Liputan6.com, Dorset - Di masa lalu, istilah ‘menjual angin’ dimaksudkan untuk guyonan semata. Tapi, dengan polusi di beberapa bagian dunia, penjualan udara segar mendapatkan momentum.
Dikutip dari The Independent pada Selasa (9/2/2016), seorang pria Inggris bernama Leo De Watts telah meraup keuntungan hingga ribuan pound sterling dalam beberapa minggu terakhir ini hanya dengan menjual udara dari Inggris ke Tiongkok.
Advertisement
Baca Juga
Pria berusia 27 tahun itu menjual udara yang dikumpulkannya dari pedesaan Inggris dan mengirimkan ke kota-kota berpolusi seperti Shanghai dan Beijing. Di sana, kaum kaya tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk hirupan udara selama beberapa detik. 1 botolnya, ia dijual 80 pounds atau sekitar Rp 1.575.000
Advertisement
Produk itu ia beri nama Aethaer. Menggunakan udara yang bersumber dari Somerset, Wales dan Dorset. Masing-masing daerah disebut-sebut memiliki kualitas tersendiri.
Baca Juga
Melalui situsnya, Watts mengungkapkan, “Aethaer ditapis secara organik oleh alam, berhembus di antara dedaunan dan pohon-pohon di hutan. Udara tersebut menyerap kejernihan air ketika mengarungi sungai, dan mendapatkan sentuhan kasih sayang saat bergulir ke dalam celah bongkahan batu yang kaya akan mineral. Udara itu kemudian berhembus di atas ladang indah di mana Aethaer dikumpulkan dan dikemas ke dalam botol.”
Jangan anggap remeh produk ini, karena udara botolan itu sudah memberikan keuntungan yang luar biasa pada Watts. Dorset Echo melaporkan bahwa180 botol sudah terjual sejak bisnisnya dimulai beberapa minggu lalu.
Selain dibeli untuk dihirup, disebutkan bahwa ada sejumlah pembeli yang tidak membukanya dan hanya mengumpulkannya sebagai pajangan berharga.
Udara itu dikemas menggunakan wadah dan jaring sederhana, dengan berjalan di kawasan yang jauh dari polusi. Watts menyebut proses ini sebagai 'panen udara.'
Selain menjual botol udara biasa, Watts juga menjual edisi khusus Tahun Baru Imlek, terdiri dari 15 botol udara segar dengan harga 888 pound sterling—senilai lebih dari Rp 17,5 juta. Dalam budaya Tiongkok, angka 8 merupakan angka keberuntungan.
Simak bagaimana caranya Watts mengemas produknya: