Lepas dari 'Sandera' ISIS 2 Tahun, Warga Manbij Turun ke Jalan

Warga di kota Suriah utara Manbij telah merayakan kebebasan baru setelah dibebaskan dari aturan ISIS.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Agu 2016, 08:01 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2016, 08:01 WIB
Warga Manbij, Suriah terbebas dari ISIS. (Reuters)
Warga Manbij, Suriah terbebas dari ISIS. (Reuters)

Liputan6.com, Douma - Kelompok pemberontak Kurdi dan Arab mengatakan mereka telah merebut kembali kota Manbij di utara Suriah dari kelompok ISIS.

Dua kelompok yang berkoalisi ini mengatakan membutuhkan sekitar 73 hari untuk mengusir ISIS dari kota itu.

Mereka juga mengatakan telah membebaskan sekitar 2.000 orang warga sipil yang digunakan sebagai perisai hidup oleh ISIS pada hari terakhir pertempuran.

Kelompok militan ISIS menguasai Manbij, yang berbatasan langsung dengan Turki, dua tahun silam.

Kota Manbij menjadi jalur yang menghubungkan kota terbesar nomor dua, Aleppo, dengan ibu kota ISIS, Raqqa.

"Setelah kota Manbij kita bebaskan, ISIS tidak akan bisa bebas untuk melakukan perjalanan dari dan ke Eropa," kata pemimpin kelompok pemberontak Kurdi Suriah, Salih Muslim seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/8/2016).

Koalisi AS

Kedua kelompok pemberontak Kurdi dan Arab tergabung dalam koalisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Di dalamnya juga tergabung kelompok milisi YPG Kurdi yang disegani.

Dalam memerangi ISIS, koalisi ini didukung oleh serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat.

Menanggapi laporan bahwa ISIS menggunakan perisai manusia, Kepala bagian hubungan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ISIS terus "menimbulkan ancaman bagi rakyat Suriah, Irak, serta wilayah-wilayah di luarnya termasuk Eropa".

"Kemajuan militer baru-baru ini terhadap Daesh (sebutan lain ISIS dalam bahasa Arab) oleh koalisi global dengan North West Syria adalah kabar baik, dan Uni Eropa akan terus membantu sebagai bagian dari koalisi untuk bidang non-militer," tambah Mogherini.

Jalan-jalan di kota Manbij menjadi penting untuk pergerakan kelompok pemberontak untuk mensuplai senjata, makanan dan perlengkapan lainnya untuk keluar dari Suriah.

Menurut Pengamat masalah hak asasi manusia Suriah, yang berbasis di London, para anggota ISIS dan keluarganya telah meninggalkan kota Manbij dengan mengendarai sekitar 500 mobil.

Mereka sedang ke kota Jarablus, yang masih dikuasai ISIS, di perbatasan Turki.

Warga di kota Suriah utara Manbij pun merayakan kebebasan baru mereka dari aturan ISIS. Masyarakat keluar ke jalan, menikmati hak-hak dasar yang tersandera selama dua tahun, termasuk mencukur jenggot dan merokok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya