Liputan6.com, Islamabad - Setelah bom bunuh diri di bandara Ataturk menggemparkan warga Turki, pada Jumat 15 Juli 2016 malam, negara yang dipimpin oleh Presiden Edorgan itu kembali dilanda cobaan.
Sekelompok anggota militer mendeklarasikan kudeta Turki, menyebutkan bahwa mereka telah mengambil alih pemerintahan, dan menyebabkan puluhan nyawa melayang sia-sia.Â
Pada Sabtu 16 Juli dini hari, tiba-tiba suara azan berkumandang di masjid sekitar Turki sebelum waktu salat, menyerukan orang-orang turun ke jalan untuk mendukung pemerintah -- Edorgan.Â
Advertisement
Artikel mengenai azan berkumandang untuk Edorgan tersebut menarik perhatian banyak pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Minggu (17/7/2016) pagi.Â
Dua artikel lainnya yang tidak kalah menarik yaitu pernyataan siap mati Presiden Turki dan 17 polisi tewas sia-sia akibat kudeta militer di Turki.Â
Berikut Top 3 Global Selengkapnya:
1. Kumandang Azan untuk Presiden Erdogan di Kudeta Turki
Jumat 15 Juli 2016 malam, sekelompok anggota militer mendeklarasikan kudeta Turki. Saat itu, Jembatan Bosphorus yang menghubungkan daratan Asia dan Eropa diblokir, bandara internasional Ataturk di Istanbul pun ditutup.
Seperti dikutip dari CNN, Sabtu, Presiden Erdogan telah menyerukan warga untuk turun ke jalan-jalan untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah Turki setelah militer mengatakan mereka merebut kontrol penuh dari negara.
Melansir laman Al Arabiya, tiba-tiba terdengar kumandang azan dari masjid di sekitar Turki pada Sabtu dini hari. Padahal itu bukan waktu salat. Orang-orang pun mulai turun ke jalan, untuk mendukung pemerintah -- Erdogan.
2. Presiden Turki: Saya Bersiap untuk Mati...
Upaya kudeta militer masih berlangsung di Turki. Situasi Sabtu pagi di negara tersebut masih dilingkupi ketidakpastian.
Kedua pihak saling mengklaim sebagai pemenang, belum jelas siapa yang memegang kendali kudeta Turki: militer atau pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Di dua kota utama, Ankara dan Istanbul, dilaporkan terjadi kontak senjata dan jatuhnya korban jiwa.
3. 17 Polisi Jadi 'Tumbal' Kudeta Militer di Turki
Kondisi Turki berubah mencekam pada Jumat, 15 Juli 2016 malam, setelah beberapa helikopter militer terbang rendah di pusat kota dan para tentara memblokir jalan, jembatan, dan bandara.
Turki kini dalam kondisi siaga setelah sebuah faksi militer menyatakan telah mengambil alih kekuasaan. Kudeta dikabarkan sedang terjadi.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya akan mengatasi apa yang ia sebut sebagai pemberontakan oleh sekompok minoritas.
Erdogan juga meminta rakyatnya untuk turun ke jalan dan berkumpul di pusat Kota Ankara dan Istanbul untuk melawan usaha kudeta tersebut dari sebuah faksi militer.