Liputan6.com, London - Salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, mendapat ancaman pembunuhan dari orang yang mengaku sebagai pendukung kelompok teroris ISIS. Dalam pesan yang diposting online itu, pihak yang mengatasnamakan diri sebagai 'militan di seluruh dunia; menyerukan serangan dan pembunuhan terhadap staf situs mikroblogging atas upaya perusahaan memblokir dan melarang pesan-pesan dari grup militan itu.
Meski tidak mungkin mengidentifikasi siapa yang menulis pesan itu, Twitter menanggapinya dengan serius. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan telah menyelidiki ancaman tersebut.
"Perang virtual Anda pada kami akan menyebabkan perang sungguhan terhadap Anda," demikian potongan postingan yang menyerukan pemenggalan kepala Dorsey sebagai balasan penghapusan akun Twitter ISIS, seperti dikutip dari Independent.co.uk, Selasa (3/3/2015).
"Anda memulai perang yang gagal ini. Kami memberitahu Anda dari awal, ini bukan perang yang melibatkan Anda, tapi Anda tidak memahaminya dan terus menutup akun kami di Twitter, tapi kami selalu kembali."
"Tapi ketika para singa (anggota) kami datang dan merenggut nafas Anda, Anda tidak akan pernah kembali hidup," tulis mereka dalam bahasa Arab yang diposting di situs 'JustPasteIt' -- laman yang biasa digunakan para militan untuk memposting berita.
Baca Juga
Dalam ancaman tersebut, dilansir dari BBC, ditampilkan wajah Jack Dorsey sebagai target penembakan. Selain pesan dalam bahasa Arab.
Advertisement
"Tim keamanan kami menyelidiki ancaman ini dengan otoritas penegak hukum," kata salah satu juru bicara Twitter.
Peraturan situs itu menyebutkan, pengguna tidak boleh mempublikasikan ancaman kekerasan spesifik terhadap orang lain. Sehingga postingan tersebut sudah dianggap mengancam.
Alat Rekrutmen
Twitter melakukan penutupan terhadap aktivitas ISIS di jejaring sosial mereka, dalam upaya menghentikan kelompok itu menggunakan Twitter sebagai alat rekrutmen dan promosi. Sekitar 18 ribu akun terkait militan tersebut telah dihapus oleh situs mikroblogging itu. [Baca:Twitter Blokir 18 Ribu Akun Terkait ISIS]
ISIS memiliki ribuan pendukung di Twitter. mereka kerap menyebarkan pesan-pesan teror kelompok itu serta menekan Barat melalui dunia maya.
Selama Piala Dunia Brasil 2014, misalnya, mereka membajak tagar sepakbola populer dan menggunakannya untuk menyebarkan pesan-pesan ISIS. (Tnt/Ein)