Liputan6.com, Jakarta - ISIS membunuh 15 anggotanya pada awal pekan ini. Observatorium HAM Suriah menyebut ini merupakan eksekusi terbesar yang dilakukan oleh dinas keamanan organisasi militan itu di Suriah.
Pembunuhan anggota ISIS itu dilakukan menyusul penangkapan 35 pengikut kelompok radikal tersebut di Raqqa, Sabtu 2 April 2016 waktu setempat lalu.
Reuters mengutip Observatorium HAM Suriah, menyebut para anggota ISIS yang dibunuh itu diduga berkaitan dengan pembunuhan Abu Hija al-Tunisi. Tokoh senior ISIS itu tewas Rabu 30 Maret 2016 akibat serangan udara.
Baca Juga
Observatorium HAM Suriah terus memonitor konflik Suriah yang sudah lima tahun berlangsung. Pemantauan dilakukan melalui jejaring sumber bawah tanahnya.
Sebelumnya, Markas Departemen Pertahanan Militer Amerika Serikat, Pentagon, mengumumkan mereka telah menewaskan sejumlah militan terkemuka ISIS pada pekan lalu, termasuk salah satu pemimpin kunci kelompok teroris tersebut.
"Kematian Abdul Rahman Mustafa al-Qaduli dan anggota lain dari 'kabinet' kelompok itu akan menghambat gerak kelompok tersebut," kata Menteri Pertahanan AS Ashton Carter seperti dikutip dari BBC, Sabtu (28/3/2016), tanpa merinci kematian warga Irak yang juga dikenal sebagai Haji Iman itu.