Star Wars Dirilis, Teleskop Hubble Tangkap 'Lightsaber'

Pembentukan bintang baru memunculkan wujud 'lightsaber' di langit, bersamaan dengan dirilisnya film Star Wars terbaru.

oleh Indy Keningar diperbarui 20 Des 2015, 19:10 WIB
Diterbitkan 20 Des 2015, 19:10 WIB
Munculnya 'Lightsaber' dalam Pembentukan Bintang Baru
Pembentukan bintang baru memunculkan wujud 'lightsaber' di langit, dan ada bersamaan dengan dirilisnya film Star Wars terbaru.

Liputan6.com, Paris - Kendati telah renta dan berumur, Hubble Space Telescope masih memberi kejutan. Teleskop yang berusia 25 tahun itu itu menunjukkan sebuah kelahiran bintang baru.

Teleskop itu berhasil menangkap garis lurus terang mirip lightsaber milik Darth Maul. Namun sesungguhnya, itu adalah pembentukan bintang baru yang menyemburkan plasma menerjang kabut gas dan debu nebula, di sekeliling tempatnya 'lahir'.

Terletak sejauh 1.350 tahun cahaya, bintang ini membentuk sebagian dari HH 24, obyek Herbig-Haro yang terletak jauh di dalam bintang yang aktif membentuk daerah yang disebut Orion B molecular cloud complex, sebuah gugusan kabut molekul bintang. Terletak di pusat HH 24 adalah bintang muda, dan di balik kabut yang kabur, adalah material panas membentuk cakram yang berputar mengelilinginya.

Dilaporkan News.discovery.com, Minggu (20/12/2015), material ini, yang berasal dari awan yang membentuk bintang, memiliki potensi untuk membentuk sistem planet. Namun sebelum hal itu terjadi, bintang mengonsumsi material dari cakram, dan memuntahkan kembali dalam garis lurus, dan membentuk garis jejak 'jet' berisi plasma panas dan membentuk mirip lightsaber.

gugusan HH 24. (foto: news.discovery.com)

Bentuk protostar (calon bintang)dikaitkan dengan filim "Star Wars" ini tak luput dari pengawasan European Space Agency, ditambah lagi ditemukannya tepat di hari yang sama Star Wars: The Force Awakens dirilis.

 

"'The Force' yang kuat menghasilkan sebuah efek garis lurus seperti asap dari jet. Mendemonstrasikan kekuatan sesungguhnya dari 'Dark Side' dengan serangan yang lebih kuat dibanding dengan stasiun 'Death Star' yang telah dipersenjatai . Selagi satu sama lain melaju dengan kecepatan tinggi, sengatan supersonik berkembang bersamaan dengan jet dan memanaskan gas yang mengelilinginya hingga ribuan derajat," tulis pernyataan dari Europian Space Agency (ESA). Pernyataan tersebut dikait-kaitkan dengan dirilisnya film terbaru yang fenomenal Star Wars: Force Awaken. 

Yang disebut "Force" dalam kasus ini adalah kejadian astrofisika ekstrem, energi di balik pancaran yang menciptakan medan magnet protostar yang kuat. 'Force' menembak ke medium di luar gugusan bintang, dan menciptakan sengatan. Gelombang listrik yang dihasilkan menjalankan gumpalan terang samar-samar di jet, karakteristik kunci dari apa yang disebut astronom sebagai objek 'Herbig-Haro'.

Hubble menggambarkan area ditemukannya jet dalam sinar inframerah, membuat kita bisa melihat emisi bintang dan pancaran yang  tersembunyi dari penglihatan.

Bintang-bintang lainnya, termasuk jet yang berbentuk seperti lightsaber juga terikat dalam nebula, membuat HH 24 menjadi "konsentrasi paling padat dari HH jets di daerah yang kecil," menurut ESA.

Saksikan video mengenai penemuan jet 'lightsaber'!

Teleskop yang Menua...

Teleskop ini merupakan mimpi seorang ahli perbintangan, Lyman Spitzer Jr, pada tahun 1946. Ia mengandaikan adanya suatu teleskop raksasa di luar angkasa sehingga dapat meneropong ke sasaran-sasaran yang sangat jauh tanpa terganggu oleh atmosfer bumi. Apalagi dengan kemampuan menangkap sinar ultra ungu maupun infra merah.

Diperlukan waktu selama lebih dari 30 tahun supaya pembuatan teleskop itu mendapatkan persetujuan legislatif di Amerika Serikat. Teleskop itu kemudian diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik Discovery pada 25 April 1990. Namun masih ada cacat pada cerminnya sehingga hasilnya tidak dapat melihat secara fokus.

Kendati demikian, teleksop Hubble yang kini berusia 25 tahun masih memberikan kejutan-kejutan kepada manusia. Teleskop Hubble mengalami gonjang-ganjing pada awalnya, baik dari segi teknis karena cermin yang cacat, maupun dari pendanaan yang nyaris membuat bangkrut NASA. Pada 2014, teleskop ini dianggap barang yang nyaris tak berguna. Namun, tak sedikit astronom masih mengintip teleksop itu. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya