Selamatkan Anak, Ibu Hantam Buaya Pakai Papan Cucian

Vankar panik bukan main, ia buru-buru meraih tangan putrinya. Menariknya agar terbebas dari cengkeraman buaya. Tapi usahanya sia-sia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Apr 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 19:00 WIB
Selamatkan Anak, Ibu 'Bertarung' Lawan Buaya Pakai Papan Cucian
Diwalinen Vankar (kiri) dan Kanta (kanan). (Daily Mail)

Liputan6.com, Vadodara - Siang itu, seorang ibu bernama Diwalinen Vankar menuju tepi sungai Vishwamitri untuk mencuci pakaian bersama anaknya, Kanta. Tak disangka, rupanya seekor buaya besar telah mengintai mereka.

Ketika tengah memeras cucian, tiba-tiba saja reptil sepanjang 4 meter itu muncul dari dalam sungai. Menggigit dan menyeret kaki kanan Kanta ke dalam sungai yang airnya keruh.

Vankar pun panik bukan main, ia buru-buru meraih tangan putrinya. Mencoba menariknya agar terbebas dari cengkeraman si buaya. Tapi usahanya sia-sia.

Kaki remaja berusia 19 tahun itu dicengkeram kuat-kuat dalam rahang si reptil liar.

"Aku menggunakan semua kekuatanku untuk menarik putriku, tapi buaya itu begitu kuat, bahkan aku tak bisa menggesernya satu inci pun," ucap wanita 58 tahun itu.

"Aku merasa buaya itu akan menenggelamkan putriku ke sungai, karena ia menyeretnya ke arah air," tambah Vanka.

Vanka pun berpikir keras, dan bergegas menyerang si buaya sepanjang 15 kaki dengan papan cucinya. Alih-alih tak berhasil hanya menggunakan tangan kosong.

"Selama beberapa menit aku mencoba menarik putriku dengan tanganku, kemudian aku berhasil meraih papan cuci dan memukulkan ke kepala si buaya," jelas Vanka.

"Kaki putriku terjebak di antara gigi reptil itu, dia menangis kesakitan. Tangan putriku menggaruk tepi sungai untuk mendapatkan pegangan. Ia bertahan sekuat tenaga, tetapi buaya itu tetap menyeretnya. Butuh waktu 10 menit hingga si reptil membebaskan kaki putriku dari rahangnya."

Setelah mendengar keributan dari perlawanan Vanka dengan buaya, penduduk desa bergegas membantu dan membawa Kanta ke rumah sakit. Di mana dokter mengobati luka pada luka kakinya. Beruntung, ia langsung diperbolehkan pulang.

"Aku terpaksa mencuci pakaian di sungai karena kekurangan pasokana air dan listrik di desa, tetapi bersumpah tidak akan kembali ke tempat itu lagi," ucap Vanka kapok.

Seorang petugas satwa liar mengatakan sungai itu adalah rumah bagi buaya ganas, dan para penduduk desa juga telah diperingatkan untuk menghindari tempat itu kala beraktivitas.

"Ajaib dia bisa selamat. Padahal buaya ini sangat besar dan ganas. Kami telah memperingatkan mereka untuk tidak mendekati sungai," kata Ashok Pandya, petugas satwa liar Vadodara kepada Times of India.

Tahun lalu, enam orang dilaporkan tewas akibat serangan buaya di Vadodara. Menurut informasi dari pihak berwenang setempat, Sungai Vishwamitri adalah rumah sekitar 200 buaya. (Tnt/Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya