Pasca-Eksekusi Duo Bali Nine, Hubungan RI-Australia Semakin Kuat

"Hubungan dengan Indonesia kuat dan akan semakin menguat," ucap PM Australia Tony Abbott,

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 10 Jun 2015, 21:44 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 21:44 WIB
PM Australia Menanti 'Pembicaraan Terakhir' dengan Jokowi
PM Tony Abbott mengaku berharap sekali bisa kembali berbicara dengan Presiden Jokowi untuk menyelamatkan 2 warganya dari hukuman mati.

Liputan6.com, Canberra - Eksekusi dua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran membuat relasi RI dan negara ini masuk dalam fase berat. Sebagai bentuk protes Negeri Kanguru sampai menarik Duta Besarnya, Paul Grigson kembali ke Canberra.

Meski secara nyata ada protes, Perdana Menteri Australia Tony Abbott punya pandangan lain terkait hubungan negaranya dengan Indonesia. Menurut dia, relasi Indonesia pasca-eksekusi malah semakin kuat.

"Hubungan dengan Indonesia kuat dan akan semakin menguat," ucap Abbott, seperti dikutip dari 9news, Rabu (10/6/2015).

"Kami memang berpikir kalau eksekusi (Bali Nine) tidak diperlukan dan kontraproduktif. Tapi saya jelaskan kami tidak akan biarkan adanya kerusakan hubungan yang permanen," sambung dia.

Abbott mengatakan, hal ini didasari oleh sangat pentingnya hubungan antara RI dan Australia. Bahkan negaranya sudah menganggap Indonesia sebagai sahabat dari Australia.

Pada hari ini pun, Pihak Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) atau Kementerian Luar Negeri Australia membuat keputusan penting demi memperbaiki hubungan bilateral kedua negara. Dubes Grigson diizinkan kembali bertugas di Jakarta.

Sebelumnya, pasca-duo Bali Nine dieksekusi, Grigson terpaksa ditarik. Dia menjalakan tugas sebagai Dubes RI untuk Australia di negaranya selama lebih dari sebulan.

Dubes Grigson ditunjuk menduduki posisi penting itu menggantikan Dubes sebelumnya Greg Moriarty, yang kini menduduki posisi baru sebagai Koordinator Pemberantasan Terorisme di Australia. Ia merupakan diplomat karier di DFAT Australia.

Sebelumnya, Dubes Grigson juga pernah bertugas sebagai Dubes di Thailand tahun 2008-2010, di Yangon, Myanmar tahun 2003-2004, serta ketua juru runding Peace Monitoring Group di Bougainville, Papua Nugini tahun 2000. Ia merupakan pejabat karier yang pernah menjadi kepala staf di DFAT serta kepala staf untuk Kementerian Luar Negeri di Negeri Kanguru.

Dilansir dari Sydney Morning Herald, Dubes Grigson dilaporkan kembali ke Jakarta pada Senin 8 Juni. Dan sejak itu sudah aktif kembali di media sosial Twitter dengan akun @DubesAustralia.

Dalam cuitannya, @DubesAustralia memberi ucapan selamat kepada Reynold Poernomo, salah seorang peserta Masterchef Australia tahun ini, yang merupakan pria kelahiran Surabaya dan juga adik dari salah seorang juri Masterchef Indonesia, Arnold Poernomo. (Ger/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya