Gemas dengan Politisi Korup, Warga Calonkan Kucing jadi Walikota

Walikota sebelumnya undur diri setelah skandal korupsi menimpanya.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 16 Des 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2015, 21:00 WIB
Gemas dengan Politisi Korup, Warga Calonkan Kucing jadi Walikota
Gemas dengan Politisi Korup, Warga Calonkan Kucing jadi Walikota (Guardian)

Liputan6.com, Barnaul - Warga kota Barnaul, Siberia gemas dengan perilaku korup dan nepotisme. Akhirnya mereka lebih memilih kucing sebagai walikota masa depan.

Kucing bernama Barsik dicalonkan oleh para warga kota sebagai walikota mereka. Menurut polling di media sosial, para warga mayoritas memilih kucing cokelat jenis Scotish itu.

Kucing berusia 18 bulan itu mendapatkan suara nyaris 91 persen atau sekitar 5.400 pemilih. Polling dilakukan awal bulan ini oleh sebuah media sosial Rusia Altai Online. Bersik si kucing telah menjadi omongan di forum-forum dunia maya di kota dengan 700 ribu populasi yang berlokasi 3.600 kilometer dari timur Moskow.

"Orang-orang sudah tak tahu siapa yang harus dipercaya," kata Yevgeny Kuznetsov, seorang pensiunan seperti dilansir oleh The Guardian, Rabu (16/12/2015).

"Popularitas Barsik menandakan bahwa kami sudah tak lagi percaya pada otoritas," lanjutnya.

Barnaul adalah kota yang dekat dengan pegunungan Altai. Dalam lima tahun terakhir telah terjadi korupsi besar-besaran di pemerintahan lokalnya.

Sebuah komisi dibentuk oleh dewan kota dan gubernur Alexander Karlin akan menunjuk walikota baru setelah walikota sebelumnya, Igor Savintev mundur pada Agustus lalu setelah skandal korupsi menimpa dirinya.

Savintev yang memimpin kota itu dari tahun 2010, dituduh telah menjual beberapa tanah milik negara kepada perusahaan milik keluarga kaya. Kota itu mengalami kerugian sebesar 11 juta rubel atau sekitar US$157 ribu, atau Rp 2,2 miliar.

Sementar itu, anaknya, Maxim menunggu persidangan atas penipuan di Thailand.

"Warga sudah tak yakin lagi dengan kompetensi dan profesionalisme, dan mereka punya hak untuk bersikap seperti itu," kata seorang pengguna bernama samaran 'Altai Farmer', yang takut jika menggunakan nama asli, kehidupannya akan terancam.

'Altai Farmer' telah mengumpulkan dana swadaya untuk memasang iklan di baliho besar tengah kota dengan slogan, 'Hanya tikus yang tak pilih Barsik!'

Ia mengatakan idenya itu disambut baik dan sejauh ini uang terkumpul mencapai US$ 20 atau sekitar Rp 280 ribu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya