Ada Ancaman Serius, Kedubes dan Konsulat Jerman di Turki Ditutup

Pihak Konsulat Jerman juga mendesak warga negara Jerman di Turki agar menghindari bangunan-bangunan diplomatik.

oleh Rinaldo diperbarui 18 Mar 2016, 03:48 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2016, 03:48 WIB
20160314-Begini Kondisi Kota Ankara Pasca Serangan Bom yang Menewaskan 34 Orang
Petugas keamana berjaga didekat lokasi serangan bom bunuh diri di Ankara , Turki 14 Maret 2016. Peristiwa tragis ini setidaknya menewaskan 34 orang dan melukai 125 orang. (REUTERS / Umit Bektas)

Liputan6.com, Berlin - Adanya ancaman teror dan kekerasan terhadap kepentingan negaranya di Turki membuat pemerintah Jerman menutup kedutaan besarnya di Ankara dan kantor konsulat jenderal mereka di Istanbul. Demikian juga dengan sekolah-sekolah Jerman di Istanbul, Turki.

"Kemarin malam, otoritas keamanan kami menerima beberapa petunjuk konkret dan sangat serius bahwa serangan teror terhadap representatif Jerman di Turki sedang dipersiapkan," kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier di Berlin seperti dikutip Reuters, Kamis (17/3/2016).

Pihak Kedubes Jerman secara pribadi melalui surat elektronik memberi tahu seluruh warganya di Turki bahwa penutupan kedutaan, kantor konsulat dan sekolah-sekolah dilakukan karena kondisi di Turki dianggap mengancam keselamatan mereka.

Ancaman teror tersebut memang belum dapat dipastikan kebenarannya. Namun, pemerintah Jerman tetap menutup kedubesnya setelah mempertimbangkan situasi di Ankara dan lokasi wisata di Turki yang akhir-akhir ini kerap mendapat serangan bom.

 

Pihak Konsulat Jerman juga mendesak warga negara Jerman di Turki agar menghindari bangunan-bangunan diplomatik. Para pejabat konsulat menyatakan mereka menerima peringatan mengenai kemungkinan ancaman teror, tetapi menyatakan peringatan itu belum dapat diverifikasi.

Gedung Konsulat Jerman sendiri terletak di dekat Taksim Square, Istanbul yang menjadi pusat pariwisata mancanegara.

Dalam tiga bulan terakhir, Ankara diguncang bom sebanyak dua kali. Serangan pertama menargetkan rombongan militer yang hendak kembali ke asrama dan menewaskan sedikitnya 28 orang. Sementara serangan kedua baru saja terjadi pada Minggu 13 Maret dan menelan 37 korban jiwa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya