Liputan6.com, New York - Menjelang akhir tahun, warga kota New York memang biasa membelikan satu atau dua mainan untuk diberikan sebagai hadiah. Namun lain ceritanya dengan wanita pengusaha ini.
Ia malah memborong seluruh mainan di sebuah toko, lalu mendermakannya untuk anak-anak tunawisma di tempat-tempat penampungan.
Baca Juga
Dikutip dari NY1 -- afiliasi Time Warner Corporation -- pada Sabtu (21/11/2015), Carol Suchman memang biasa mendermakan sejumlah mainan kepada anak-anak paling tersisihkan di kota itu.
Advertisement
Ide itu bermula ketika ia berjalan melewati sebuah toko mainan di kawasan West Village, yang memasang tanda di jendela bahwa ruang itu disewakan. Lalu muncullah gagasan dalam benaknya untuk berlaku mulia.
"Ketika aku melihat toko ini, aku tersadar bisa melakukan sesuatu yang lebih dari biasa,” kata Suchman.
Suchman pun menghubungi pemilik toko Hudson Party Store dan menawarkan diri untuk membeli semua yang dijual di toko tersebut. "Kami berbincang dan tawar menawar dan aku kemudian membeli seluruh tokonya," ungkapnya.
Ribuan mainan, boneka, dan alat-alat kelengkapan sekolah pun ia borong habis.
Wanita itu kemudian membungkus semuanya dan mendermakannya ke Dinas Layanan Tunawisma (Department of Homeless Services , DHS) di kota New York, tepat sebelum Natal. Ia pun menjadi seperti Santa Claus yang terkenal kerap berbagi hadiah.
"Aku sudah melakukan hal ini selama beberapa tahun dan kami memiliki sejumlah pendukung yang murah hati -- orang-orang melakukan pengumpulan mainan dan banyak memberi -- tapi aku harus mengatakan bahwa inilah pertama kalinya ada orang yang membeli seluruh isi toko dan mendermakannya kepada anak-anak di tempat penampungan," kata Direktur kegiatan khusus DHS, Antonio Rodriquez.
Carol Suchman mengatakan bahwa ia biasanya mendermakan ratusan mainan setiap tahun sebagai hadiah ulang untuk para yatim piatu di Brooklyn.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari LinkedIn, wanita dari West Village itu memang punya modal untuk melakukannya, karena ia dan suaminya pernah memiliki suatu perusahaan teknologi yang terbilang sukses.
"Anak-anak selalu menjadi fokusku. Jadi begitulah, banyak anak di panti asuhan mendapatkan benda-benda bekas pakai dan aku menyadari bahwa banyak di antara mereka tidak pernah mendapatkan hadiah ulang tahun yang sebenarnya mereka diinginkan."
"Syukurlah, dengan belanja borongan itu, ribuan anak tuna wisma di kota itu akan memiliki setidaknya satu hadiah yang bisa dibukanya sendiri. Aku tahu, semua orang senang ada hadiah di masa-masa ini," pungkas Suchman.
(Alx/Tnt)