Zakat Fitrah Dimulai Kapan: Panduan Lengkap Menunaikan Kewajiban Suci

Pelajari kapan zakat fitrah dimulai, tata cara membayar, besaran yang tepat, dan manfaatnya. Panduan lengkap menunaikan kewajiban zakat fitrah dengan benar.

oleh Septika Shidqiyyah Diperbarui 05 Mar 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 20:30 WIB
zakat fitrah dimulai kapan
zakat fitrah dimulai kapan ©Ilustrasi Image by congerdesign from Pixabay... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Islam yang dilaksanakan setiap tahun menjelang Idul Fitri. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya kapan tepatnya zakat fitrah dimulai dan bagaimana tata cara pelaksanaannya yang benar. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang zakat fitrah, mulai dari pengertian, waktu pelaksanaan, tata cara, hingga manfaatnya.

Promosi 1

Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, merdeka maupun hamba sahaya. Zakat ini bertujuan untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama kaum fakir miskin.

Kewajiban menunaikan zakat fitrah didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

"Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah (pada bulan Ramadhan) sebanyak satu sha' kurma atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Zakat fitrah memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari jenis zakat lainnya:

  • Diwajibkan atas setiap individu muslim, bukan berdasarkan kepemilikan harta
  • Besarannya sama untuk semua orang, tidak tergantung pada kekayaan
  • Waktu pelaksanaannya terkait dengan ibadah puasa Ramadhan
  • Bertujuan untuk menyucikan diri dan membantu kaum dhuafa

Kapan Zakat Fitrah Dimulai?

Pertanyaan "zakat fitrah dimulai kapan" sering muncul menjelang Idul Fitri. Berdasarkan pendapat mayoritas ulama, waktu pelaksanaan zakat fitrah dapat dibagi menjadi beberapa kategori:

  1. Waktu Diperbolehkan (Mubah): Sejak awal bulan Ramadhan hingga akhir Ramadhan. Pada periode ini, umat Islam sudah diperbolehkan untuk menunaikan zakat fitrah.
  2. Waktu Wajib: Dimulai saat matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan (malam takbiran). Ini adalah waktu di mana kewajiban zakat fitrah mulai berlaku.
  3. Waktu Utama (Afdhal): Setelah terbitnya fajar pada hari raya Idul Fitri hingga sebelum pelaksanaan shalat Id. Ini dianggap sebagai waktu terbaik untuk menunaikan zakat fitrah.
  4. Waktu Makruh: Setelah shalat Id hingga sebelum matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri. Menunaikan zakat pada waktu ini dianggap kurang baik, meskipun masih sah.
  5. Waktu Haram: Setelah matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri. Zakat yang ditunaikan setelah waktu ini tidak lagi dianggap sebagai zakat fitrah, melainkan hanya sebagai sedekah biasa.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat (Id), maka zakatnya diterima. Dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat, maka itu hanyalah sedekah di antara berbagai sedekah." (HR. Abu Dawud)

Berdasarkan hadits ini, para ulama sepakat bahwa waktu terbaik untuk menunaikan zakat fitrah adalah sebelum pelaksanaan shalat Id. Namun, tetap diperbolehkan untuk membayarnya sejak awal Ramadhan sebagai bentuk kehati-hatian dan memudahkan distribusi kepada yang berhak menerima.

Tata Cara Menunaikan Zakat Fitrah

Untuk memastikan zakat fitrah ditunaikan dengan benar, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

  1. Menentukan Besaran Zakat: Zakat fitrah dikeluarkan sebesar satu sha' (sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter) makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut. Di Indonesia, umumnya berupa beras.
  2. Memilih Bentuk Zakat: Zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok atau uang yang senilai dengan harga makanan pokok tersebut. Beberapa ulama kontemporer memperbolehkan pembayaran dalam bentuk uang untuk memudahkan distribusi dan pemanfaatan.
  3. Menghitung Jumlah Tanggungan: Hitung jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan, termasuk anak-anak dan pembantu yang tinggal bersama.
  4. Memilih Metode Pembayaran: Zakat dapat dibayarkan langsung kepada mustahik (penerima zakat) atau melalui lembaga amil zakat yang terpercaya.
  5. Mengucapkan Niat: Sebelum menyerahkan zakat, ucapkan niat dalam hati atau lisan. Contoh niat zakat fitrah:

"Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsi fardhan lillahi ta'ala"

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala."

Untuk zakat yang dikeluarkan atas nama anggota keluarga, niatnya dapat disesuaikan dengan mengganti kata "nafsi" (diriku) dengan "...'an (nama anggota keluarga)".

Besaran Zakat Fitrah yang Tepat

Penentuan besaran zakat fitrah yang tepat sangat penting untuk memastikan kewajiban ini terlaksana dengan benar. Berikut adalah panduan mengenai besaran zakat fitrah:

  • Dalam Bentuk Makanan: Besaran zakat fitrah adalah satu sha', yang setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau makanan pokok lainnya. Kualitas makanan yang dikeluarkan sebaiknya setara dengan yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
  • Dalam Bentuk Uang: Jika membayar dalam bentuk uang, nilainya harus setara dengan harga 2,5 kg beras berkualitas baik di daerah tersebut. Beberapa lembaga zakat biasanya mengeluarkan panduan nilai zakat fitrah dalam bentuk uang setiap tahunnya.

Penting untuk diingat bahwa besaran ini adalah jumlah minimal. Jika seseorang mampu dan ingin memberikan lebih, hal tersebut diperbolehkan dan bahkan dianjurkan sebagai bentuk tambahan kebaikan.

Untuk tahun 2024, beberapa lembaga zakat di Indonesia telah menetapkan nilai zakat fitrah. Misalnya, BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) menetapkan nilai zakat fitrah untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebesar Rp45.000 per jiwa. Namun, nilai ini bisa berbeda di daerah lain tergantung pada harga beras setempat.

Siapa yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Kewajiban zakat fitrah berlaku bagi setiap muslim dengan kriteria sebagai berikut:

  • Beragama Islam
  • Masih hidup ketika matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan
  • Memiliki kelebihan makanan atau harta untuk diri sendiri dan keluarganya pada malam Idul Fitri dan hari rayanya

Beberapa ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan:

  • Anak yang baru lahir sebelum matahari terbenam di akhir Ramadhan wajib dizakati
  • Orang yang meninggal setelah matahari terbenam di akhir Ramadhan, masih terkena kewajiban zakat fitrah
  • Kepala keluarga bertanggung jawab atas zakat fitrah anggota keluarganya, termasuk istri, anak-anak, dan orang yang menjadi tanggungannya

Penting untuk dicatat bahwa kewajiban zakat fitrah tidak terkait dengan kemampuan finansial seseorang. Bahkan orang yang tidak mampu secara ekonomi tetap dianjurkan untuk menunaikan zakat fitrah jika memiliki kelebihan makanan pada hari raya, meskipun hanya sedikit.

Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah harus disalurkan kepada golongan yang berhak menerimanya, yang dikenal dengan istilah mustahik. Berdasarkan Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 60, ada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat:

  1. Fakir: Orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
  2. Miskin: Orang yang memiliki pekerjaan tetapi penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya
  3. Amil Zakat: Orang yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat
  4. Muallaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk memperkuat imannya
  5. Riqab: Budak yang ingin memerdekakan diri
  6. Gharimin: Orang yang memiliki hutang untuk keperluan yang halal dan tidak mampu membayarnya
  7. Fi Sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah
  8. Ibnu Sabil: Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanannya

Untuk zakat fitrah, mayoritas ulama berpendapat bahwa prioritas penyalurannya adalah kepada golongan fakir dan miskin. Hal ini sesuai dengan tujuan utama zakat fitrah yaitu membantu kaum dhuafa agar dapat merayakan Idul Fitri dengan layak.

Manfaat Zakat Fitrah

Menunaikan zakat fitrah membawa berbagai manfaat, baik bagi pemberi zakat (muzakki) maupun penerimanya (mustahik). Beberapa manfaat utama zakat fitrah antara lain:

  1. Penyucian Diri: Zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk seperti kikir dan egois, serta menyempurnakan ibadah puasa yang telah dilakukan selama Ramadhan.
  2. Membantu Kaum Dhuafa: Zakat fitrah membantu meringankan beban ekonomi kaum fakir miskin, terutama dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
  3. Meningkatkan Solidaritas Sosial: Pelaksanaan zakat fitrah menumbuhkan rasa kepedulian dan solidaritas antar sesama muslim, memperkuat ikatan persaudaraan dalam masyarakat.
  4. Mensyukuri Nikmat: Dengan menunaikan zakat fitrah, seorang muslim mengekspresikan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama bulan Ramadhan.
  5. Melatih Kedisiplinan: Kewajiban zakat fitrah yang terikat waktu melatih umat Islam untuk disiplin dalam menjalankan perintah agama.
  6. Menyeimbangkan Ekonomi: Secara makro, zakat fitrah berperan dalam mendistribusikan kekayaan dan mengurangi kesenjangan ekonomi dalam masyarakat.
  7. Membersihkan Harta: Zakat diyakini dapat membersihkan dan memberkahi harta yang dimiliki, sehingga sisa harta yang dimiliki menjadi lebih berkah.
  8. Meningkatkan Keimanan: Menunaikan zakat fitrah merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang.

Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Meskipun sama-sama merupakan bentuk zakat, zakat fitrah memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan zakat mal (zakat harta). Berikut adalah perbandingan antara keduanya:

Aspek Zakat Fitrah Zakat Mal
Waktu Pelaksanaan Terkait dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri Dapat dilakukan sepanjang tahun setelah mencapai nisab dan haul
Besaran Tetap (2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok) Bervariasi tergantung jenis harta (umumnya 2,5% dari total harta)
Subjek Zakat Setiap individu muslim Muslim yang memiliki harta mencapai nisab
Tujuan Utama Menyucikan diri dan membantu fakir miskin di hari raya Membersihkan harta dan mendistribusikan kekayaan
Jenis yang Dikeluarkan Makanan pokok atau uang senilai makanan pokok Berbagai jenis harta (uang, emas, perak, hasil pertanian, ternak, dll)

Mitos dan Fakta Seputar Zakat Fitrah

Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman seputar zakat fitrah yang perlu diluruskan. Berikut adalah beberapa mitos umum beserta faktanya:

  1. Mitos: Zakat fitrah hanya boleh dibayar dengan beras.Fakta: Zakat fitrah dapat dibayar dengan makanan pokok setempat atau uang senilai makanan pokok tersebut.
  2. Mitos: Zakat fitrah hanya boleh dibayar pada malam takbiran.Fakta: Zakat fitrah boleh dibayar sejak awal Ramadhan, meskipun waktu utamanya adalah sebelum shalat Id.
  3. Mitos: Anak kecil dan bayi tidak perlu membayar zakat fitrah.Fakta: Setiap muslim, termasuk anak kecil dan bayi, wajib menunaikan zakat fitrah yang dibayarkan oleh walinya.
  4. Mitos: Zakat fitrah hanya untuk membantu fakir miskin.Fakta: Meskipun prioritasnya untuk fakir miskin, zakat fitrah juga dapat disalurkan kepada 8 asnaf yang berhak menerima zakat.
  5. Mitos: Orang yang tidak berpuasa tidak wajib membayar zakat fitrah.Fakta: Kewajiban zakat fitrah tidak terkait dengan pelaksanaan puasa, melainkan berlaku bagi setiap muslim yang mampu.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Menghitung zakat fitrah relatif sederhana dibandingkan dengan zakat mal. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung zakat fitrah:

 

 

  • Tentukan jumlah anggota keluarga atau orang yang menjadi tanggungan Anda.

 

 

  • Kalikan jumlah tersebut dengan besaran zakat fitrah per orang (2,5 kg beras atau nilai uang yang setara).

 

 

  • Jika membayar dalam bentuk uang, pastikan untuk menggunakan harga beras berkualitas baik di daerah Anda.

 

 

Contoh perhitungan:

Sebuah keluarga terdiri dari 5 orang (ayah, ibu, dan 3 anak)

Besaran zakat fitrah per orang: Rp45.000 (sesuai ketentuan BAZNAS 2024)

Total zakat fitrah yang harus dibayarkan: 5 x Rp45.000 = Rp225.000

Penting untuk diingat bahwa nilai ini bisa berbeda di setiap daerah, tergantung pada harga beras setempat. Selalu periksa ketentuan terbaru dari lembaga zakat resmi di daerah Anda.

Pertanyaan Umum Seputar Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait zakat fitrah beserta jawabannya:

  1. Q: Apakah zakat fitrah boleh dicicil?A: Sebaiknya zakat fitrah dibayarkan sekaligus. Namun, jika ada kesulitan, beberapa ulama memperbolehkan untuk mencicilnya selama masih dalam bulan Ramadhan.
  2. Q: Bolehkah zakat fitrah diberikan kepada non-muslim?A: Mayoritas ulama berpendapat bahwa zakat fitrah harus diberikan kepada muslim yang termasuk dalam 8 asnaf penerima zakat.
  3. Q: Apakah zakat fitrah boleh diberikan kepada kerabat?A: Boleh, asalkan kerabat tersebut termasuk dalam golongan yang berhak menerima zakat dan bukan orang yang wajib dinafkahi oleh pemberi zakat.
  4. Q: Bagaimana jika terlambat membayar zakat fitrah?A: Jika terlambat membayar (setelah shalat Id), tetap wajib dibayarkan namun tidak lagi dihitung sebagai zakat fitrah, melainkan sebagai sedekah biasa.
  5. Q: Apakah zakat fitrah bisa diganti dengan sedekah lain?A: Tidak bisa. Zakat fitrah adalah kewajiban tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan bentuk sedekah atau amal lainnya.

Kesimpulan

Zakat fitrah merupakan kewajiban penting bagi setiap muslim yang mampu, dengan tujuan utama menyucikan diri dan membantu sesama, terutama kaum dhuafa. Waktu pelaksanaannya dimulai sejak awal Ramadhan, dengan waktu utama sebelum shalat Idul Fitri. Besarannya adalah 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok, atau uang senilai itu, untuk setiap jiwa.

Memahami kapan zakat fitrah dimulai, tata cara pelaksanaannya, dan manfaatnya sangat penting untuk memastikan ibadah ini dilakukan dengan benar dan maksimal. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat solidaritas umat Islam.

Semoga panduan ini bermanfaat dalam membantu Anda menunaikan zakat fitrah dengan lebih baik. Jangan lupa untuk selalu merujuk pada ketentuan terbaru dari lembaga zakat resmi di daerah Anda untuk informasi yang lebih spesifik dan up-to-date.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya