RS di Korsel Terbakar, 21 Pasien dan Suster Tercekik Gas Beracun

Sejumlah pasien dilaporkan ditemukan dalam kondisi terikat di tempat tidur, dalam kamar dengan jendela yang berjeruji.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 28 Mei 2014, 09:40 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2014, 09:40 WIB
Kebakaran di RS Korsel
Kebakaran di RS Korsel (Reuters)

Liputan6.com, Jangseong - Api membakar sebuah rumah sakit yang menempel ke sebuah rumah perawatan lansia di Jangseong, Korea Selatan, Rabu 28 Mei 2014 dini hari.

Sebanyak 21 pasien dan suster tewas di rumah sakit, yang khusus merawat pasien lansia yang menderita demensia dan palsy. Demikian diungkap pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Jangseong seperti Liputan6.com kutip dari USA Today, Rabu (28/5/2014). Tujuh korban lainnya dilaporkan luka.

"Para korban tewas tercekik gas beracun," kata pejabat tersebut, tanpa menyebut identitasnya dengan alasan memenuhi aturan dinas.

Diketahui ada 35 pasien dan perawat yang sedang bertugas di lantai 2 RS Hyosarang, saat api tiba-tiba berkobar. Api bisa dipadamkan setelah 6 menit, namun gas beracun terlanjut menyebar. Belum diketahui apa penyebab kebakaran tersebut.

Pejabat mengatakan, ada 45 orang termasuk suster yang berada di lantai pertama rumah sakit. Beruntung mereka semua bisa menyelamatkan diri.

Seperti dikabarkan situs media Korsel, Yonhap, beberapa korban tewas -- bagian dari pasien -- ditemukan dalam kondisi terikat di tempat tidur mereka. Jendela di lantai 2 juga berjeruji. Belum ada konfirmasi dari pihak berwenang terkait benar tidaknya informasi tersebut.

Sementara, 2 petinggi rumah sakit yang tak mau disebut namanya membantah kabar tersebut. Menurut mereka tak ada pasien yang diikat di tempat tidur. Tapi mereka mengatakan sedang memeriksa rincian tentang apa yang terjadi.

Kebakaran terjadi di tengah perdebatan tentang standar keselamatan yang seringkali diabaikan sepanjang sejarah Korsel yang dengan cepat bangkit dari kemiskinan dan kerusakan akibat Perang Korea 1950-1953 dan mampu menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di Asia.

Hingga kini, tim pencari masih mencari korban kecelakaan Kapal Sewol yang tenggelam 16 April 2014 dalam perjalanannya dari Incheon menuju Pulau Jeju. Sebanyak 300 orang dari 476 di dalamnya dinyatakan tewas atau hilang -- kebanyakan adalah para siswa.

Korea Selatan juga mengalami dua kecelakaan kereta bawah tanah dalam beberapa pekan terakhir. Kebakaran juga terjadi awal pekan ini di sebuah terminal bus di dekat Seoul, menewaskan delapan orang dan melukai 57 lainnya. (Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya