Obama Berdebat Soal Kacang Polong dalam Resep Guacamole

Guacamole yang merupakan saus khas Meksiko terbuat dari alpukat dan berbagai bumbu ini menarik perhatian presiden Amerika Serikat.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 05 Agu 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2015, 13:00 WIB
Presiden Ini Berdebat Urusan Kacang Polong Dalam Resep Guacamole
Sebagai manusia biasa, seorang presiden bahkan berdebat soal penambahan kacang polong dalam resep saus guacamole ini.

Liputan6.com, Washington, DC Di awal bulan Juni lalu, terjadi perbincangan cukup seru di kalangan pecinta saus guacamole. Saus ini merupakan bagian dari sajian khas Meksiko yang terbuat dari olahan buah alpukat dicampur berbagai bumbu, seperti bawang dan sebagainya.

Perbincangan ini semakin hangat ketika harian New York Times (NYT) merilis opini salah satu kontributornya untuk menambahkan kacang polong ke dalam adonan saus itu. Dalam tulisannya, penulis itu menyebutkan, “Kacang polong menambah rasa manis dan tekstur dalam celupan ini, sehingga lebih keripiknya bisa terasa lebih legit.” Sebagai informasi, saus guacamole biasanya menjadi saus celupan keripik taco.

Perdebatan mengenai resep guacamole

Namun, Barrack Obama sang presiden Amerika Serikat, tidak setuju dengan usulan itu. Melalui Twitter, ia mengatakan, “Dengan rasa hormat kepada NYT, tapi aku tidak setuju dengan penambahan kacang polong ke guacamole. Bawang merah, bawang putih, lada. Klasik.”

Harian itu kemudian menanggapi ‘pertikaian’ resep itu dengan mengunggah tautan ke suatu artikel, dengan catatan “Beberapa pemberani telah melakukan hal yang tidak terpikirkan sebelumnya: Mereka berani mencobanya (menambahkan kacang polong).”

Perdebatan mengenai resep guacamole

Penulis kuliner The Indianapolis Star yang melontarkan usulan kacang polong tersebut berinisiatif untuk membuat sendiri guacamole yang ditambahi kacang polong agar perdebatan bisa segera berakhir. Ia menyimpulkan, “Rasanya tetap rasa guacamole. Hanya saja tidak terlalu dalam, wahai internet. Kurang dalam.” Perdebatan pun selesai. Presiden bisa kembali berkonsetrasi mengatur negara. (Alx/hdy)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya