Liputan6.com, Washington DC - Cendawan mengerikan yang terbentuk di atas Samudra Pasifik, kapal induk hancur lebur, dan unit-unit armada tempur laut yang sitaan dari Jepang dan Jerman yang remuk. Setahun setelah bom atom meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki dan merenggut nyawa ribuan manusia, Amerika Serikat menggelar uji coba nuklir di Bikini Atoll.
Pengujian yang diberi nama Operation Crossroads bertujuan untuk menginvestigasi dampak senjata nuklir pada kapal perang.
Belakangan, Badan Arsip Keamanan Nasional Amerika Serikat atau US National Security Archives merilis rekaman yang diambil oleh pesawat pengintai yang terbang di atas lokasi pengujian nuklir, hanya beberapa menit setelah bom meledak.
Advertisement
Dalam rekaman tersebut terlihat air menggelegak dan bergolak di dasar teluk karang di mana bom diledakkan, yang menghancurkan kapal-kapal perang -- beberapa dari mereka tenggelam.
Angkatan Laut AS melakukan uji coba tersebut untuk mencari tahu dampak ledakan bom atom terhadap kapal perang yang dilengkapi peralatan pelindung. Maka, US Navy kemudian menata dan menempatkan 95 kapal perang di sekitar laguna.
Awalnya, bom atom diperkirakan akan mengakibatkan kerusakan yang tak parah pada kapal-kapal perang -- yang kemudian akan dibersihkan dan kembali digunakan dalam eksperimen selanjutnya.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Efek yang dihasilkan mendemonstrasikan kekuatan mengerikan dari bom atom -- dan menimbulkan dampak tak terduga pencemaran nuklir yang berkepanjangan.
Bom pertama, yang diberi kode 'Able' -- mirip dengan yang digunakan dalam pemboman Nagasaki. Bahan peledak 23 kiloton itu meledak 160 meter di atas permukaan laut dan hanya menenggelamkan sejumlah kapal yang relatif kecil. Efeknya tak terlalu bikin kaget.
Radiasinya, yang melonjak ke level mematikan, dengan cepat berangsur hilang dalam hitungan hari.
Namun, bom kedua -- yang memiliki kode 'Baker' -- membikin shock.
Bom yang diledakkan pada kedalaman 30 meter di bawah permukaan laut pada 25 Juli 1946 melontarkan kubah air di sepanjang permukaan, yang menghasilkan efek kejut yang mampu menghancurkan armada kapal.
Dua kapal perang lapis baja dan sebuah kapal induk besar tenggelam seketika -- sebuah efek yang mengejutkan pihak Angkatan Laut AS. Lima bahtera besar lainnya juga karam sekali hentak.
Gunung air yang tercemar radioaktif, debu, dan puing-puing terlontar ke angkasa lalu muncrat ke seluruh laguna, membanjiri kapal-kapal yang sebelumnya tertata di sana.
Mustahil untuk mendekontaminasi kapal-kapal tersebut pada level tersebut. Bahkan, para awak yang dikirim untuk mengukur dampak dan berusaha menyelamatkan kapal-kapal itu justru terkontaminasi radioaktif.
Beberapa dari 200 babi yang ditempatkan dalam posisi berbeda di dalam kapal, sebagai bagian dari pengujian, juga jadi korban. Hewan-hewan itu mati dalam beberapa bulan.
Efek jangka panjang dari insiden tersebut tak bisa diperkirakan. Bangkai-bangkai kapal yang digunakan dalam uji coba kemudian sengaja ditenggelamkan -- dianggap terlalu berbahaya untuk digunakan kembali.
Simak dampak mengerikan uji coba bom atom AS pada 1946, berikut ini.