Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat menutup kedutaannya di Libya dan mengevakuasi diplomatnya ke negara tetangga, Tunisia, di bawah pengawalan militer AS. Evakuasi dilakukan setelah keamanan di ibukota Tripoli menurun akibat meningkatnya pertempuran antarmilisi.
"Karena kekerasan yang sedang berlangsung akibat bentrokan antara milisi Libya di sekitar Kedutaan Besar AS di Tripoli, kita sementara pindahkan semua personel kami dari Libya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf, seperti dikutip Washington Post, Sabtu (26/7/2014).
Penarikan ini menandai kekhawatiran pemerintahan Barack Obama terhadap meningkatnya risiko keamanan diplomatnya, mengingat Amerika pernah menerima 2.012 serangan di timur Kota Benghazi, Libya, saat tumbangnya rezim Muamar Qadafi.
"Mengamankan fasilitas kami dan memastikan keamanan personel kami adalah prioritas departemen dan kami tidak membuat keputusan ini dengan mudah," kata Harf.
Pemerintah AS juga menegaskan, langkah evakuasi terpaksa diambil karena lokasi pertempuran di antara milisi yang berseteru tak jauh dari Kedubes AS.
"Sayangnya, kita harus mengambil langkah ini karena lokasi kedutaan kami sangat dekat dengan pertempuran sengit dan kekerasan yang sedang berlangsung antara faksi-faksi bersenjata Libya," imbuh Harf.
Evakuasi disertai rilis peringatan perjalanan baru Departemen Luar Negeri untuk Libya yang mendesak warga Amerika untuk tidak pergi ke negara itu dan merekomendasikan mereka yang sudah berada di Libya segera pergi.
"Pemerintah Libya belum mampu membangun pasukan militer dan polisi untuk meningkatkan keamanan. Banyak senjata kelas militer tetap berada di tangan individu, termasuk senjata anti pesawat yang dapat digunakan terhadap penerbangan sipil," ujarnya. (Sun)
Ketegangan Meningkat, AS Evakuasi Diplomatnya dari Libya
Penarikan ini menandai kekhawatiran pemerintahan Obama tentang meningkatnya risiko diplomat Amerika di luar negeri.
Diperbarui 26 Jul 2014, 21:21 WIBDiterbitkan 26 Jul 2014, 21:21 WIB
Tentara Libya loyalis Muammar Gaddafi di sela pelatihan senjata di kemah militer luar Tarhouna, 85 km selatan Tripoli. (ANTARA)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 18 April 2025
KPU Siap Gelar PSU di 8 Daerah Sabtu Pekan Ini, Total Ada 8.763 TPS
Aceh Ternyata Pernah Deklarasikan Negara Islam Indonesia
Link Live Streaming Liga Europa Manchester United vs Lyon, Mau Mulai di Vidio
Gus Baha Ungkap Beda Sholat Tahajud Nabi Muhammad dengan Umatnya, Terkait Hak Syafaat di Hari Kiamat
Kepanikan Ibu di Minahasa Temukan Anaknya Tewas di Bawah Pohon Rambutan
Lawatan ke Malaysia, Xi Jinping Tawarkan 3 Pilar Kerja Sama
Para Astronom Temukan Galaksi Spiral, Kembaran Bima Sakti
January 2 Zodiac: Unveiling the Capricorn Personality
Modus Mantan Bupati Lampung Timur Korupsi Proyek Gerbang Rumdis, Negara Rugi Rp3,8 Miliar
Mengenal Thomas Partey, Pemain Muslim Arsenal yang Pulangkan Real Madrid di UCL
Kejati Lampung Tetapkan Mantan Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo sebagai Tersangka Korupsi Proyek Gerbang Rumdis