Liputan6.com, Rio de Janeiro - Bra hitam berenda itu telah menyelamatkan seorang perempuan di Kota Belem, Brasil dari terjangan peluru panas yang dimuntahkan dari pistol kawanan perampok. Kutang yang dikenakan Ivete Medeiros berhasil menghadang peluru nyasar.
Saat kejadian, Medeiros baru saja keluar dari sebuah toko di pusat keramaian Kota Belem di wilayah Amazon, Brasil, ketika terjadi peristiwa perampokan. Wanita tersebut mengaku dirinya merasakan "sensasi terbakar" di dadanya ketika peluru nyasar itu mengenai kawat yang menyangga behanya.
"Saya mendengar bunyi tembakan dan tiba-tiba merasakan dadaku terasa panas," ujar Ivete Kepada Stasiun televisi Globo, seperti dikutip dari BBC, Minggu (8/2/2015).
Sambil menunjukkan selongsong peluru yang nyaris melukai atau membunuhnya, Ivete mengaku ini merupakan keajaiban dari Tuhan.
"Bukan kawat beha yang menyelamatkan saya, tetapi Tuhan yang telah menyelamatkan saya," imbuh perempuan tersebut.
Dalam rekaman kamera pengawas CCTV milik sebuah toko kelontong, perempuan itu terlihat kaget saat ditolong oleh sejumlah orang beberapa menit setelah tembakan tersebut. Dia kemudian diberikan pertolongan medis, namun kemudian diperbolehkan pulang karena tidak mengalami cedera sedikitpun.
Sang suami mengatakan, semula dirinya khawatir istrinya terbunuh akibat terjangan peluru itu. "Ini pasti campur tangan Ilahi," kata suaminya berulang-ulang seperti dilaporkan Reuters.
Di Brasil, puluhan orang terbunuh atau terluka akibat peluru nyasar dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun bukan sesuatu yang luar biasa, kasus peluru nyasar dianggap sebagai ancaman yang terus berkembang di Brasil, sebuah negara yang memiliki catatan buruk dalam kasus pembunuhan menggunakan senjata api.
Bulan Januari lalu, seorang gadis 4 tahun dan anak laki-laki 9 tahun tewas, serta belasan orang terluka akibat peluru nyasar di Kota Rio de Janeiro, ketika aparat polisi bersenjata terlibat baku-tembak dengan kawanan perampok.
Menurut data statistik terbaru yang dikeluarkan kepolisian setempat, tembakan peluru nyasar telah melukai dan membunuh 111 orang di Rio de Janeiro pada 2013, yang prosentasenya naik jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tidak diketahui angka secara keseluruhan di Brasil, namun kasus serupa dilaporkan juga terjadi di beberapa kota lainnya. (Riz/Ado)