Liputan6.com, Jakarta - Fenomena gerhana bulan total yang membuat penampakan satelit bumi tersebut semerah darah atau disebut juga 'blood moon', merebut perhatian para pembaca kanal Internasional di situs kesayangan Anda Liputan6.com. Kisah di balik pembunuhan Mayang Prasetyo juga mendapat banyak perhatian.
Berikut Top 5 Internasional yang paling memikat pembaca Liputan6.com sepanjang Rabu 8 Oktober 2014.
1. Malam Ini Bulan Berwarna Semerah Darah atau 'Blood Moon'
Rabu malam 8 Oktober 2014 terjadi gerhana bulan total yang membuat penampakan satelit bumi tersebut semerah darah atau disebut juga 'blood moon'.
Situs Badan Antariksa Amerika Serikat mengungkap fenomena langit tersebut akan diawali fase gerhana sebagian mulai pukul 16.15 WIB, disusul fase total mulai 17.25 sampai 18.24 WIB, dan diakhiri dengan fase gerhana sebagian lagi sampai pukul 19.34 WIB.
"Dari waktu tersebut, jelas hanya Indonesia Timur yang bisa mengamatinya secara penuh," tulis Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin dalam blognya. "Di wilayah Barat Indonesia, ketika Bulan terbit saat maghrib gerhana total sedang berlangsung."
Selengkapnya klik di sini
2. Motif Pembunuhan Mayang Prasetyo Menurut Detektif Australia
Mayang Prasetyo, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi transgender ini meninggal secara tragis. Wanita asal Bandar Lampung itu dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya sendiri, Marcus Peter Volke di apartemen Teneriffe, Queenslan, Australia.
Kepolisian Negeri Kanguru saat ini tengah menyelidiki motif di balik pembunuhan itu. Untuk sementara, detektif kepolisian Australia Tom Armitt menduga aksi kriminal itu dilandasi atas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Saat ini, kami tengah memfokuskan dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pada musibah ini," ujar Tom, seperti dimuat The Guardian, Rabu (8/10/2014).
Selengkapnya klik tautan ini
3. Ini Mayang Prasetyo Saat Bernama Febri Andriansyah
Kasus warga negara Indonesia (WNI) bernama Mayang Prasetyo yang dimutilasi dan dimasak sang suami di Australia sedang diselidiki. Jasad yang sudah tak utuh itu pun sedang dalam proses pemulangan ke Tanah Air.
Dalam pemberitaan banyak media salah satunya News.com.au, tak ada nama 'Mayang Prasetyo' yang terdaftar di KJRI Australia. Bukti-bukti tentang identitas sebenarnya transgender berusia 27 tahun itu, belakangan mulai terungkap satu per satu.
Petugas Imigrasi Denpasar mengatakan, Mayang Prasetyo telah diidentifikasi dengan nama 'Febri Andriansyah'.
Selanjutnya simak di sini
4. Kepiting Jagoan Menang 1:0 Lawan Buaya Lapar
Pria asal South Carolina, Amerika Serikat Phil Lanoue sedang memotret di Huntington Beach State Park di Georgetown County. Dan ia menjadi saksi dari adegan menarik, pertarungan sengit antara seekor kepiting melawan buaya lapar. Hebatnya, yang kecil keluar sebagai pemenang!
Lanoue menyaksikan saat alligator mengendap-endap di balik si kepiting. Siap menyerang mangsanya itu.
Lebih lanjut kisahnya bisa klik di sini
5. Rahasia Kelam 'Kehidupan Ganda' Pembunuh Mayang Prasetyo
Konon cinta Mayang Prasetyo dan pasangannya, Marcus Volke bersemi di sebuah kapal pesiar bertaraf internasional. Di mana sang pria bekerja sebagai koki. Keduanya kemudian menikah dan hidup bersama di sebuah apartemen eksklusif di Brisbane, Australia. Kisah romantis itu mungkin hanya karangan.
Apa pun, kehidupan pasangan itu terlihat baik-baik saja dari luar. Hingga Sabtu malam lalu. Mayang diketahui tewas dibunuh, jasadnya dimutilasi, sebagian bahkan dimasak menggunakan cairan kimia. Pelakunya diduga adalah suaminya sendiri. Volke kemudian bunuh diri.
Simak lanjutannya di sini