Liputan6.com, Yangon - Mantan presiden Myanmar, Thein Shein menggantungkan seragam resminya, juga membotaki kepalanya demi menjadi biksu Buddha.
Sumpah menjadi biksu diambil pada Senin, 4 April 2016 atau 4 hari setelah ia lengser dari kekuasaan, menyerahkannya kepada kubu Aung San Suu Kyi.
Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan mantan jenderal itu telah membotaki kepalanya dan mengganti baju seragamnya dengan jubah. Di sampingnya berdiri seorang biksu lain.
Advertisement
Kementerian Informasi dalam pernyataannya mengatakan Thein Sein akan menghabiskan waktu 5 hari di Wihara Dhamma Dipati di luar kota Pyn Oo Lwin.
Kota itu merupakan daerah perbukitan dekat Mandalay di tengah negara tersebut untuk mempelajari agama Buddha secara lebih dalam dan mencoba menjadi biksu, meski hanya sesaat.
Baca Juga
Sebelumnya, Thein Sein tidak pernah mengutarakan rencananya untuk menjadi biksu --meski hanya sementara-- kepada publik. Namun, pernyatan resmi telah mengindikasikan ia mempertimbangkan untuk menjalani kehidupan biksu semenjak Januari. Saat itu Sein tengah menghadiri konferensi Buddha di Myanmar.
Di Myanmar, sangat normal bagi orang biasa untuk masuk ke biara menghabiskan waktu sementara menjadi biksu.
Sistem biara di Myanmar sangatlah terbuka bagi seluruh orang. Dengan penduduk mayoritas Buddha, orang miskin atau kaya, bisa datang untuk berbakti di biara.
"Baru-baru ini, biksu terhormat Myanmar, Sitagu, meminta mantan presiden Sein untuk masuk ke biara Buddha saat ia menghadiri World Budhist Conference," tulis pernyataan dari kementerian informasi seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (5/4/2016).
"Saat itu, Sein mengatakan kepada Sitagu bahwa ia sibuk dengan tugasnya sebagai presiden dan berjanji akan melakukannya saat ia tak lagi menjabat," lanjut pernyataan itu.
Mantan jenderal itu dirancang untuk menjadi presiden untuk 5 tahun semenjak 2011, memimpin warga sipil setelah junta militer mengakhiri kekuasaannya setelah 50 tahun. Pada November lalu, Myanmar mengadakan pemilu untuk pertama kalinya.
Partai Liga Nasional Demokrasi memenangkan pemilu bersejarah. Thein Sein pada Kamis pekan lalu hengkang dari kekuasaan digantikan oleh presiden baru, Htin Kyaw yang merupakan orang dekat Aung San Suu Kyi.