Demonstran Bersih Bermalam di Dataran Merdeka Kuala Lumpur

Tepat sebelum tengah malam, bagian dari kerumunan terlihat memasang tenda untuk tempat bermalam di jalan-jalan.

oleh Rinaldo diperbarui 30 Agu 2015, 02:11 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2015, 02:11 WIB
'Lautan Kuning' Pendemo Malaysia Tuntut PM Najib Mundur
Para pendemo itu berjalan di ibukota Malaysia dari kelompok Bersih yang menuntut PM Nazin Razak mundur. (Reuters)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Puluhan ribu pengunjuk rasa yang sebelumnya memenuhi jalanan di Kuala Lumpur, Malaysia menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur terkait skandal keuangan, pada Sabtu malam 29 Agustus 2015 mulai berkurang dan diperkirakan menyisakan 20 ribu demonstran.

Sejumlah demonstran yang menamakan diri Bersih itu terlihat meninggalkan kawasan unjuk rasa petang tadi. Namun, seperti dilaporkan The Malaysian Insider, Minggu (30/8/2015), demonstran lain terlihat berdatangan untuk mengambil tempat mereka.

Tepat sebelum tengah malam, bagian dari kerumunan terlihat memasang tenda untuk tempat bermalam di jalan-jalan, sejalan dengan panggilan Bersih 2.0 untuk reli maraton selama 34 jam untuk menuntut reformasi, bersih dan bebas korupsi pemerintah.

Tim keamanan Bersih 2.0 ini telah mendirikan barikade di sekitar Dataran Merdeka dan mendesak pengunjuk rasa untuk tidak mencoba melanggar batas yang ditentukan setelah Balaikota Kuala Lumpur membantah adanya izin untuk demonstran menggunakan alun-alun.

Sejauh ini polisi belum mengambil tindakan apa pun terhadap demonstran berbaju kuning itu.

Aksi Sampai Minggu Malam

Ribuan pengunjuk rasa memenuhi ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, sepanjang Sabtu kemarin. Mereka berdemo besar-besaran, menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur terkait skandal keuangan yang menimpanya.

Demonstran yang menamakan diri Bersih, menyerukan warga untuk turun ke jalan di Kuala Lumpur, Kinabalu, dan Kuching. Petugas keamanan pun berjaga ketat di seantero kota. Perhatian mulai tertuju pada apakah ada kemungkinan tentara intervensi dalam aksi demo untuk PM Najib Razak.

Jika pendemo membludak, disebutkan tak menutup kemungkinan pemerintah akan menyatakan status darurat.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (29/8/2015), keamanan diperketat saat massa long march, yang diperkirakan akan terus beraksi sampai Minggu 30 Agustus malam.

Demonstrasi besar-besaran Sabtu ini bertepatan dengan gladi resik perayaan Hari Merdeka Malaysia yang ke-58. Demo ini bukan yang pertama dilakukan kelompok Bersih. Pada 2002, polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

Sebelumnya, Jumat 28 Agustus 2015 lalu, situs Bersih diblokir karena dianggap membangkang oleh pemerintah. Mengutip pemberitaan BBC pada hari itu, website Bersih.org -- penggagas demo anti-pemerintah -- memang sudah tidak bisa diakses di Malaysia.

Sebelumnya pada Kamis 27 Agustus 2015, pihak berwenang memperingatkan bahwa situs yang mempromosikan dan menyebarkan informasi terkait demonstrasi akan diblokir. Dan peringatan itu ternyata bukan 'isapan jempol'. (Ado/Vra)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya