'Si Kaki Salju' yang Tahan dari Pemanasan Global

Hewan sejenis kelinci dan rusa kutub Alaska justru diuntungkan dengan udara yang memanas. Namun para ahli memperingati bahayanya.

oleh Indy Keningar diperbarui 04 Des 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2015, 18:00 WIB
Hewan Menggemaskan yang Tahan Pemanasan Global
Hewan sejenis kelinci dan rusa kutub Alaska justru diuntungkan dengan udara yang memanas.

Liputan6.com, Alaska - Pemanasan global sungguh hebat efeknya. Selain mampu menenggelamkan habis satu pulau, juga menjadi ancaman kepunahan beruang kutub.

Namun, tulisan yang diterbitkan di jurnal Global Change Biology mengungkapkan makhluk ini justru diuntungkan dengan adanya pemanasan global. Ahli ekologi kehidupan kutub Ken Tape dan para wakil penulis mengutarakan fakta bahwa terwelu--kelinci besar-- jenis snowshoe dan rusa kutub di Alaska menjadi hewan yang tak terancam kelangsungan hidupnya oleh pemanasan global.

Terwelu snowshoe. (foto: Wikipedia)

"Udara yang memanas dan habitat semak-semak yang meluas menjadi alasan paling masuk akal bagi pertumbuhan terwelu jenis snowshoe di kutub Alaska," tulisnya. "Pertumbuhan terwelu snowshoe dan herbivora pemakan semak-semak di kutub sebagai respon perkembangan habitat semak-semak kontras dengan bagian lain, seperti berkurangnya mamalia laut seiring dengan berkurangnya es di lautan.

Temperatur yang meningkat membuat musim semi lebih awal di Alaska Utara.  Juga pada musim tumbuh lebih panjang, yang berarti semak-semak lebih besar.

Dengan itu, terwelu bisa punya tempat persembunyian lebih besar dan makanan yang cukup. Akibatnya, makhluk kecil ini sering terlihat di beberapa area Alaska dimana mereka sebelumnya tak pernah terlihat.

Hewan herbivora lainnya seperti rusa Amerika juga diuntungkan.

Rusa kutub. (foto: wydl.com)

"Pada tahun 1800-an, tak ada terwelu snowshoe atau rusa di daerah tundra Alaska," ungkap Tape pada Huffington Post, dikutip Jumat (4/12/2015).

Catatan menunjukkan bahwa rusa Amerika muncul tahun 30-an, diikuti dengan terwelu snowshoe tahun 1977.

"Keduanya mengikuti habitat semak-semak menuju Utara," ungkap Tape lagi.

"Kami menunjukkan bahwa pemanasan meningkatkan tinggi semak-semak. Sehingga dengan semak-semak lebih tinggi, terwelu maupun rusa lebih mudah menjadikannya daerah tinggal."

Selain terwelu snowshoe dan rusa Amerika, spesies lain yang bersuka cita atas pemanasan global antara lain adalah kutu rusa, semut merah, dan beberapa 'hama pertanian' lainnya.

Namun, Tape mewanti-wanti agar tak menganggap riset ini sesuatu yang sepenuhnya membanggakan. Walau terwelu snowshoe hewan yang lucu, dan rusa Amerika bermanfaat sebagai bahan pangan, pertumbuhan tanaman bisa mendorong punahnya spesies tundra endemik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya