Liputan6.com, Yining - Hari begitu cerah menjelang musim panas di Desa Huocheng, Prefektur Ili Kazak, Xinjiang. Bus rombongan yang membawa Liputan6.com membelah pegunungan yang disebut
Apple Valley, lembah apel, berada di bawah kaki Gunung Tian Shan yang membentang dari barat ke timur membelah Kazakhtan, Kyrgyztan dan barat laut China.
Bagi etnis Kazak, apel adalah buah dan pohon yang dipuja. Tatkala buah itu jatuh dianggap pemberian alam.
Advertisement
Namun, di lembah itu tak ada satupun pohon apel, itu hanya penggambaran betapa hijau dan suburnya daerah tersebut.Â
Baca Juga
Sepanjang lembah di bawah kaki gunung itu, tampak pemandangan yang luar biasa indah. Sisi bukit-bukit dipenuhi rumput dan kambing gunung -- hewan peliharaan suku Kazak yang masih hidup nomaden.
Pemandangannya memukau. Jalan sepanjang 60 kilometer itu berlika-liku dan merupakan salah satu tempat favorit turis di Xinjiang.
"Di masa lalu, lembah ini menjadi jalur strategis suku-suku nomaden di Xinjiang hingga sekarang. Ada 3 suku yang masih hidup berpindah-pindah membawa tenda sebagai rumah, hewan ternak dan kudanya. Mereka adalah etnis Kazak--yang terbanyak di wilayah ini, Mongolia, dan Tibet di utara sana," kata pendamping rombongan bernama Cheng.
Di lembah dengan pemandangan yang luar biasa itu, mengalir sungai Ili yang bermuara dari Kazakhtan. Alirannya deras dan cukup mengerikan, namun menjadi sumber kehidupan bagi kaum nomaden.
"Beberapa waktu lalu, sungai ini memakan korban. Jalanan di sisinya hancur akibat banjir bandang yang begitu tiba-tiba. Saat itu ada penunggang kuda nyaris hanyut dan tewas, untungnya kuda Kazak tangguh, ia bisa membawa tuannya selamat," lanjut Chang lagi.
Pemandangan di sana sungguh memulau. Salju abadi Gunung Tian Shan terasa begitu dekat. Tak beberapa lama setelah masuk ke terowongan, disuguhi jembatan yang luar biasa panjang dan tinggi.
Itulah jembatan Guozigoui yang merupakan salah satu upaya pemerintah pusat China memberikan akses bagi penduduk di prefektur itu untuk menuju wilayah lainnya.
Tak hanya itu, alam, lembah dan perbukitan yang luar biasa cadas membuat pemerintah Tiongkok membangun jembatan Guozigoui menjadi penyambung antar lembah yang kokoh sekaligus tertinggi.
Jembatan Guozigoui merupakan jembatan ketiga tertinggi se-Asia, yaitu 209 meter dan peringkat 28 di dunia. Panjangnya melintang sepanjang 360 meter.Â
Berikut rekaman perjalanan menikmati Lembah Apel dan Jembatan Guozigoui: