Hati-hati, Ular Langka dan Berbisa Ini Berkeliaran di Laut

Ular yang dikenal langka dan berbisa, yellow bellied, dalam dua bulan terakhir sudah dua kali menampakkan dirinya.

oleh Citra Dewi diperbarui 05 Apr 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 13:00 WIB
Ilustrasi ular yellow bellied (Foto: Canadajournal.net).
Ilustrasi ular yellow bellied (Foto: Canadajournal.net).

Liputan6.com, Huntington Beach - Seekor ular laut berbisa berjenis yellow bellied terdampar di pantai California. Hewan sepanjang 68 sentimeter tersebut ditemukan oleh anggota Surfinder Foundation di Pantai Bolsa Chica ketika sedang melakukan kegiatan bersih-bersih.

Kelompok pencinta lingkungan itu yakin bahwa ular tersebut muncul disebabkan suhu air yang bertambah hangat karena El Nino.

Seperti yang dikutip dari Albany Dailystar, Selasa (5/4/2016), ular yellow bellied yang biasa ditemukan di lautan tropis tersebut merupakan jenis beracun. Namun, mulut dan rahang yang kecil membuatnya sulit untuk menggigit manusia.

Walaupun memiliki rahang kecil, terdapat beberapa laporan orang yang terkena gigitan ular yellow bellied. Kebanyakan dari mereka adalah nelayan. Hingga saat ini tidak ada kasus kematian yang disebabkan hewan itu.

"Ular itu memakan ikan kecil dan tidak seperti ular derik yang dapat membuka mulutnya dengan sangat besar...Jadi sangat sulit bagi mereka untuk menggigit sesuatu yang berukuran besar," ujar kurator asisten herpetologi di Natural History Museum Los Angeles, Greg Pauly.

Ia menambahkan, "Mereka sangat pandai berenang, tapi beberapa spesies memiliki gerak terbatas ketika di darat."

Walaupun Pauly mengatakan bahwa ular tersebut tak berbahaya bagi manusia karena biasanya memangsa ikan kecil, ia menyarankan agar membuat jarak dengan hewan itu.

Ular yellow bellied memiliki ciri-ciri perut berwarna kuning dengan buntut seperti dayung berwarna hitam. Biasanya hewan tersebut dapat ditemukan di perairan tropis.

Meski termasuk hewan langka, diduga ular tersebut akan sering muncul akibat El Nino. Hewan dengan nama ilmiah Pelamis platura itu pertama kali ditemukan di Southern California, tepatnya di San Clemente pada 1972 ketika sedang terjadi El Nino.

"Peristiwa (ditemukannya ular) tersebut memang jarang terjadi, namun juga dapat diprediksi mengingat kita saat ini sedang mengalami fenomena El Nino yang cukup ekstrem," jelas Pauly.

Ular yellow bellied biasanya bergerak menuju perairan tropis. Kemunculannya di Southern California menunjukkan lautan yang menjadi hangat karena El Nino.

Setelah ditemukan ular langka terdampar di pantai untuk yang kedua kalinya dalam dua bulan di dekat Los Angeles, ilmuwan mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan potensi bahaya ular.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya