Jual Tisu, Bocah Ini Dipukuli Manajer Restoran

Bocah pengungsi Suriah ini dipukuli seorang manajer karena berjualan tisu di depan restoran. Kasihan

oleh Dinda Sulistyowati Pranoto diperbarui 30 Jul 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2015, 11:00 WIB
Jual Tisu, Bocah Ini Dipukuli Manager Restoran
Bocah pengungsi Syria ini dipukuli seorang manager karena berjualan tisu di depan restoran. Kasihan

Liputan6.com, Turki
Belum lama ini, media sosial dihebohkan oleh beberapa foto yang memperlihatkan orang dewasa tengah memukul seorang bocah.

Dilansir dari dailymail.co.uk, Rabu (29/7/2015) insiden pemukulan terhadap anak-anak tersebut terjadi di sebuah restoran di wilayah Basmane Square di Kota Izmir, Turki, pada Januari lalu.

Tampak seorang bocah yang diketahui bernama Ahmed Hamdo Abeyd sedang dipukuli oleh manajer restoran tersebut. Karena pemukulan ini, publik marah dan menyayangkan apa yang dilakukan oleh manajer itu.

Kabarnya, anak laki-laki pengungsi Suriah itu sedang menjual tisu di depan restoran. Manajer restoran tampak marah saat melihat anak itu mendekati pelanggan. Ia menghampiri dan berusaha menarik anak itu menjauh. Ketika sang anak menolak, manajer itu menamparnya.

Ahmed Hamdo Abeyd dipukuli oleh manager restoran cepat saji

Pejalan kaki yang yang lewat mencoba menghentikan sang manajer, namun hal itu justru membuat sang manajer semakin emosi dan terus memukuli anak tersebut hingga tersungkur jatuh.

Anak yang tubuhnya lebam dan hidungnya berdarah itu bahkan harus merangkak di bawah meja agar bisa melarikan diri dari pukulan manajer restoran.

Kekerasan terhadap anak tersebut membuat Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, merasa simpati. Ia langsung mendesak para pemimpin di wilayah tersebut untuk mencari tahu di mana bocah itu berada sehingga dia bisa memberikan bantuan pada anak yang menjual tisu demi bertahan hidup tersebut.

Menurut Badan Pengungsi PBB, Turki menampung lebih dari 1,7 juta pengungsi Suriah yang meninggalkan kampung halaman karena perang. (Dsu/hdy)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya