Kemlu: Cairan Pemadam Api dari Jepang Ramah Lingkungan

Penyerahan bantuan dari Jepang untuk memadamkan api di Sumatera Selatan itu menimbulkan kekhawatiran.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 16 Okt 2015, 15:29 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 15:29 WIB
20150920-Salat Minta Hujan-Palembang
Pengendara motor menerobos jalan berkabut asap di jalan dekat pelabuhan Tanjung Siapi Api, Palembang, Sabtu (19/9/2015). Kabut asap akibat kebakaran hutan ini sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan. (Reuters/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang memberikan bantuan 100 botol cairan ajaib untuk memadamkan kabut asap di Sumatera Selatan. Cairan pemadam api itu bernama miracle foam a+.

Meski demikian, penyerahan bantuan cairan dari Jepang itu menimbulkan kekhawatiran. Hal ini terkait apakah cairan itu baik untuk lingkungan atau tidak.

Kecemasan tersebut direspons oleh Kementerian Luar Negeri. Menurut juru bicara  Arrmanatha Nasir, miracle foam A+ tak akan merusak lingkungan.

"Ini ramah lingkungan," kata pria yang kerap disapa Tata itu di kantor Kemlu, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Tata menuturkan, 100 botol cairan yang diberikan Jepang sangat efektif. Bukan cuma dapat mematikan api dengan cepat tetapi daya jangkau kerja cairan ini juga cukup luas.

"Ini kan untuk mematikan api mematikan hot spot-nya dan kita menerima 100 botol. 1 Botol bisa untuk seribu sekian meter," pungkas Tata.

Cairan tersebut diberikan secara simbolis oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanazaki kepada Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.

Tanazaki mengatakan, Jepang sangat senang bisa membantu Indonesia dalam menangani masalah kabut asap. Indonesia-Jepang merupakan dua negara sahabat yang sangat dekat dan pemberian bantuan tersebut diharapkan memperat hubungan bilateral kedua negara.

"Saya baru saja menyampaikan pesan dari pemerintah kami bahwa Jepang siap membantu menangani masalah asap," kata Tanizaki di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

"Kami memberi bahan khusus untuk memadamkan api. Kami memberi 100 botol cairan," sambung dia. Rencananya, 'zat ajaib' tersebut tiba di Palembang pada 17 Oktober 2015. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya