Sudan Selatan Krisis Pangan, PBB Serukan Bantuan Kemanusiaan

PBB memperkirakan ada 5 juta warga Sudan Selatan sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.

oleh Anri Syaiful diperbarui 11 Mei 2014, 06:20 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2014, 06:20 WIB
Serangan Markas PBB Sudan Selatan Tewaskan 58 Orang, DK PBB Geram
DK PBB menuntut Pemerintah Sudan Selatan mencegah serangan lanjutan pada markasnya dan warga sipil di negara yang dilanda perang saudara itu

Liputan6.com, Juba - Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak kedua pihak penandatangan kesepakatan damai di Sudan Selatan mengizinkan pengiriman bantuan pangan bagi penduduk yang dikhawatirkan kelaparan.

Seperti dikutip Liputan6.com dari BBC, Minggu (11/5/2014), Toby Lanzer selaku pejabat senior PBB di kawasan tersebut mengatakan jalan dan sungai harus dibuka bagi bantuan darurat. PBB memperkirakan 5 juta penduduk sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.

Selain penghentian permusuhan segera, kesepakatan terbaru memuat pembentukan pemerintahan sementara menjelang penyusunan undang-undang dasar baru dan pemilihan umum.

Kelompok yang bertikai menandatangani persetujuan di ibukota Etiopia, Addis Ababa, Jumat 9 Mei, setelah digelar pertemuan langsung pertama sejak konflik terjadi pada Desember tahun lalu.

Sejauh ini rincian kesepakatan masih dibicarakan, sehingga para pejabat memperingatkan perdamaian yang sebenarnya kemungkinan baru akan terjadi kemudian.

Presiden Sudan Selatan Salva Kir dan pemimpin pemberontak Riek Machar menyepakati pakta pada Jumat 9 Mei setelah terjadinya konflik selama 5 bulan yang menyebabkan 1.500.000 pengungsi.

Persetujuan kedua ini mulai berlaku kemarin atau Sabtu 10 Mei. Adapun kesepakatan sebelumnya pada Januari lalu, dilanggar beberapa hari kemudian. Kedua belah pihak yang bertikai saling menuduh memulai pertempuran kembali. Sudan Selatan adalah negara terbaru dunia, di samping juga salah satu yang termiskin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya