Korsel: Korut Melakukan Tes Tembakan Rudal Balistik

Peluncuran rudal balistik itu dilakukan dua hari setelah Korsel dan AS memulai latihan militer.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 24 Agu 2016, 06:15 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 06:15 WIB
AS-Korsel Latihan Militer, Korut Luncurkan 4 Rudal
Latihan AS dan Korsel bertajuk 'Foal Eagle' ini digelar sejak tanggal 2 Maret hingga 24 April 2015.

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik dari kapal selam ke arah pantai timur. Hal itu diungkapkan oleh militer Korea Selatan. Aksi tersebut merupakan rangkaian percobaan misil yang dilakukan negara dengan pemimpin Kim Jong-un itu.

Dikutip dari Reuters pada Rabu (24/8/2016), tes penembakan rudal dilakukan pukul 05.30 waktu setempat di dekat kota pantai Sinpo di mana terdapat pangkalan kapal selam. Demikian menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Tes tersebut dilakukan dua hari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer. Korea Utara menganggap latihan kali ini merupakan persiapan invasi dan mengancam kedaulatan.

Korut makin terisolasi setelah Januari lalu melakukan tes nuklir yang diikuti dengan peluncuran roket dengan daya jangkau jauh pada Februari. Dua aksi itu membuat PBB mengetatkan sanksi.

Tak peduli dengan sanksi, Pyongyang tetap melakukan serangkaian tes rudal yang bahkan dua minggu lalu mencapai perairan Jepang.

Pada Juni 2016, Korut meluncurkan misil jarak menengah, sejauh 1.400 kilometer ke atmosfer. Menurut para analis, hal tersebut menandai bahwa negara itu membuat kemajuan--yang mendukung sesumbarnya untuk menyerang target di wilayah AS.

Pada Juli, Korut kembali menembakkan 3 misil balistik ke laut dan mengatakan bahwa serangan itu merupakan simulasi di Korsel. Menurut laporan media setempat, pejabat Korsel percaya bahwa Korut sedang mempersiapkan peluncuran nuklir yang kelima. Namun para peneliti menyatakan, Korut masih belum mampu membuat hulu ledak nuklir besar pada rudal.

Tensi di Korut makin meningkat setelah insiden pembelotan wakil dubes di London ke Korea Selatan. Aksi diplomat itu menampar muka rezim Kim Jong-un.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya