Lagu Kesayangan untuk Sang Istri yang Tengah Sekarat

Rekaman mengharukan saat sang suami menyanyikan lagu kesayangan saat istrinya sekarat. Video ini telah ditonton lebih dari 6 juta orang.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 23 Sep 2015, 21:06 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2015, 21:06 WIB
Lagu Kesayangan untuk Sang Istri yang Tengah Sekarat
Lagu Kesayangan untuk Sang Istri yang Tengah Sekarat (Washington Post)

Liputan6.com, Florida - Menjadi tua bersama bagi pasangan adalah hal yang diimpi-impikan oleh suami dan istri. Apalagi, hingga mau memisahkan. Hal inilah yang terjadi oleh pasangan Howard Serena dan Laura.

Mereka adalah contoh kesetiaan bagi setiap insan. Cinta mereka pun direkatkan oleh sebuah lagu yang terkenal di masa Perang Dunia II, berjudul You'll Never Know. 

Saat Howard harus berperang dalam Perang Dunia II, istrinya Laura sering bernyanyi lagu itu untuk mengatasi kesendiriannya. 

Semua orang mengatakan bahwa Laura memiliki suara seperti penyanyi di balada itu. "You’ll never know just how much I miss you," alun lirik itu. "You’ll never know just how much I care."

Sembilan anak dan 73 tahun menikah, Laura, berusia 93 tahun dalam keadaan di terminal akhir hidupnya. Howard, 92 tahun, sang suami, menyanyikan lagu kesayangannya kepada Laura.

Sebuah video diposting oleh sang cucu, Erin Solari ke media sosial memperlihatkan Howard yang berdiri di samping tempat tidur rumah sakit. Rekaman ini begitu menyentuh dan lebih dari 6 juta telah ditonton semenjak diunggah akhir pekan lalu.

Howard mengelus pipi sang istri yang tengah sekarat mengatakan betapa ia mencintainya sebelum akhirnya ia bernyanyi.

"Kau pergi dan hatiku pergi bersamamu," kata Howard sambil mengelus wajah sang istri, seperti disarikan dari The Washington Post, Rabu (23/9/2015)

Meskipun Horward sulit mendengar dan Laura hampir kehilangan penglihatannya, mata mereka bertatapan saat mereka bertukar kata-kata penuh kasih.

Adegan romantis seperti ini yang biasa di keluarga besar mereka, kata Erin Solari kepada The Washington Post. "Musik, cinta, dan tawa biasa di keluarga kami," katanya. Ia menambahkan bahwa ibunya, sang 'DJ keluarga' memiliki rekaman lagu tersebut karena telah menjadi lagu 'kebangsaan' kakek neneknya.

Pada perayaan ulang tahun ke-50 mereka, Howard dan Laura bernyanyi bersama setelah memperbaharui sumpah pernikahan mereka.

Nyanyian Howard kali ini adalah permintaan Laura terakhir menjelang detik-detik akhir hidupnya

"Aku adalah kekasih terbaikmu," kata Howard kepada istrinya sambil tersenyum.

"Aku tidak tahu berapa banyak kekasih yang pernah kau miliki, tapi aku adalah yang terbaik."

"Oh, aku tahu itu!" Laura menjawab dengan suara serak.

Menurut Erin, respons terhadap video begitu besar. "Kebanyakan orang kaget atau kagum," katanya. "Mereka bertanya-tanya, 'Mengapa seseorang berbagi waktu intimnya seperti itu?"

Tapi keluarganya tidak pernah menganggap itu pribadi.

Keluarga Solari juga menganggap ucapan selamat dari orang asing akan membuat keluarganya semakin kuat menghadapi kematian Laura. Sementara itu, Howard sendiri mengalami demensia di tahap akhir dan kondisinya begitu rapuh.

Kakeknya, yang tidak bisa berdiri sendiri, dibantu salah satu fisioterapis keluarga selama video berlangsung. Setelah lagu berakhir, pasangan itu berciuman.

"Kau milikku," isak Howard sambil duduk kembali ke kursi rodanya. "Kamu milikku."

(Rie/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya