Liputan6.com, Yili - Tak lengkap rasanya kalau berkunjung ke Xinjiang tanpa mampir ke Prefektur Otonomi Yili Kazak. Kawasan itu disebut-sebut sebagai salah satu daerah yang paling subur dan makmur di China Barat.
Keindahan Yili berkat 'kedekatannya' dengan Pegunungan Tianshan yang membelah Xinjiang serta sungai besar internasional, Yili.
Advertisement
Pada tahun 1964, bibit bunga Lavender dari Provance Prancis tiba untuk pertama kalinya di Yili. Bunga berwarna ungu dan wangi tersebut membuat jatuh hati Perdana Menteri Pertama Tiongkok, Zhou Enlai. Ia tahu benar di negerinya lavender bisa hidup dan berkembang biak seperti di tempat asalnya.
Advertisement
"Saat melihat perkebunan bunga di Provance, Perdana Menteri Zhou Enlai jatuh hati, ia pun meminta temannnya untuk membawa bibit bunganya karena tahu iklim yang cocok adalah di Yili," kata pemandu wisata bernama Ling di Perkebunan Putri Lavender, county Huacheng, Yili kepada Liputan6.com.
Tak lama setelah dibawa, pemerintah daerah Xinjiang berhasil mengembangbiakkan lavender itu untuk pertama kalinya.
"Di tempat ini saja, kami memiliki luas 466 hektar, dan total luas wilayah yang ditanami lavender sekitar 1.333 hektar," lanjut perempuan itu.
Ling mengatakan, di Yunan--selatan China-- ada semacam perkebunan lavender. Namun, ia mengatakan 95 persen produk lavender berasal dari Yili.
"Oleh sebab itu, Yili disebut 'Rumah Lavender' dan merupakan perkebunan terbesar tidak hanya di China melainkan di seluruh Asia," ujarnya penuh kebanggaan.
Adapun tanah perkebunan itu milik pemerintah, namun pengoperasiannya dilakukan oleh pihak swasta. Para petani adalah orang sekitar yang mendapat gaji dari pemerintah. Mereka dibayar untuk memanen lavender dan memprosesnya untuk diambil minyak agar bisa diolah sebagai bahan kosmetik dan wewangian.
Minyak yang dihasilkan adalah 5 kilogram untuk tiap 15 hektar. Adapun harganya mencapai 800 hingga 1.000 yuan per kilonya. Tiap tahunnya, perkebunan itu memanen 35.000 kg minyak lavender.
"Kami kini mulai fokus untuk tidak sekedar menjual minyak saja, melainkan membuat kosmetik," kata Ling lagi.
Selain fokus menjual minyak dan bahan kosmetik, baru dua tahun terakhir, perusahaan itu berfokus pada turis.
Perkebunan itu memiliki 50 staf dan menawarkan atraksi naik balon udara, memetik buah, foto, dan belanja.
"Secara umum penduduk China menyukai lavender. Bagus untuk kulit dan dipakai untuk obat. Di Yili, Anda bisa mendapatkan itu semua, termasuk pemandangan hamparan lavender yang spektakuler," ucap Ling dengan bangga.
Adapun panen lavender di Xinjiang adalah bulan Juni dan September. Dan tiap tanggal 18 hingga 20 Juni selalu ada festival petik lavender.
Ling menyarankan waktu terbaik mengunjungi perkebunan bunga yang katanya ampuh mengusir nyamuk itu adalah akhir Mei dan pertengahan Juni.
"Waktu itu adalah dimulainya musim panas yaitu akhir Mei hingga pertengahan Juni, cuaca tidak terlalu panas, masih cukup dingin sehingga turis nyaman," tutupnya.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.