Liputan6.com, Mogadishu - Kelompok afiliasi Al Qaeda dari Somalia, Al-Shabab baru saja merilis video yang isinya adalah ajakan bergabung di organisasi tersebut. Di rekaman itu, mereka menggunakan Donald Trump sebagai calon kandidat presiden AS dari Partai Republik sebagai 'bintang tamu'.
Al-Shabab mengutip video Trump saat ia berpidato melontarkan larangan muslim untuk masuk ke AS. Dalam video rekrutan itu kelompok teroris menyebut miliuner properti mengeksploitasi kebencian rasial dalam sejarah diskriminasi muslim di AS.
Rekaman tersebut berdurasi 52 menit, mengompilasi arsip pidato pemimpin Al-Shabab, Anwar al-Awlaki, mengatakan kepada kaum muslim di AS untuk memilih antara meninggalkan negeri Paman Sam menuju negara Islam atau berjuang di dalam negeri AS. al-Awlaki adalah warga AS yang membelot ke Somalia dan tewas ditembak drone pada 2011.
Advertisement
Baca Juga
Dalam rekaman itu, ia mengatakan Muslim Barat akan menghadapi 'awan hitam di cakrawala'.
"Kemarin, Amerika adalah tanah perbudakan, pemaksaan, pembantaian dan Ku Klux Klan, dan besok, Amerika akan menjadi tanah diskriminasi agama dan kamp konsentrasi," kata al-Awlaki, sepeti dilansir dari The Telegraph.
Pihak media propaganda itu menggabungkan arsip pidato al-Awlaki beberapa tahun lalu dengan video Trump sesaat penembakan massal San Bernandino menewaskan 14 orang pada awal Desember 2015.
Rekaman itu didistribusikan lewat Twitter pada Jumat 1 Januari 2016 oleh al-Kataib Media Foundation, sebuah organisasi militan, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu 2 Januari 2016.
Tak hanya mengompilasi pidato al-Awlaki dan Donald Trump, Al-Shabab juga menggabungkan gambar penembakan remaja oleh polisi AS dan angka statistik pendeportasian Muslim dari AS.
Kelompok teroris ini juga sudah menyasar negara tetangga. Pada April 2015, Al-Shabab menewaskan 150 orang di kampus Universitas Garissa di Kenya.