasanya dalam konteks yang lebih serius. Contoh: "Kasus korupsi itu menjadi sorotan publik selama berbulan-bulan."
  4. Heboh: Menggambarkan situasi di mana suatu hal menjadi sangat populer atau kontroversial dalam waktu singkat. Contoh: "Video viral itu menjadi heboh di kalangan netizen."
  5. Jadi Trending: Istilah yang lebih modern, sering digunakan dalam konteks media sosial. Contoh: "Hashtag kampanye itu jadi trending di Twitter selama beberapa hari."
  6. Menjadi Perbincangan Hangat: Ungkapan yang lebih panjang namun memiliki makna serupa dengan buah bibir. Contoh: "Pernikahan selebriti itu menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar."
  7. Jadi Buah Pikiran: Meskipun sedikit berbeda, ungkapan ini menunjukkan bahwa sesuatu menjadi bahan pemikiran atau pertimbangan. Contoh: "Masalah lingkungan jadi buah pikiran para pemimpin dunia."

Setiap ungkapan ini memiliki nuansa dan konteks penggunaan yang sedikit berbeda. Memahami perbedaan-perbedaan kecil ini dapat membantu Anda memilih ungkapan yang paling tepat untuk situasi tertentu, sehingga komunikasi Anda menjadi lebih efektif dan bervariasi.

Pertanyaan Umum Seputar Ungkapan Buah Bibir

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait ungkapan buah bibir, beserta jawabannya:

  1. Q: Apakah ungkapan buah bibir selalu bermakna negatif? A: Tidak, ungkapan buah bibir bisa bermakna positif atau negatif, tergantung konteksnya. Ini bisa merujuk pada hal-hal positif seperti prestasi atau inovasi, atau hal-hal negatif seperti skandal atau kontroversi.
  2. Q: Bagaimana cara menggunakan ungkapan buah bibir dalam kalimat? A: Anda bisa menggunakannya seperti ini: "Prestasi atlet muda itu menjadi buah bibir di kalangan pecinta olahraga." atau "Skandal korupsi itu telah menjadi buah bibir masyarakat."
  3. Q: Apakah ada perbedaan antara "menjadi buah bibir" dan "jadi buah bibir"? A: Secara makna, keduanya sama. "Menjadi" adalah bentuk formal, sedangkan "jadi" adalah bentuk informal atau percakapan sehari-hari.
  4. Q: Bisakah ungkapan ini digunakan dalam tulisan formal? A: Meskipun bisa digunakan, dalam tulisan formal mungkin lebih baik menggunakan ungkapan yang lebih netral seperti "menjadi topik pembicaraan" atau "menjadi pusat perhatian".
  5. Q: Apakah ungkapan ini memiliki padanan dalam bahasa daerah? A: Ya, banyak bahasa daerah di Indonesia memiliki ungkapan serupa. Misalnya, dalam bahasa Jawa ada istilah "dadi rembug" yang memiliki makna serupa.
  6. Q: Bagaimana cara menjelaskan ungkapan ini kepada penutur asing? A: Anda bisa menjelaskannya sebagai "a topic or person that becomes the center of attention or discussion in a community", dan memberikan contoh penggunaannya dalam kalimat.
  7. Q: Apakah ungkapan ini masih relevan digunakan di era digital? A: Ya, ungkapan ini masih sangat relevan. Bahkan di era digital, konsep "menjadi buah bibir" sering diterapkan pada topik yang viral di media sosial atau internet.

Memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum ini dapat membantu Anda menggunakan ungkapan buah bibir dengan lebih percaya diri dan tepat dalam berbagai situasi komunikasi.

Kesimpulan

Ungkapan "buah bibir" merupakan salah satu kekayaan bahasa Indonesia yang menarik untuk dipelajari dan digunakan. Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting:

  1. Buah bibir merujuk pada sesuatu atau seseorang yang menjadi topik pembicaraan atau pusat perhatian dalam suatu kelompok atau masyarakat.
  2. Ungkapan ini bersifat netral dan dapat digunakan dalam konteks positif maupun negatif, tergantung pada situasi dan subjek yang dibicarakan.
  3. Penggunaan ungkapan buah bibir dapat ditemui dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari percakapan sehari-hari hingga media dan berita.
  4. Penting untuk memahami konteks dan menggunakan ungkapan ini dengan tepat untuk komunikasi yang efektif.
  5. Ada beberapa padanan dalam bahasa Inggris untuk ungkapan ini, seperti "talk of the town" atau "hot topic", meskipun tidak selalu memiliki makna yang persis sama.
  6. Memahami dan menggunakan ungkapan seperti buah bibir dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, pemahaman budaya, dan efektivitas komunikasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya